Membingungkan Mitra tutur Wujud Pelanggaran Maksim Kebijaksanaan

Dari ketiga wacana dialog di atas dapat diketahui bahwa pera pengisi acara dalam acara Tata Mata di Trans 7 melakukan pelanggaran terhadap maksim kebijaksanaan khususnya subkategori pemberian informasi berupa perintah yang mempermalukan mitra tutur. Tuturan panelis Komeng dikatakan karena usulan nama hewan yang digunakan untuk tambahan nama dari panelis Akbar membuat kerugian bagi panelis Akbar apabila benar menggunakan nama itu 30. Hal ini disebbkan nama hewan yang diusulkan sebagai nama tambahan adalah hewan yang menjijikkan, yaitu tikus got sejenis hewan pengerat. Begitu juga tuturan panelis Komeng dan panelis Akbar pada wacana dialog 31, mereka menyuruh panelis Zeda untuk menikahi salah satu pemain musik pengiring dan apabila panelis Zeda mengikuti perintah dari panelis Komeng dan Akbar maka berhasillah mereka mempermalukan panelis Zeda. Sedang tuturan panelis Komeng pada wacana dialog 32 dikatakan melanggar karena pernyataan berupa perintah kepada panelis Akbar untuk mencuri daripada membeli tersebut merugikan bagi panelis Akbar abapila ia mengikuti perintah panelis Komeng tersebut.

4.3.5.2 Membingungkan Mitra tutur

Informasi yang membingungkan mitra tutur disebabkan oleh informasi yang diberikan berupa sesuatu yang membuat mitra tutur tidak dapat menerima dengan baik sehingga merasa bingung. Adanya informasi yang membingungkan mitra tutur ini digunakan sebagai upaya dalam menciptakan kesan lucu yang tampak pada wacana dialog 33 dan 34 berikut ini, Dialog 33 Akbar : Ya Elu kan bintang iklan ya motorlah ya. Nah, misalkan jadi artis berhenti nggak? Rosiana : Karena jadi wakil rakyat? Pejabat publik Akbar : Berhenti? Komeng : Berhenti dong Akbar : Karena jadi wakil rakyat? Komeng : Karena lampu merah. Kan numpak motor. TMT7DY5.4.2014KBJ Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 Komeng disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain Akbar bertanya kepadanya mengenai dirinya apabila menjadi seoarang penajat publik apakah akan berhenti membintangi iklan motor yang selama ini telah digelutinya. Dialog 34 Komeng : Atlet nih pak, atlet lari dari sini ke ....... sekitar 80 Km, lalu dia melanjutkan lagi 40 Km pak, lalu dia lari mundur sekitar 30 Km, berapa jumlah yang dia lalukan? ...... Berapa kilo pak? Gita : 80, 40, terus 30, jadi 90. Komeng : Lho bisa kan. Nah ok Sekarang melanjutkan yang kedua, pak. Gita : Iya. Komeng : Ada lagi diikuti pak, dengan pelari yang berikutnya pak, dia lari 70 Km, lalu ditambah lagi lari 30 Km, lalu dia mundur 10 Km. Berapa ukuran nomor sepatunya pak? TMT7GW19.4.2014KBJ Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 Komeng disampaikan ketika pembawa acara sedang bermain game tanya jawab dengan narasumber yang hadir malam itu, dan panelis laki-laki tersebut mengajukan pertanyaan yang bisa dijawab oleh narasumber. Kemudian panelis tersebut melanjutkan ke pertanyaan keduanya yang masih berkaitan dengan pertanyaan pertamanya. Berdasarkan kedua wacana dialog di atas diketahui bahwa panelis Komeng melakukan pelanggaran berupa pemberian informasi yang membingungkan mitra tutur. Setiap orang tahu kalau kita sedang berkendara harus berhenti ketika treficlight menyala merah, namun pertanyaan dari panelis Akbar bukan berkaitan dengan naik kendaraan melainkan berkaitan dengan diri panelis Komeng apabila menjadi pejabat apakah akan berhenti menjadi bintang iklan 33. Sedangkan pada dialog 34 panelis mengajukan pertanyaan yang membuat narasumber Gita Wirjawan kebinguan karena tidak tahu sepatu atlit siapa yang dimaksud dari pertanyaan penelis Komeng tersebut.

4.3.5.3 Merugikan Mitra Tutur secara Nyata

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA “SENTILAN SENTILUN” DI METRO TV

0 3 14

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM PERCAKAPAN LUM KELAR DI RADIO SAS FM

0 4 87

PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA NOVEL HUMOR BUKAN 3 IDIOT KARYA BOIM LEBON Penyimpangan Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan pada Novel Humor Bukan 3 Idiot Karya Boim Lebon.

0 3 17

PENGGUNAAN DAN PENYIMPANGAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA HUMOR LENONG REMPONG DI TRANS 7 Penggunaan dan Penyimpangan Prinsip Kesopanan dalam Acara Humor Lenong Rempong di Trans 7.

0 3 26

PENGGUNAAN DAN PENYIMPANGAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA HUMOR LENONG REMPONG DI TRANS 7 Penggunaan dan Penyimpangan Prinsip Kesopanan dalam Acara Humor Lenong Rempong di Trans 7.

0 2 13

PENDAHULUAN Penggunaan dan Penyimpangan Prinsip Kesopanan dalam Acara Humor Lenong Rempong di Trans 7.

0 2 4

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SHOW_ IMAH DI TRANS TV YANG DITAYANGKAN Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Prinsip Kesopanan Dalam Acara SHOW_IMAH Di Trans TV Yang Ditayangkan Pada Bulan Februari 2013 (Tinjauan Pragmatik)

0 2 12

PENDAHULUAN Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Prinsip Kesopanan Dalam Acara SHOW_IMAH Di Trans TV Yang Ditayangkan Pada Bulan Februari 2013 (Tinjauan Pragmatik).

0 2 7

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SHOW_ IMAH DI TRANS TV YANG DI TAYANGKAN Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Prinsip Kesopanan Dalam Acara SHOW_IMAH Di Trans TV Yang Ditayangkan Pada Bulan Februari 2013 (Tinjauan Pragmatik

1 3 20

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW “EMPAT MATA” DI TRANS 7.

0 1 9