kaidah disimpangkan. Untuk itu alangkah baiknya menyimak pendapat Nelson dalam Wijana, 2004: 31 mengenai sifat-sifat bahasa humor yang dikatakan
secara pragmatik atau informatif jauh menyimpang dari pemakaiannya yang wajar walaupun diekspresikan dengan bahasa percakapan sehai-hari, berikut kutipannya:
Jokes, though encountered fairly frequently in everyday conversation, represent tightening or heightening of language of a kind that is
unnecessary to, and sometimes actively distuptive of, the normal pragmatic and informational function of language. Many perpheps
most, jokes will be found to arise from a phenomenon which is in pragmatic terms a potential source of confusion 1990: 123-124.
2.3 Kerangka Berpikir
Banyak tuturan yang terdapat dalam acara diskusi Tatap Mata Trans 7 yang melanggar dari prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan. Tuturan-tuturan dalam
Tatap Mata tersebut akan dianalisis berdasarkan teori prinsip kerja sama Grice dan prinsip kesopanan Leech. Kemudan dari pelanggaran prinsip kerja sama dan
prinsip kesopanan tersebut dapat dilihat wujud dari wacana humor lisan yang terdapat dalam tuturan-tutura tersebut. Berdasarkan analisis tentang pelanggaran
prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan tersebut dapat dilihat bagaimana wujud pelanggaran prinsip kerja sama dan pelanggaran prinsip kesopanan dalam tuturan
cara diskusi Tatap Mata di Trans 7 tersebut.
Tuturan dalam Acara Diskusi Tatap Mata Trans 7
Banyak Tuturan yang Melanggar Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan
Prinsip Kerja Sama Grice
Prinsip Kesopanan Leech
Wujud Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dalam Acara Tatap Mata di
Trans 7 sebagai Wahana Menciptakan HumorVerbal Lisan
Wujud Pelanggaran Prinsip Kesopanan dalam Acara Tatap
Mata di Trans 7 sebagai Wahana Menciptakan Humor Verbal Lisan
40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini, penelitin akan membahasan tentang: 1 jenis penelitian, 2 sumber dan data penelitian, 3 metode dan teknik pengumpulan data, 4 instrumen
pengumpulan data, 5 metode dan teknik analisis data, dan 6 teknik validasi data. Keenam hal tersebut diuraikan sebagai berikut.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif, yang bersifat deskriptif. Bogdan dan Taylor 1975 mendefinisikan “metode kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati” dalam Lexy J. Moleong, 2007: 4. Dengan kata lain, penelitian kualitatif adalah penenlitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya
secara holistik dan dengan cara desskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah. Istilah deskriptif berarti bahwa penelitian yang dilakukan semata-mata
hanya didasarkan pada fakta atau fenomena yang ada, sehingga hasilnya adalah perian bahasa yang mempunyai sifat pemaparan apa adanya. Dan data yang
dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini