33
C.
Kerangka Berpikir
Gambar 2.14 Kerangka pikir
Hasil studi pendahuluan: • Kurangnya percobaan dalam pembelajaran fisika yang banyak mengangkat
konsep mikroskopis dan abstrak, siswa dijejali konsep dengan rumus.
• Rendahnya hasil belajar fisika pada konsep fisika fluida statis.
Digunakan Pendekatan Problem Solving
Meningkatkan hasil belajar
siswa. Model SSCS
• Merangsang para siswa untuk menggunakan perangkat statistik sederhana dalam mengadministrasikan data atau fakta hasil pengamatan studinya.
• Sangat efektif, dapat dipraktekkan, dan mudah untuk digunakan, • Membuat studi konteks pada perkembangan dan menggunakan perintah-
perintah kemampuan berpikir yang lebih tinggi dan hasil-hasil pada kondisi yang lebih penting pada kemampuan berpikir mentransfer dari satu ruang
lingkup pelajaran ke yang lain. 1.
Fase Search Mendefinisikan masalah 2.
Fase Solve Mendesain solusi 3.
Fase Create Memformulasikan hasil 4.
Fase Share Mengkomunikasikan hasil
34
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
� : Terdapat pengaruh secara signifikan model Search, Solve, Create and Share
SSCS terhadap hasil belajar fisika kelas XI pada konsep fluida statis. �
�
: Tidak terdapat pengaruh secara signifikan model Search, Solve, Create and Share SSCS terhadap hasil belajar fisika kelas XI pada konsep fluida statis.
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 11 Tangerang Selatan yang terletak di Jalan Sumatera, Tangerang Selatan pada siswa kelas XI. Adapun penelitian ini
dilakukan pada bulan Februari semester genap Tahun Ajaran 20142015.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan metode eksperimen semu quasi eksperiment, yaitu metode yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi eksperimen.
1
C. Desain Penelitian
Desain penelitian menggunakan Nonequivalent Control Group. Dalam desain ini, subjek kelompok tidak dilakukan secara acak dan kedua kelompok
akan diberi perlakuan dengan pembelajaran yang berbeda. Sebelum pembelajaran, kedua kelompok diberi tes awal pretest yang sama dan setelah pembelajaran
berakhir diberi tes akhir posttest. Kelas eksperimen diberikan perlakuan menggunakan model Search, Solve, Create and Share SSCS sedangkan kelas
kontrol diberikan perlakuan berupa pembelajaran konvensional. Setelah itu, dilanjutkan dengan memberikan posttest untuk melihat sejauh mana kemampuan
siswa pada konsep fluida statis setelah diberikan perlakuan yang berbeda. Adapun desain penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:
2
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pre test
Perlakuan Post test
A Y
1
X
A
Y
2
B Y
1
X
B
Y
2 1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung:Alfabeta, 2013, Cet 19, h. 77.
2
Ibid., h. 79.
36
Keterangan: A
= Kelas eksperimen B
= Kelas kontrol X
A
= Perlakuan diberikan kepada kelas eksperimen menggunakan model SSCS
X
B
= Perlakuan diberikan kepada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional
Y
1
= Tes awal pretest sebelum perlakuan Y
2
= Tes akhir posttest setelah perlakuan
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
3
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu: 1.
Variabel bebas adalah Model Search, Solve, Create, and Share SSCS disimbolkan dengan huruf X.
2. Variabel terikat adalah hasil belajar siswa disimbolkan dengan huruf Y.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian.
4
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 11 Tangerang Selatan dengan populasi
terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas XI, yang terdaftar pada semester genap tahun ajaran 20142015.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
5
Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau melalui teknik purposive sampling
sampel bertujuan dengan pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian.
6
Diambil dua kelas untuk dijadikan
3
Ibid., h.38.
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta, 2010, Cet. 14, h.173.
5
Ibid, h. 174
6
Sugiyono, Op. Cit., h.85.
37
sampel, yang satu sebagai kelas eksperimen yang akan diajarkan dengan menggunakan model Search, Solve, Create and Share SSCS dan yang satu
sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dalam pembelajarannya.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini adalah data tes dan nontes. Berupa hasil belajar fisika yang diperoleh melalui tes awal pretest yaitu tes hasil belajar yang
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan awal siswa sebelum menggunakan model Search, Solve, Create and Share SSCS dan tes akhir
posttest yaitu tes hasil belajar sesudah berupa penerapan model Search, Solve, Create and Share SSCS. Sedangkan nontes digunakan berupa angket yang
berfungsi untuk mengukur respon siswa terhadap model yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan sebagai alat pengumpulan data. Ada dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tes dan nontes. Tes yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif dan nontes berupa angket. Tes yang akan digunakan untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa sebelum
pretest dan sesudah pembelajaran posttest. Instrumen nontes berupa angket digunakan sebagai data pendukung kesimpulan yang diharapkan pada akhir
penelitian ini dengan sejumlah pertanyaan menggunakan skala Likert.
1. Instrumen Tes
Instrumen yang akan digunakan adalah tes objektif jenis pilihan ganda sebanyak 20 soal terdiri 5 pilihan jawaban. Disusun berdasarkan indikator yang
hendak dicapai. Mencakup ranah kognitif pada aspek mengingat C
1
sampai analisis C
4
. Tes ini dilakukan sebelum perlakuan pretest dan sesudah perlakuan posttest. Skor yang digunakan pada pilihan ganda adalah bernilai satu
1 untuk jawaban yang benar dan nol 0 untuk jawaban yang salah. Adapun kisi- kisi instrumen tes terlampir pada lampiran dan dengan klasifikasi soal seperti pada
tabel 3.2 berikut ini: