4.3.5 Wujud Pelanggaran Maksim Kebijaksanaan
Maksim kebijaksanaan menggariskan setuap peserta percakapan untuk meminimalkan kerugian terhadap orang lain atau memaksimalkan kerugian
terhadap orang lain. Akan tetapi, dalam acara Tata Mata di Trans 7, maksim kebijaksanaan diabagaikan guna menciptakan kesan lucu sebagaimana tampak
pada usaha memaksimalkan kerugian terhadap orang lain berupa perintah yang mempermalukan mitra tutur, membingungkan mitra tutur, dan merugikan mitra
tutur secara nyata.
4.3.5.1 Perintah yang Mempermalukan Mitra Tutur
Informasi berupa perintah yang mempermalukan mitra tutur disebabkan oleh informasi yang diberikan berupa sesuatu yang harus dilakukan oleh mitra
tutur sehingga menyebabkan kerugian bagi mitra tutur. Adanya informasi berupa perintah yang mempermalukan mitra tutur dapat digunakan sebagai wahana
menciptakan humor. Seperti tampak pada wacana dialog 30, 31, dan 32 berikut ini,
Dialog 30 Akbar
: Hayam Wuruk. Itu pasti sukses? Komeng
: Hoa ..... sukses Elu juga harus menggunakan nama itu. Akbar
: Ape kira-kira? Zeda
: Apa? Nama apa? Komeng
: Elu bagusnya tikus got.
TMT7DY5.4.2014KBJ
Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 Komeng disampaikan ketika para panelis berdebat
tentang nama-nama orang sukses yang menggunakan nama tambahan dari jenis hewan, dan panelis tersebut Komeng menyarankan untuk
panelis lain Akbar untuk menggunakan nama-nama yang ada tambahan jenis hewannya.
Dialog 31 Rosiana
: Tadi pertanyaan sebelum kita jeda adalah soal kesetiaan. Zeda
: Sebentar-sebentar, masalah kesetiaan kan tadi Mas Dede tadi mengatakan tidak bisa setia dengan politik. Saya jadi
sanksi nih sama Mas Dede nih. Tadi di belakang sudah mengungkapkan perasaan, sekarang kok bilang nggak setia.
Gimana coba?
Komeng : Perasaan apa sih Lu.
Zeda : Perasaan .... perasaan .... perasaan Mas Dede.
Komeng : Gue tebak selingkuh lagi nih, Bar.
Akbar : Kayaknya nih ye.
Komeng : Tu kawin sama tukang bas sana.
Zeda : Belum, belum selesai ngomong.
Akbar : Kalau selingkuh thu jangan sama dia, Mas Dede itu
sudah punya istri. Ini nih sama ini nih tukang gitar. TMT7DY5.4.2014KBJ
Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 Komeng dan Akbar ketika panelis perempuan
Zeda bertanya kepada narasumber soal kesetiaan dirinya dalam dunia politik.
Dialog 32 Akbar
: Tapi masalah jangan melihat buku dari sampulnya sih saya nggak setuju. Kalau nggak ada sampulnya, Meng. Gimana
kita bisa ngelihat judul sama harganya? Orang harganya di sampul.
Komeng : Elo beli jangan yang ada harganya, Elo nyolong aja.
TMT7YW24.5.2014KBJ
Konteks tuturan: Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 Komeng disampaikan kepada panelis laki-laki
lainnya Akbar ketika panelis tersebut
Akbar mengatakan ketidaksetujuannya dengan pernyataan narasumber yang hadir tentang
jangan melihat buku dari sampulnya.
Dari ketiga wacana dialog di atas dapat diketahui bahwa pera pengisi acara dalam acara Tata Mata di Trans 7 melakukan pelanggaran terhadap maksim
kebijaksanaan khususnya subkategori pemberian informasi berupa perintah yang mempermalukan mitra tutur. Tuturan panelis Komeng dikatakan karena usulan
nama hewan yang digunakan untuk tambahan nama dari panelis Akbar membuat kerugian bagi panelis Akbar apabila benar menggunakan nama itu 30. Hal ini
disebbkan nama hewan yang diusulkan sebagai nama tambahan adalah hewan yang menjijikkan, yaitu tikus got sejenis hewan pengerat. Begitu juga tuturan
panelis Komeng dan panelis Akbar pada wacana dialog 31, mereka menyuruh panelis Zeda untuk menikahi salah satu pemain musik pengiring dan apabila
panelis Zeda mengikuti perintah dari panelis Komeng dan Akbar maka berhasillah mereka mempermalukan panelis Zeda. Sedang tuturan panelis Komeng pada
wacana dialog 32 dikatakan melanggar karena pernyataan berupa perintah kepada panelis Akbar untuk mencuri daripada membeli tersebut merugikan bagi
panelis Akbar abapila ia mengikuti perintah panelis Komeng tersebut.
4.3.5.2 Membingungkan Mitra tutur