Informasi Kurang Informatif Wujud Pelanggaran Maksim Kuantitas

Pada dialog 1, seharusnya panelis Komeng ketika menjawab pertanyaan panelis Akbar cukup dengan berujar “Karena lampu merah.” Hal ini dikarenakan ujaran tersebut sudah mewakili pertanyaan yang diajukan oleh panelis Akbar kepadanya. Panelis Vincent juga melakukan hal yang sama seperti panelis Komeng. Panelis Vincent juga memberikan kontribusi yang berlebihan dari apa yang dibutuhkan oleh pembawa acara Rosiana, yaitu hanya alasan ketidaksetujuannya jika Pak Jokowi dan Pak Ahok menjadi capres dan cawapres 2. Begitu pula narasumber Ahok pada dialog 3. Narasumber Ahok memberikan kontribusi berlebihan dengan berujar “Aku nggak bilang begitu. Minimal lebih muda, lari lebih kenceng. ” Seharusnya narasumber Ahok cukup menjawab dengan proposisi kalimat yang pertama, yaitu “Aku nggak bilang begitu.” karena itu sudah mewakili pertanyaan yang diajukan oleh pembawa acara Rosiana.

4.3.1.2 Informasi Kurang Informatif

Bentuk pelanggaran terhadap maksim kuantitas yang lainnya adalah pemberian informasi yang kurang memadai atau kurang informatif. Bila penutur mengetahui apabila mitra tuturnya memberikan konstribusi semacam itu, maka penutur tidak akan mengajukan pertanyaan kepada mitra tutur. Untuk lebih jelasnya, perhatikan dialog 4, 5, dan dialog 6 berikut ini. Dialog 4 Zeda : Kalau politik, Anda setia tidak? Dede Yusuf : Politik itu adalah sebuah peristiwa atau sebuah ..... katakanlah itu bagian daripada proses. Zeda : Berarti bisa jadi tidak setia tidak apa-apa ya? Akbar : Nggak masalah, di dunia ini yang boleh setia hanya chearli. Komeng : Iya. Akbar : Chearli setia. TMT7DY5.4.2014KN Konteks tuturan: Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acar Tatap Mata Trans 7 Akbar disampaikan kepada panelis perempuan Zeda untuk menanggapi pertanyaan panelis tersebut Zeda terhadap narasumber mengenai kesetiaan dalam dunia politik itu tidak ada tidak apa-apa. Dialog 5 Rosiana : Ia memang dikenal sebagai seorang pengusaha, tetapi ia juga dikenal sebagai seorang seniman. Ia sangat hobi dengan musik klasik dan juga musik jazz. Inilah kiprah seorang Gita Wirjawan membantu industri musik. Benar kan? menampilkan cuplikan video artis dan penyanyi yang diproduseri narasumber. Pak Gita ini orang yang memiliki sens mana penyanyi yang bisa sukses atau nggak. Komeng : Sebenernya saya juga mau ngomong sama Pak Gita kalau saya ..... Rosiana : Serius ini ya? Komeng : Iya. Kalau saya mempunyai suara ya pokoknya bisalah, tapi suara saya sudah diambil kemarin pada tanggal sembilan. TMT7GW19.4.2014KN Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 Komeng disampaikan setelah pembawa acara menanyangkan video tentang serangkaian artis dan penyanyi sukses yang diproduseri oleh narasumber yang hadir pada malam itu dan pembawa acara mengatakan bahwa narasumber yang hadir memiliki sens. Dialog 6 Komeng : Bapak kan ngurus PMI, urusannya kan darah-darah. Akbar : Iya. Komeng : Ya kan? Akbar : Iya. Komeng : Kalu ada darah, orang perlu kasih ..... Jusuf Kalla : Udah pernah donor darah belum hayo Komeng? Komeng : Udah pak. Jususf Kalla : Udah ya, berapa kali? Komeng : Ama nyamuk saya pak. TMT7JK3.5.2014KN Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 Komeng disampaikan ketika ditanya oleh narasumber perihal melakukan donor darah. Bila diperhatikan dengan seksama kontribusi yang diberikan oleh peserta komunikasi satu kepada yang lainnya di atas tidak memadai atau kurang informatif pada ketiga wacana dialog di atas. Dalam hal ini panelis Zeda tidak menanyakan setia nama grup band dari Chearli ketika tidak menggunakan nama ST 12 lagi sebagai nama grup bandnya, tetapi menanyakan kesetiaan sikap yang dimiliki oleh seseorang dalam hal berpolitik 4. Sama halnya dengan wacan dialog sebelumnya, pernyataan pembawa acara Rosiana tidak berkaitan dengan “suara” dukungan dalam pemilu, tetapi “suara” dalam bernyanyi 5. Begitu pula pada wacana dialog 6. Narasumber Jusuf Kalla tidak menanyakan “donor darah ” kgiatan nyamuk menghisap darah manusia, tetapi donor darah yang sebenarnya, yaitu pada PMI.

4.3.2 Wujud Pelanggaran Maksim Kualitas

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA “SENTILAN SENTILUN” DI METRO TV

0 3 14

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM PERCAKAPAN LUM KELAR DI RADIO SAS FM

0 4 87

PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA NOVEL HUMOR BUKAN 3 IDIOT KARYA BOIM LEBON Penyimpangan Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan pada Novel Humor Bukan 3 Idiot Karya Boim Lebon.

0 3 17

PENGGUNAAN DAN PENYIMPANGAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA HUMOR LENONG REMPONG DI TRANS 7 Penggunaan dan Penyimpangan Prinsip Kesopanan dalam Acara Humor Lenong Rempong di Trans 7.

0 3 26

PENGGUNAAN DAN PENYIMPANGAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA HUMOR LENONG REMPONG DI TRANS 7 Penggunaan dan Penyimpangan Prinsip Kesopanan dalam Acara Humor Lenong Rempong di Trans 7.

0 2 13

PENDAHULUAN Penggunaan dan Penyimpangan Prinsip Kesopanan dalam Acara Humor Lenong Rempong di Trans 7.

0 2 4

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SHOW_ IMAH DI TRANS TV YANG DITAYANGKAN Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Prinsip Kesopanan Dalam Acara SHOW_IMAH Di Trans TV Yang Ditayangkan Pada Bulan Februari 2013 (Tinjauan Pragmatik)

0 2 12

PENDAHULUAN Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Prinsip Kesopanan Dalam Acara SHOW_IMAH Di Trans TV Yang Ditayangkan Pada Bulan Februari 2013 (Tinjauan Pragmatik).

0 2 7

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SHOW_ IMAH DI TRANS TV YANG DI TAYANGKAN Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Prinsip Kesopanan Dalam Acara SHOW_IMAH Di Trans TV Yang Ditayangkan Pada Bulan Februari 2013 (Tinjauan Pragmatik

1 3 20

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW “EMPAT MATA” DI TRANS 7.

0 1 9