dapat dibuktikan dari slogan acara tersebut, yaitu “Menguak Fakta dengan C
anda”. Inilah yang menjadikan peneliti tertarik untuk menjadikan tuturan dalam acara Tatap Mata di Trans 7 sebagai objek kajiannya dengan judul penelitiannya
“Pelanggarann Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan dalam Acara Tatap Mata di Trans 7 sebagai Wahana Menciptakan Humor Verbal Lisan
”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalah utama dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah pelanggaran prinsip kerja sama dan
prinsip kesopanan dalam acara Tatap Mata di trans 7 sebagai wahana menciptakan humor verbal lisan?
” dengan sub-rumusan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimanakah wujud pelanggaran prinsip kerja sama dalam acara Tatap Mata di trans 7 untuk menciptakan humor?
2. Bagaimanakah wujud pelanggaran prinsip kesopanan dalam acara Tatap
Mata di tarns 7 untuk menciptakan humor?
1.3 Tujuan Penelitian
Berangkat dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan wujud pelanggaran prinsip kerja sama dalam acara Tatap
Mata di trans 7 sebagai wahana menciptakan humor. 2.
Mendeskripsikan wujud pelanggaran prinsip kesopanan dalam acara Tatap Mata di trans 7 sebagai wahana menciptakan humor.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoris
Hasil temuan penelitian ini diharapkan dapat menyingkap pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan dalam acara Tatap Mata di trans 7.
Selain itu, hasilnya diharapkan pula dapat menambah perbendaharaan penelitian di bidang pragmatik. Dan dapat menjadi salah satu rujukan dalam penelitian-
penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Temuan dari penelitan ini diharapkan dapat memberikan informasi bahwa menggunakan tuturan yang melanggar dari prinsip kerja sama dan prinsip
kesopanan untuk menyampaikan maksud tertentu akan lebih menarik disimak, karena percakapan tidak kaku dan tidak monoton.
1.5 Batasan Istilah
Supaya penelitian ini tidak melewati batasan-batasannya, peneliti memberi batasan-batasan pada istilah yang digunakan dalam mengkaji tuturan-tuturan
dalam acara Tatap Mata di Trans 7 sebagai berikut.
1.5.1 Pragmatik
Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mengkaji penggunaan bahasa berintegrasi dengan tatabahasa yang terdiri dari fonologi, morfologi,
sintaksis, dan semantik.
1.5.2 Konteks Tuturan
Konteks adalah semua latar belakang pengetahuan backround knowledge yang dipahami bersama oleh penutur dan mitra tutur. Konteks sediri terdiri
dari beberapa aspek situasi ujar, yaitu penutur dan mitra tutur, konteks tuturan, tujuan tuturan, tuturan sebagai bentuk tindakan atau aktivitas, dan
tuturan sebagai produk tindak verbal.
1.5.3 Implikatur Percakapan
Implikatur adalah ujaran atau pernyataan yang menyiratkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya diucapkan.
1.5.4 Prinsip Kerja Sama
Prinsip kerja sama adalah sebuah asumsi tentang kerja sama yang terjadi antara penutur dan mitra tutur saat melakukan percakapan. Prinsip kerja
sama ini terbagi atas empat subprinsip yang disebut maksim, yaitu maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim relevansi, dan maksim cara.
1.5.5 Prinsip Kesopanan
Prinsip kesopanan adalah piranti yang digunakan untuk menjelaskan mengapa penutur sering bertutur secara tidak langsung dalam
mengungkapkan maksudnya.
1.5.6 Humor
Humor adalah sesuatu yang lucu, keadaan dalam cerita dan sebagainya yang menggelikan hati, kejenakaan, dan kelucuan.
1.6 Sistematika Penyajian
Sistematika penelitian dalam penelitian ini perlu dijabarkan untuk mempermudah penguraian masalah. Adapun sistematika penelitian dalam
penelitian ini terbagi menjadi lima bab yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Analisis Data, dan Bab V Penutup.
Bab I merupakan Pendahuluan, yang menjelaskan tentang: a latar belakang masalah, yang berisi alasan-alasan mengapa masalah yang akan diteliti
timbul dan mengapa perlu untuk dipecahkan. b rumusan masalah, yang berisi pokok-pokok masalah yang hendak diteliti yang dirumuskan ke dalam kalimat-
kalimat pertanyaan operasional. c tujuan penelitian, yang berisi tujuan dari diadakannya penelitian. d manfaat penelitian, merupakan uraian mengenai
manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, baik manfaat teoris maupun praktis. Manfaat teoris merupakan temuan penelitian yang dapat memberi sumbangan
pengetahuan baru yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Manfaat praktis merupakan temuan penelitian yang dapat memberi sumbangan
pemecahan berbagai masalah yang berkaitan dengan objek yang diteliti, penulis, dan masyarakat pembaca penelitian ini. e batasan istilah, menjelaskan tentang
batasan-batasan teori yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian agar tidak terlalu melebar dalam melakukan penelitiannya. g sistematika
penelitian, yang merupakan penjelasan yang dapat memuat uraian ringkas tentang pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil analisis dan pembahasan,
simpulan dan saran.
Bab II Landasan Teori, yang berisi tinjauan studi terdahulu dan landasan teori. Tinjauan studi terdahulu berisikan perbedaan antara penelitian sejenis yang
dilakukan penulis dengan penelitian terdahulu. Landasan teori berisikan sejumlah teori yang secara langsung berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dikaji
sebagai dasar atau landasan dalam menganalisis masalah penelitian. Bab III Metodologi Penelitian, menjelaskan mengenai jenis penelitian, data
dan sumber data, metode dan teknik pengumpulan data, intrumen penelitian, dan metode dan teknik analisis data.
Bab IV Analisis Data, yang menguraikan data-data yang menjadi objek penelitian berdasarkan data yang tersedia dan membahasnya secara terstruktur
serta sesuai dengan teori yang digunakan. Bab V Penutup, yang berisi simpulan dan saran yang berhubungan dengan
penelitian ini. Dalam simpulan ini, berisi pernyataan singkat hasil penelitian dan pembahasan. Selain itu, dalam bab ini disertakan beberapa saran yang relevan
dalam penelitian ini.
9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan telah banyak dilakukan oleh banyak mahasiswa diberbagai universitas.
Namun, di Universitas Sanata Dharma sendiri khususnya Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia belum pernah dilakukan penelitian tentang pelanggaran
terhadap kedua prinsip ini. Hal ini yang mendasari peneliti melakukan penelitian tentang pelanggaraan terhadap prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan yang
dikaitkannya dengan pembentukan wacana humor verbal lisan. Dalam hal ini, I Dewa Putu Wijana 1995 dalam disertasi pengukuhan guru
besarnya yang berjudul “Wacana Kartun dalam Bahasa Indonesia”, menyatakan
bahwa kartun dapat diteliti dari semantik dan pragmatik. Dari penelitiannya tersebut, Wijana menyimpulkan bahwa wacana kartu sebagai media hiburan dan
wahana kritik sosial yang didasarkan pada cara penyajian humornya dibedakan menjadi dua jenis kartun, yaitu kartun nonverbal dan kartun verbal. Kartun
nonverbal lebih mengarah pada bentuk kelucuan yang disajikan dalam wujud visual, sedangkan kartun verbal lebih mengarah pada unsur-unsur kebahasaan
yang bekerjasama dengan unsur visual dalam menyajikan kelucuan dalam wacana kartun. Beliau mengatakan bahwa secara pragmatik, kelucuan dalam wacana kartu
itu terbentuk dari pnelanggar terhadap prinsip kerja samayang berupa ketidakpatuhan terhadap maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi,