kopi tubruk. Secara logis kontribusi yang diberikan oleh panelis Komeng pada wacana dialog 8 yang mengatakan bahwa antara panelis Zeda dan panelis
Komeng adalah pasangan suami istri tidak bisa dubuktikan. Demikian juga pada wacana dialog 9, pernyataan panelis Komeng tidak dapat dibuktikan secara
gramatikal bahwa susunan kalimat dalam bahasa Inggris seperti demikian itu.
4.3.2.2 Informasi Tidak Logis
Informasi tidak logis disebabkan oleh informasi yang diberikan tidak sesuai dengan logika secara rasional. Informasi tidak logis tersebut tidak
dimaksudkan untuk membingungkan mitra tutur, melainkan bertujuan untuk menciptakan kesan lucu. Sebab, dengan adanya informasi yang tidak logis dalam
sebuah tuturan dapat digunakan untuk menciptakan humor. Seperti halnya pada dialog 10, 11, dan 12 berikut ini.
Dialog 10 Rosiana
: Eh, halo Akbar
: Iye bu, maaf bu, maaf. Zeda
: Serius, serius Rosiana
: Lanjut Kang Dede Biasa, di program ini memang istimewa karena selain mewakili suara para pemilih, suara
perempuan, ada juga suara gaib menunjuk Komeng.
TMT7DY5.4.2014KL
Konteks tuturan: Tuturan pembawa acara dalam Tatap Mata trans 7 Rosiana disampaikan ketika melihat para panelisnya sibuk dengan
perdebatan mereka pada saat narasumber yang hadir ingin menjawab pertanyaan dari pembawa acara mengenai tudingan sinis yang diberikan
terhadap narasumber.
Dialog 11 Dede Yusuf : Nggak ...... silahkan Mas Komeng.
Zeda : Ayo tanya, tanya
Akbar : Jangan diganggu nih ya.
Rosiana : Zeda, tahan emosi ya.
Zeda : Emosi, bikin emosi dari tadi.
Rosiana : Bair Komeng jawab dulu. Akbar juga diem.
Akbar : Saya nggak ganggu, Bu.
Komeng : Heh diem
Biar ngga’ ganggu kacanya saya tutup ah.
TMT7DY5.4.2014KL
Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Komeng disampaikan ketika menanggapi sikap panelis
perempuan Zeda yang selalu mengganggu saat panelis laki-laki tersebut Komeng hendak mengajukan pertanyaan kepada narasumber
yang hadir pada malam itu.
Dialog 12 Rosiana
: Jadi sebenernya siapa yang lebih pantes, Pak Jokowi atau Pak Prabowo jadi capres?
Ahok : Itu pertanyaan yang bisa membuat saya susah hidup.
Akbar : Tenang pak, jawab aja di sini pak, entar nggak ditayangin
kok pak TMT7AH12.4.2014KL
Konteks tuturan: Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 Pak Ahok disampaikan ketika beliau ditanya oleh
pembawa acara mengenai siapa yang lebih pantas menjadi capres antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo.
Berdasarkan ketiga wacana dialog di atas, terlihat bahwa oposisi tidak logis merupakan aspek yang penting dalam upaya menciptakan humor. Seperti
halnya para panelis dalam wacana dialog 10, 11, dan 12 di atas yang sering mengucapkan hal-hal yang tidak masuk akal dalam upaya menciptakan kelucuan.
Dalam wacana dialog 10, pernyataan pembawa acara Rosiana tidak logis karena pada malam itu tidak ada panelis yang mewakili dari suara gaib. Pernyataan
panelis Komeng pada wacana dialog 11 di atas sulit dibuktikan karena antara ia
dan panelis Zeda tidak terdapat penghalang seperti apa yang dituturkannya, yaitu kaca. Pertanyaan yang diajukan oleh pembawa acara Rosiana tidak akan membuat
narasumber kesulitan dalam menjalani hidup setelah menjawab pertanyaan tersebut. Jadi, pernyataan narasumber Ahok tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
4.3.3 Wujud Pelanggaran Maksim Relevansi