62
lampiran IV hal 100. Berikut ini disajikan kategori data variabel motivasi kerja karyawan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II
lampiran V hal 103:
Tabel 5.1 Deskripsi Variabel Motivasi Kerja Karyawan
Interval Skor Frekuensi
Frekuensi Relatif Kategori
62-72 5
16,67 Sangat Tinggi
54-61 20
66,66 Tinggi
48-53 5
16,67 Cukup Tinggi
43-47 -
- Kurang
43 -
- Sangat Kurang
Jumlah 30
100
Tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa motivasi kerja karyawan yang terkategorikan sangat tinggi ada 5 orang atau 16,67, tinggi ada 20
orang atau 66,66, cukup tinggi ada 5 orang atau 16,67, kurang tidak ada, sangat kurang tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar karyawan memiliki tingkat motivasi yang terkategorikan tinggi. Hal ini didukung hasil perhitungan mean = 58,5 ; median = 58,28 ;
dan modus = 58,21.
2. Disiplin kerja karyawan
Data tentang disiplin kerja karyawan yang diperoleh diketahui bahwa skor terendah = 36 dan skor tertinggi = 52 dengan mean = 46,5 ;
median = 47,73; modus = 48,63 ; dan standar deviasi = 4,18 dapat dilihat
lampiran IV hal 98. Berikut ini disajikan kategori data variabel disiplin kerja karyawan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II
lampiran V hal 104 : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 5.2 Deskripsi Variabel Disiplin Kerja Karyawan
Interval Skor Frekuensi
Frekuensi Relatif Kategori
45-52 23
76,67 Sangat Tinggi
39-44 5
16,67 Tinggi
35-38 2
6,66 Cukup Tinggi
31-34 -
- Kurang
31 -
- Sangat Kurang
Jumlah 30
100
Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa disiplin kerja karyawan yang terkategorikan sangat tinggi ada 23 orang atau 76,67, tinggi ada 5
orang atau 16,67, cukup tinggi ada 2 orang atau 6,67, kurang tidak ada, sangat kurang tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar karyawan memiliki tingkat kedisiplinan yang terkategorikan sangat tinggi. Hal ini didukung hasil perhitungan mean =
46,5 ; median = 47,73; dan modus = 48,63.
3. Produktivitas kerja karyawan
Data tentang produktivitas kerja karyawan yang diperoleh diketahui bahwa skor terendah = 24 dan skor tertinggi = 30 dengan mean =
28,45 ; median = 27,5 ; modus = 29,85 ; dan standar deviasi = 1,98 dapat dilihat lampiran IV hal 101. Berikut ini disajikan kategori data variabel
produktivitas kerja karyawan berdasarkan perhitugan Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II lampiran V hal 105 :
64
Tabel 5.3 Deskripsi Variabel Produktivitas Kerja Karyawan
Interval Skor Frekuensi
Frekuensi Relatif Kategori
29-30 17
56,67 Sangat Tinggi
28-28,99 5
16,67 Tinggi
27-27,99 2
6,67 Cukup Tinggi
26-26,99 2
6,67 Kurang
25 4
13,33 Sangat Kurang
Jumlah 30
100
Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa produktivitas kerja karyawan yang terkategorikan sangat tinggi ada 17 orang atau 56,67,
tinggi ada 5 orang atau 16,67, cukup tinggi ada 2 orang atau 6,67, kurang ada 2 orang atau 6,67, sangat kurang ada 4 orang atau 13,33.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan memiliki tingkat produktivitas yang terkategorikan sangat tinggi. Hal ini
didukung hasil perhitungan mean = 28,45 ; median = 27,5 ; dan modus = 29,85.
C. Pengujian Persyaratan Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data masing- masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam
penelitian ini menggunakan program Statistical Package for Social Sciences
SPSS, yaitu dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas variabel disiplin kerja, motivasi
kerja, dan produktivitas kerja karyawan lampiran VI hal 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 5.4 Hasil Pengujian Normalitas
Variabel Proba bilitas
Alphaa Kesimpulan
Disiplin kerja 0,306
0,05 Normal
Motivasi kerja 0,569
0,05 Normal
Produktivitas kerja 0,082 0,05
Normal
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa distribusi data variabel disiplin kerja, motivasi kerja, dan produktivitas kerja karyawan terkategorikan
normal. Hal ini disebabkan nilai probabilitas masing- masing variabel lebih besar daripada nilai taraf signifikansi a = 0,05.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data masing- masing variabel bebas menunjukkan hubungan linier atau tidak
dengan variabel terikat. Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan Program Stastical Package for Social Sciences SPSS. Apabila nilai F
tabel F hitung maka hubungan antara variabel bebas dengan terikat adalah linier. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian linieritas lampiarn
VI hal 107 :
Tabel 5.5 Hasil Pengujian Linieritas
Variabel Bebas
Variabel Terikat
db F
Hitung F
Tabel Kesimpulan
Motivasi Kerja
Produktivitas Kerja
12 : 16 1,589
2,425 Linier
Disiplin Kerja
Produktivitas Kerja
11 : 17 2,338
2,413 Linier
66
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa hubungan disiplin kerja dan produktivitas kerja serta hubungan motivasi kerja dan produktivitas kerja
adalah linier. Hal demikian disebabkan nilai- nilai F tabel F hitung.
D. Pengujian Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini ada tiga hipotesis yang diuji. Hipotesis pertama dan kedua menggunakan rumus korelasi product moment, dan hipotesis ketiga
menggunakan analisis regresi ganda. Perhitungan nilai r
hitung
dan r
tabel
dapat dilihat pada lampiran VII hal 109-110.
1. Pengujian Hipotesis I
Pada pengujian hipotesis pertama diperoleh antara masing- masing variabel bebas yaitu motivasi kerja karyawan X
1
dan produktivitas kerja karyawan Y, uji korelasi ini menggunakan bantuan program SPSS, yang
dapat dilihat pada lampiran VII hal 109. Hasil analisis korelasi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 5.6 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi
Motivasi Kerja Karyawan dan Produktivitas Kerja Karyawan No Variabel Bebas
Variabel Terikat
hitung
r
tabel
r Sign
1 Motivasi Kerja
Produktivitas Kerja 0,488
0,239 0,006
2 Disiplin Kerja
Produktivitas Kerja 0,485
0,239 0,007
Tabel 5.6 di atas menunjukkan koefisien korelasi r
hitung
antara motivasi kerja karyawan dan produktivitas kerja karyawan adalah sebesar
0,488 dengan r
tabel
sebesar 0,239, yang berarti antara motivasi kerja karyawan dan produktivitas kerja karyawan terdapat korelasi yang sedang,
67
dengan nilai probabilitas 0,006 lebih kecil dari taraf signifikansi α
= 5 atau = 0,05, maka Ho ditolak dan Ha Diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja karyawan X
1
dan produktivitas kerja karyawan Y.
2. Pengujian Hipotesis II
Pada pengujian hipotesis kedua diperoleh antara masing- masing variabel bebas yaitu disiplin kerja karyawan X
2
dan produktivitas kerja karyawan Y, uji korelasi ini menggunakan bantuan program SPSS, yang
dapat dilihat pada lampiran VII hal 109. Hasil analisis korelasi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 5.7 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi
Disiplin Kerja Karyawan dan Produktivitas Kerja Karyawan No Variabel Bebas
Variabel Terikat
hitung
r
tabel
r
Sign
1 Motivasi Kerja
Produktivitas Kerja 0,488
0,239 0,006
2 Disiplin Kerja
Produktivitas Kerja 0,485
0,239 0,007
Tabel 5.7 di atas menunjukkan koefisien korelasi r
hitung
antara disiplin kerja karyawan dan produktivitas kerja karyawan adalah sebesar
0,485 dengan r
tabel
sebesar 0,239, yang berarti antara disiplin kerja karyawan dan produktivitas kerja karyawan terdapat korelasi yang sedang,
dengan nilai probabilitas 0,007 lebih kecil dari taraf signifikansi α
= 5 atau = 0,05, maka Ho ditolak dan Ha Diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin kerja karyawan X
2
dan produktivitas kerja karyawan Y. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3. Pengujian Hipotesis III
Hasil analisis data diketahui bahwa nilai koefisien korelasi ganda R
xy
variabel motivasi kerja karyawan X
1
, dan disiplin kerja karyawan X
2
dengan produktivitas kerja karyawan Y adalah sebesar 0, 587 dan berkategori sedang. Untuk menguji signifikansi atau tidaknya harga
koefisien korelasi ganda tersebut digunakan statistik uji F. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian signifikansi:
Tabel 5.8 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Ganda
Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Karyawan dengan Produktivitas Kerja Karyawan
Variabel Db
JK RK
F
hitung
Sign
Regresi 2
37,723 18,861 7,108
0,003 Residu
27 71,644 2,653
Total 29
109,367
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Variabel B
Std. Error Beta
t Sig.
13.486 3.976
3.392 .002
.129 .061
.357 2.130
.042 Constant
motivasi kerja disiplin kerja
.160 .076
.352 2.102
.045
Rumusan hipotesis ketiga menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja karyawan dan disiplin
kerja karyawan dengan produktivitas keja karyawan. Dari hasil analisis data antara motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan
dengan produktivitas kerja karyawan maka didapat koefisien regresi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
variabel motivasi kerja karyawan X
1
0,129, disiplin kerja karyawan X
2
0,160, serta k 13,486 lihat lampiran VII hal 109. Dengan demikian diperoleh garis regresi sebagai berikut :
2 2
1 1
x b
x b
a Y
+ +
= Y = 13,486 + 0,129 X
1
+ 0,160 X
2
Dari hasil perhitungan koefisien regresi diperoleh hubungan X
1
sebesar 0,129, dan X
2
sebesar 0,160 dengan konstanta 13,486 yang berarti jika variabel X
1
sebesar 0,129 bertambah 1 maka nilai konstanta akan bertambah sebesar 0,129. Begitu juga dengan variabel X
2
sebesar 0,160 bertambah 1 maka nilai konstanta akan bertambah sebesar 0,160.
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi ganda pada pengujian hipotesis III, diperoleh harga R
xy
sebesar 0,587. Sedangkan harga koefisien determinasi yang diperoleh R
2
adalah 0,345 lihat lampiran VIII hal 109. Hal ini menunjukkan hubungan antara motivasi kerja
karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan terdapat korelasi yang sedang, dengan nilai probabilitas
tingkat kesalahan sebesar 0,003 lebih kecil dari taraf signifikansi α
= 5 atau 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima atau menyatakan hubungan antara motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan
secara bersama-sama mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan produktivitas kerja karyawan.
70
E. Pembahasan
1. Hubungan antara motivasi kerja karyawan dan produktivitas kerja karyawan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang mengatakan ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja
karyawan dan produktivitas kerja karyawan dapat diterima. Pernyataan ini berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi product moment, diketahui
bahwa r
hitung
sebesar 0,488 lebih besar dari r
tabel
0,239, dengan nilai probabilitas 0,006 lebih kecil dari taraf signifikansi
α = 5 atau = 0,05.
Dengan demikian motivasi kerja karyawan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan produktivitas kerja karyawan. Hubungan
positif berarti semakin tinggi motivasi kerja karyawan, maka tingkat produktivitas kerja karyawan juga semakin tinggi dan sebaliknya.
Motivasi kerja dalam penelitian ini berhubungan dengan produktivitas kerja karyawan. Motivasi kerja memiliki peranan penting
dalam peningkatan produktivitas kerja karyawan. Dengan adanya pemberian penghargaan misalnya pemberian bonus, dan penggajian yang
tepat waktu maka hal ini dapat membuat karyawan merasa dihargai atau diperhatikan oleh pemilik perusahaan. Dari hasil pengisian kuesioner dapat
dilihat bahwa sebenarnya para karyawan telah memiliki motivasi kerja yang tinggi. Tingginya motivasi kerja ini dapat disebabkan karena adanya
hubungan yang baik antara karyawan dengan pemilik. Rata-rata karyawan yang kenal dengan pemilik menjadi salah satu alasan terjaganya hubungan
71
baik antara karyawan dengan pemilik. Selain dari hal tersebut, motivasi kerja yang tinggi juga dikarenakan adanya suatu pemikiran bahwa bekerja
pada perusahaan tas adalah satu-satunya yang dapat dikerjakan selain bertani sehingga harus dijalani dengan baik karena dapat memberikan
tambahan penghasilan. Tingginya motivasi kerja tersebut berpengaruh terhadap produktivitas kerja karena pemilik menetapkan target bagi
karyawannya untuk membuat dalam jumlah tertentu dalam satu hari kerja. Ini membuktikan teori yang dikemukakan oleh David McCleland beserta
rekan–rekannya yang mengemukakan bahwa setiap orang memiliki standar untuk dicapai dalam upayanya untuk dipandang berhasil Nach.
Artinya setiap orang dapat menentukan bagi dirinya sendiri standar karya yang ingin dicapainya. Hal ini tampaknya yang menyebabkan motivasi
kerja para karyawan berpengaruh terhadap produktivitas kerja. 2. Hubungan antara disiplin kerja karyawan dan produktivitas kerja
karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang
mengatakan ada hubungan positif dan signifikan antara disiplin kerja karyawan dan produktivitas kerja karyawan dapat diterima. Pernyataan ini
berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi product moment, diketahui bahwa r
hitung
sebesar 0,485 lebih besar dari r
tabel
0,239, dengan nilai probabilitas 0,007 lebih kecil dari taraf signifikansi
α = 5 atau = 0,05.
Dengan demikian disiplin kerja karyawan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan produktivitas kerja karyawan. Hubungan
72
positif dapat diartikan bahwa karyawan dengan tingkat disiplin yang tinggi tentu tingkat produktivitas kerjanya tinggi pula dan sebaliknya.
Skor dalam kue sioner menunjukkan hasil yang cukup tinggi ini dapat diartikan, karyawan CV. Bhumi Cipta Mandiri memiliki tingkat
disiplin yang cukup tinggi. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan. Dengan ditetapkannya target
pencapaian oleh pemilik perusahaan, maka karyawan juga harus tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya. Minimnya variasi produk
menjadi salah satu sebab tingginya produktivitas. Dengan minimnya variasi produk membuat karyawan dapat dengan cepat menyelesaikan
proses pembuatan salah satu model produk yang di produksi perusahaan. 3. Hubungan antara motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan
dengan produktivitas kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua variabel bebas yaitu
motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan memberikan hubungan positif dan signifikan dengan produktivitas kerja karyawan.
Pernyataan ini dapat dilihat pada hasil analisis regresi, dimana persamaan regresi dapat dituliskan sebagai berikut:
2 2
1 1
x b
x b
a Y
+ +
= Y = 13,486 + 0,129 Motivasi + 0,160 Disiplin
Dari hasil perhitungan koefisien regresi diperoleh hubungan X
1
sebesar 0,129, dan X
2
sebesar 0,160 dengan konstanta 13,486 yang berarti jika variabel X
1
sebesar 0,129 bertambah 1 maka nilai konstanta akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
bertambah sebesar 0,129. Begitu juga dengan variabel X
2
sebesar 0,160 bertambah 1 maka nilai konstanta akan bertambah sebesar 0,160.
Nilai koefisien regresi dari masing- masing variabel motivasi kerja dan disiplin kerja karyawan adalah positif, yaitu 0,129 dan 0,160, yang
artinya bahwa masing- masing variabel seperti motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan diperusahaan Bhumi Cipta Mandiri
memberikan pengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan. Koefisien persamaan regresi yang positif dari hasil kuesioner terlihat
bahwa skor yang didapat dari masing- masing responden cukup tinggi, tingginya hasil yang didapat berarti karyawan CV Bhumi Cipta Mandiri
memiliki motivasi dan disiplin yang baik. Dari hasil analisis data di diketahui bahwa ada hubungan positif
dan signifikan antara motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan. Pernyataan ini berdasarkan hasil
analisis koefisien persamaan regresi, diketahui bahwa R
hitung
sebesar 0,587 dengan nilai probabilitas
ρ = 0,003 lebih kecil dari taraf signifikansi
α =
5 .Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa produktivitas kerja sangat dipengaruhi oleh motivasi kerja dan disiplin kerja karyawan
CV Bhumi Cipta mandiri. Hal ini membuktikan bahwa tinggi rendahnya produktivitas kerja karyawan berhubungan dengan motivasi kerja dan
disiplin kerja. Dari kesimpulan di atas variabel motivasi dan disiplin perlu menjadi perhatian bagi perusahaan. Dari hasil kuisioner terlihat bahwa
skor yang didapat dari masing–masing responden cukup tinggi, tingginya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
hasil yang di dapat berarti karyawan CV Bhumi Cipta Mandiri memiliki motivasi dan disiplin yang baik. Tingginya motivasi dan disiplin ini
berimbas langsung terhadap produktivitas perusahaan.semakin tinggi tingkat motivasi dan disiplin dalam bekerja, semakin tinggi pula
pencapaian tingkat produktivitas kerjanya. Perusahaan perlu melakukan upaya–upaya dalam mempertahankan atau kalau dapat meningkatkan
motivasi serta tingkat disiplin karyawan, Upaya peningkatan motivasi karyawan dapat dilakukan dari sisi perusahaan seperti misalnya
peningkatan upah, kesejahteraan. Upaya peningkatan motivasi ini, perlu dibarengi upaya mempertahankan faktor kedisiplinan karyawan yang
sudah cukup baik. Peningkatan pengawasan dari perusahaan untuk pencapaian target yang dibebankan. Dan Perlunya peningkatan
pengawasan dalam hal penggunaan waktu kerja. Segala usaha tersebut di perlukan untuk mempertahankan produktivitas perusahaan yang sudah
cukup tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data, pada akhir penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja karyawan dan produktivitas kerja karyawan dengan nilai r
hitung
sebesar 0,488 dengan nilai probabilitas sebesar 0,006 lebih kecil dari taraf signifikansi 5. Dari hasil
pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja karyawan memberikan sumbangan dalam peningkatan produktivitas kerja karyawan.
Hal ini berarti ketika motivasi kerja karyawan meningkat, maka pencapaian produktivitas kerja karyawan juga akan meningkat secara
signifikan. 2. Ada hubungan positif dan signifikan antara disiplin kerja karyawan dan
produktivitas kerja karyawan dengan nilai r
hitung
sebesar 0,485 dengan nilai probabilitas sebesar 0,007 lebih kecil dari taraf signifikansi 5. Dari hasil
pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja karyawan memberikan sumbangan dalam peningkatan produktivitas kerja karyawan.
Hal ini berarti ketika disiplin kerja karyawan meningkat, maka pencapaian produktivitas kerja karyawan juga akan meningkat secara signifikan.
3. Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan dengan nilai
75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R
hitung
sebesar 0,587 dengan nilai probabilitas sebesar 0,003 lebih kecil dari taraf signifikansi 5. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengola han
data yang menunjukkan angka-angka yang menguatkan pernyataan diatas. Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan secara bersama-sama
bahwa motivasi kerja karyawan memberikan sumbangan dalam pencapaian peningkatan produktivitas kerja karyawan.
B. KETERBATASAN
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti telah melakukan penelitian dengan semaksimal mungkin, namun masih juga terdapat keterbatasan yaitu :
1. Penulis tidak bisa melacak kebenaran jawaban responden dalam menjawab kuesioner. Jika ternyata responden menjawab tidak jujur, maka hasil
penelitian ini tentu tidak memberikan gambaran yang obyektif. 2. Penulis hanya meneliti mengenai produktivitas selama 1 bulan yaitu bulan
November 2007, karena mengingat perusahaan ini hanya perusahaan kecil yang digerakkan oleh beberapa orang di mana 1 orang bisa merangkap
beberapa tugas, membuat pencatatan mengenai hal- hal yang menyangkut pembukuan perusahaan tidak dapat dicatat secara detail. Sehingga dengan
adanya keterbatasan tersebut, penelitian tentang produktivitasnya hanya mengambil tingkat produktivitas selama 1 bulan.
3. Karena disiplin kerja berhubungan dengan ketepatan waktu saat masuk dan pulang kerja dari perusahaan serta berhubungan pula dengan ketaatan
dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku di perusahaan, penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI