sebagai cawapres. Kemudian narasumber mengatakan bahwa itu sudah nasib.
Tuturan panelis Komeng dalam wacana dialog 25 dan 26 di atas dikatakan melanggar maksim pelaksanaan karena panelis Komeng dalam
menuturkan kata “sosial”, panelis Komeng menghilangkan morfem “so” dan kemudian menambahkan morfem “nya” setelah kata “sial” yang menjadikan
tuturan tersebut salah dalam konteks ini. Tuturan panelis Komeng tersbeut tidak bertujuan untuk mempermalukan mitra tuturnya, melainkan untuk menciptkan
kesan humor dalam tuturannya. Sedangkan dalam wacana dialog 26, panelis
Komeng menambahkan huruf “B” diakhir kata “nasi” yang mengakibatkan
berubah makna dan maksud dari peribahasa yang diujarkannya.
4.3.4.5 Kesalahan Substitusi Bunyi
Informasi berupa kesalahan dalam substitusi bunyi ini terjadi karena mitra tutur dalam memberikan informasi yang didalamnya terdapat penggantian
bunyi pada sebuah kata. Hal ini terjadi pula pada dialog dalam acara Tatap Mata di Trans 7. Adanya kesalahan dalam substitusi bunyi ini ternyata dikreasikan
untuk menciptakan humor. Perhatikan dialog 27, 28 berikut ini. Dialog 27
Komeng : Saya satu naungan sama Kang Dede.
Zeda : Naungan apa?
Komeng : Dalam satu perusahaan iklan waktu itu, itu pun lain merk.
Waktu itu saya pernah nanya “Loh, Kang Dede kok nggak ada lagi?” “Oh, dia berhenti” karena jadi wagub.
Akbar : Wagub, iya betul.
Zeda : Saya rasa....
Komeng : Saya yang nanyain langsung. Ini saya taksinya nih.
TMT7DY5.4.2014P
Konteks tuturan: Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 Komeng disampaikan ketika panelis laki-laki lain
Akbar menanyakan perihal pekerjaannya sebagai bintang iklan apakah akan berhenti apabila menjadi wakil rakyat. Kemudian dirinya
menjelaskan dan mengatakan bahwa dirinyalah orang yang bertanya kepada manajemen narasumber saat menjadi artis dulu dan tiba-tiba
tidak kelihatan lagi pada saat menjabat sebagai wakil gubernur.
Dialog 28 Komeng
: MD. Akbar
: Iya. Hayo? Komeng
: Mantan Dosen. Akbar
: Betul, Pak? Mahfud
: Salah. Karena sekarang saya masih dosen. Akbar
: Aaa, salah. Masih dosen. Zebra, Bu, Zebra.
TMT7MD26.4.2014P
Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 Komeng disampaikan ketika pembawa acara
mengajukan pertanyaan kepada para panelis yang hadir perihal arti dari singkatan MD dari nama belakang narasumber yang hadir malam itu.
Panelis laki-laki yang lain Akbar kemudian menyuruh panelis tersebut untuk menjawab terlebih dahulu, karena jawaban panelis tersebut
Komeng. Maka panelis laki-laki yang lain Akbar tersebut menyuruh panelis perempuan Zeda untuk mencoba menjawabnya.
Pada wacana dialog 26 dan 27tampak antara panelis Komeng dan panelis Akbar melanggar maksim pelaksanaan berupa kesalahan dalam substitusi
bunyi karena antara panelis Komeng dan panelis Akbar sama-sama mengganti bunyi dari satu kata dalam tuturannya, yaitu meng
ganti bunyi “S” pada kata “saksi” dengan bunyi “T” 26 dan mengganti bunyi “D” pada kata “Zeda”
dengan bunyi “Br” 27.
4.3.4.6 Pengembalian Stimulus