penjelasan narasumber yang hadir pada malam itu perihal isu jangan percaya pada presiden yang suka ingkar janji dengan mengatakan
bahwa narasumber juga pernah ingkar janji dengan menjabat sebagai bupati selama 16 bulan saja.
Pada wacana dialog 40 dan 41 di atas tampak antara panelis Komeng dan panelis Vincent melanggar maksim kebijaksanaan, yaitu memaksimalkan
ketidakhormatan terhadap mitra tutur. Panelis Komeng merendahkan status pekerjaan panelis Akbar dengan menyebutnya sebagai seorang klnining servis
40, sedangkan panelis Vincent merendahkan narasumber Pak Ahok dengan membentaknya
ketika mengetahui
bahwa narasumber
tersebut tidak
menyelesaikan masa jabatannya ketika menjabat sebagai bupati Belitung 41.
4.3.7.2 Mencela dan Mencemooh Mitra Tutur
Informasi berupa mencela dan mencemooh mitra tutur ini disebabkan oleh informasi yang diberikan oleh mitra tutur atau keberadaan mitra tutur tidak
disenangi oleh penutur. Adanya informasi yang berupa mencela dan mencemooh mitra tutur ini bertujuan untuk menciptakan kesan lucu semata sebagai mana
tampak pada wacana dialog 42, 43, dan 44 berikut ini, Dialog 42
Akbar : Bandung kan kembang api, kalau kamu kembang kempis.
Komeng : Daripada Elu, kembang bangke.
TMT7DY5.4.2014PNR
Konteks tuturan: Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 Komeng disampaikan ketika panelis laki-laki lain
Akbar mengatainya dengan sebutan kembang kempis karena kesal akibat pertanyaan dari panelis laki-laki tersebut Komeng yang
mengajukan pertanyaan tidak jelas, yaitu Bandung itu kembang apa.
Dialog 43 Rosiana
: Pak Ahok, selamat malam Selamat datang di studio trans 7.
Ahok : Mau nyalamin ini dulu.
Rosiana : Oh mau nyalamin dulu. Silahkan, silahkan
Vincent : Ampun pak Nggak lagi, pak. Nggak lagi
TMT7AH5.4.2014PNR
Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 Vincent disampaikan ketika narasumber yang hadir
Pak Ahok mengajak berjabat tangan terlebih dahulu sebelum memulai perbincangan pada malam itu.
Dialog 44 Rosiana
: Akbar. Akbar
: Galak, Bu. Rosiana
: Galak? Akbar
:
Di kantornya aja ada tulisannya “Awas pemiliknya galak”
Vincent : Awas wagub galak
TMT7AH5.4.2014PNR
Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 Akbar disampaikan ketika mendapat giliran
menjawab pertanyaan dari pembawaa acara perihal ungkapan yang tepat terhadap narasumber yang hadir pada malam itu.
Dari wacana dialog 42, 43, dan 44 di atas tampak antara panelis Komeng, panelis Vincent, dan panelis Akbar malanggar maksim penerimaan
berupa mencela dan mencemooh mitra tuturnya. Panelis Komeng mencela panelis Akbar dengan menyebutnya sebagai sebuah bunga yang berbau menyengat, yaitu
bunga bangkai 42, sedangkan panelis Vincent mencela narasumber Pak Ahok sebagai orang yang sangat galak ketika narasumber tersebut mengajaknya berjabat
tangan 43. Dan panelis Akbar menyamakan kegalakan narasumber Pak Ahok dengan seokora anjing 44.
4.3.7.3 Pemutarbalikkan Fakta