66
Kusmawan, Udan. Values Infusion Into Scientific Actions In Environmental Learning: A Preliminary Research Report. Australia: The University of
Newcastle, 2005. M. Gagne, Robert. The Conditions of Learning and Theory of Instruction Holt-
Saunders Japan, 1977. Mulyasa. Menjadi Guru Profesional; Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007. N.L, Gage and D.C, Berliner. Educational Psychology. Boston: Houghton Mifflin,
Cet. III, 1984. Nan-Zhao, Zhou. Four ‘Pillars of Learning’ for the Reorientation and
Reorganization of Curriculum: Reflections and Discussions. Nasution. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 1999.
Oemar, Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2001. Periartawan, Eka. Pengaruh Model Pembelajaran SSCS Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas IV Di Gugus XV Kalibukbuk, 2014.
Prih Utami, Runtut. Pengaruh Model Pembelajaran Search, Solve, Create and Share SSCS dan Problem Based Instruction PBI Terhadap Prestasi
Belajar dan Kreativitas Siswa, 2011. Putro Dwiyoko, Eko. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2012. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, Cet. XI, 2008. Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito, Cet. VI, 2001.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta, Cet.XIX, 2013.
Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2009. W. Anderson, Lorin dan R. Karthwohl, David. Kerangka untuk Landasan
Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
67
Warmini, Ni Kd, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran SSCS Berbantuan Media Visual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV, 2012.
Wiyanto dkk. Potret Pembelajaran Sains di SMP dan SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol. 4, No. 2, Juli 2006.
68
Lampiran A. 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMAN 11 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Fisika
KelasSemester : XIDua
Materi Pokok : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 2 x 45Menit
Pertemuan ke : 1
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah
B. Kompetensi Dasar
2.2 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan dinamis serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
C. Indikator
1. Mendefinisikan fluida statis, tegangan permukaan, gaya adhesi, gaya
kohesi, dan meniskus cekung dan cembung, serta pipa kapiler. 2.
Melakukan percobaan tegangan permukaan dan gejala kapilaritas. 3.
Mengolah dan menyajikan data hasil percobaan tegangan permukaan dan gejala kapilaritas.
4. Menyajikan hasil percobaan tegangan permukaan dan gejala kapilaritas.
69
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendefinisikan fluida statis.
2. Siswa dapat mendeskripsikan tegangan permukaan dan gejala kapilaritas.
3. Siswa dapat menjelaskan peristiwa tegangan permukaan dan gejala
kapilaritas. 4.
Siswa dapat menyebutkan contoh penerapan tegangan permukaan dan gejala kapilaritas.
5. Siswa dapat memformulasikan tegangan permukaan dan gejala kapilaritas.
E. Materi Pokok
Fluida Statis :
- Gejala Meniskus
- Tegangan Permukaan
-
Gejala Kapilaritas
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Problem Solving
Model : Search, Solve, Create and Share SSCS
Metode : Diskusi, Eksperimen, Tanya jawab dan Pemberian Tugas
G. Skenario Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
TAHAPAN KEGIATAN
WAKTU GURU
SISWA
Pendahuluan • Guru membuka pelajaran
dengan berdo’a.
• Guru mempersiapkan
media, alat, dan bahan pembelajaran.
• Apersepsi awal dilakukan guru dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan seputar materi yang akan
dipelajari, seperti :
• Siswa berdo’a sebelum
belajar.
• Siswa menyiapkan
buku pelajaran.
• Siswa menjawab pertanyaan guru
15 menit
70
“Apa yang kalian ketahui mengenai fluida?”
• Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
TAHAPAN KEGIATAN
WAKTU GURU
SISWA
Eksplorasi Search
• Guru menggali pengetahuan awal siswa
dengan mengajukan pertanyaan:
“Pernahkah kalian sewaktu kecil bermain
balon sabun?”
“Mengapa air dan sabun yang dicampurkan dapat
membentuk gelembung balon sabun?”
• Guru membagi siswa ke dalam kelompok-
kelompok kecil yang beranggotakan 4 – 5 orang.
• Guru memberikan LKS untuk melakukan
pengamatan dan penemuan.
• Guru membimbing siswa untuk melakukan
percobaanpenyelidikan untuk menguji hipotesis
dan memberikan kebebasan kepada siswa
untuk menganalisis. • Siswa menjawab
pertanyaan guru
• Siswa membuat kelompok-kelompok
kecil. • Siswa mendiskusikan
masalah-masalah yang ada pada LKS dengan
melakukan pengamatan dan
penemuan.
• Siswa menuliskan hal yang diketahui dan hal
yang ditanyakan dari masalah yang
diberikan. 60 menit
Solve • Guru membimbing siswa
berdiskusi • Siswa merencanakan
pemecahan dari masalah yang
diberikan dengan mengikuti langkah-
langkah penyelesaian dalam LKS.
• Siswa menyelesaikan masalah atau situasi
yang diberikan Create
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa
• Siswa membuat produk yang berkaitan
71
untuk membuat alat peraga mengenai gejala kapilaritas
dan tegangan permukaan. dengan masalah atau
situasi yang diberikan dalam LKS.
• Siswa membuat laporan penyelesaian
tersebut dengan sekreatif mungkin
Share • Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan
hasil diskusi
• Guru membuat kesimpulan mengenai solusi dari
sebuah permasalahan yang diberikan dan materi yang
dipelajari.
• Guru memberikan kesempatan siswa untuk
memperbaiki hasil diskusi • Siswa
mempresentasikan proses penyelesaian
masalah secara individual atau
kelompok di depan kelas.
• Individu atau kelompok lain diberi
kesempatan untuk bertanya atau
memberikan pendapat terhadap hasil diskusi
kelompok tersebut. SSCS terlaksana
• Siswa membuat kesimpulan mengenai
solusi dari sebuah permasalahan yang
diberikan dan materi yang dipelajari
• Siswa diberi kesempatan untuk
memperbaiki hasil penyelesaian setelah
pengambilan kesimpulan
Elaborasi • Guru memberikan soal
latihan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa. • Siswa mengerjakan
soal latihan yang diberikan guru.
Konfirmasi • Guru meminta salah satu
siswa untuk mengerjakan soal latihan di depan kelas.
• Guru membahas soal latihan yang telah
dikerjakan. • Siswa mengerjakan
soal latihan di depan kelas.
• Siswa mendengarkan pembahasan guru
mengenai soal latihan yang telah dikerjakan.