Komeng : Lady eee no prablem. I am eee yah udah biasa
alone lah. TMT7YW24.5.2014P
Konteks tuturan: Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 Komeng disampaikan ketiak panelis tersebut
Komeng diajukan pertanyaan oleh narasumber perihal dirinya yang memperagakan sebagai Pak Prabowo yang sedang bertanya jawab
dengan wartawan asing.
Wacana dialog 22, 23, dan 24 pernyataan panelis Komeng terlihat melakukan pelanggaran terhadap maksim pelaksanaan berupa kesalahan dalam
menafsirkan arti kata berbahasa Inggris yang dapat dijelaskan sebagai berikut. Tuturan panelis Komeng yang berupa
“What do you wont to do to do lah”
dikatakan melanggar karena dalam bahasa Inggris tidak terdapat susunan gramatikal sebuah kalimat dengan gabungan bahasa Indonesia 22, sedangkan
dalam tuturan “Artinya, mbak Yenni menemukan buku sakoper” salah karena
te rjemahan kalimat dalam pernyataan narasumber Yenni Wahid “Don’t just the
book by is cover” tidak seperti yang diujarkan oleh panelis Komeng tersebut 23. Begitu pula tuturan panelis Komeng dalam wacana dialog 24, karena dalam
bahasa Inggris tidak ditemukan susunan kalimat seperti yang diujarkan oleh panelis Komeng tersebut di atas.
4.3.4.4 Penghilangan dan Penambahan Bunyi
Informasi berupa penghilangan dan penambahan bunyi terjadi disebabkan oleh mitra tutur dalam memberikan informasi yang tidak utuh sesuai
dengan kata yang sebanarnya. Adanya penghilangan dan penambahan bunyi
dalam acara Tatap Mata di Trans 7 ini dikreasikan untuk menciptakan humor. Hal ini tampak pada dialog 25 dan 26 berikut ini.
Dialog 25 Komeng
: Yaudahlah, loe nggak paham dengerin gue ngomong. Akbar
: Ape? Komeng
: Usia semakin tua, semakin mendekatkan kepadanya, nya- nya-nya yang besar ni urusannya. Pak JK ni urusannya yang
ke sosial. Emang Lu berdua bukan ngurusin sosial. So- nya ilang, tinggal sialnya doang.
Rosiana : Thank you, terima kasih Komeng. Produser, dia
dipertahankan jadi patner di talk show saya. Yang dua lagi dipertimbangkan.
TMT7JK3.5.2014P
Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 Komeng disampaikan ketika para panelis lain
mengatakan bahwa pembawa acara plin-plan karena diawal acara mengatakan bahwa narasumber keliat muda dan sekarang dibilang tua.
Dialog 26 Rosiana
: Iya, sebagai wakil presiden pak, nukan presiden pak, gimana?
Jusuf Kalla : Ya nasib namanya. Rosiana
: Nasib ya pak ya? Seneng ni kalau di tanya kayak gini. Gimana nasib garis tangan kayaknya ya pak ya?
Jusuf Kalla : Garis tangan. Nasib, ya masing-masing orang kan punya nasib. Ya nasib presenter terus.
Zeda : Balas di balas.
Rosiana : Nasib ya?
Komeng : Akbar dong yang lain nasibnya?
Rosiana : Apa?
Komeng : Nasib sudah menjadi bubur.
TMT7JK3.5.2014P
Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 Komeng disampaikan ketika pembawa acara
mengatakan bahwa narasumber yang hadir namanya sangat populer diberbagai lembaga surve, namun bukan sebagai capres melainkan
sebagai cawapres. Kemudian narasumber mengatakan bahwa itu sudah nasib.
Tuturan panelis Komeng dalam wacana dialog 25 dan 26 di atas dikatakan melanggar maksim pelaksanaan karena panelis Komeng dalam
menuturkan kata “sosial”, panelis Komeng menghilangkan morfem “so” dan kemudian menambahkan morfem “nya” setelah kata “sial” yang menjadikan
tuturan tersebut salah dalam konteks ini. Tuturan panelis Komeng tersbeut tidak bertujuan untuk mempermalukan mitra tuturnya, melainkan untuk menciptkan
kesan humor dalam tuturannya. Sedangkan dalam wacana dialog 26, panelis
Komeng menambahkan huruf “B” diakhir kata “nasi” yang mengakibatkan
berubah makna dan maksud dari peribahasa yang diujarkannya.
4.3.4.5 Kesalahan Substitusi Bunyi