69
variabel motivasi kerja karyawan X
1
0,129, disiplin kerja karyawan X
2
0,160, serta k 13,486 lihat lampiran VII hal 109. Dengan demikian diperoleh garis regresi sebagai berikut :
2 2
1 1
x b
x b
a Y
+ +
= Y = 13,486 + 0,129 X
1
+ 0,160 X
2
Dari hasil perhitungan koefisien regresi diperoleh hubungan X
1
sebesar 0,129, dan X
2
sebesar 0,160 dengan konstanta 13,486 yang berarti jika variabel X
1
sebesar 0,129 bertambah 1 maka nilai konstanta akan bertambah sebesar 0,129. Begitu juga dengan variabel X
2
sebesar 0,160 bertambah 1 maka nilai konstanta akan bertambah sebesar 0,160.
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi ganda pada pengujian hipotesis III, diperoleh harga R
xy
sebesar 0,587. Sedangkan harga koefisien determinasi yang diperoleh R
2
adalah 0,345 lihat lampiran VIII hal 109. Hal ini menunjukkan hubungan antara motivasi kerja
karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan terdapat korelasi yang sedang, dengan nilai probabilitas
tingkat kesalahan sebesar 0,003 lebih kecil dari taraf signifikansi α
= 5 atau 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima atau menyatakan hubungan antara motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan
secara bersama-sama mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan produktivitas kerja karyawan.
70
E. Pembahasan
1. Hubungan antara motivasi kerja karyawan dan produktivitas kerja karyawan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang mengatakan ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja
karyawan dan produktivitas kerja karyawan dapat diterima. Pernyataan ini berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi product moment, diketahui
bahwa r
hitung
sebesar 0,488 lebih besar dari r
tabel
0,239, dengan nilai probabilitas 0,006 lebih kecil dari taraf signifikansi
α = 5 atau = 0,05.
Dengan demikian motivasi kerja karyawan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan produktivitas kerja karyawan. Hubungan
positif berarti semakin tinggi motivasi kerja karyawan, maka tingkat produktivitas kerja karyawan juga semakin tinggi dan sebaliknya.
Motivasi kerja dalam penelitian ini berhubungan dengan produktivitas kerja karyawan. Motivasi kerja memiliki peranan penting
dalam peningkatan produktivitas kerja karyawan. Dengan adanya pemberian penghargaan misalnya pemberian bonus, dan penggajian yang
tepat waktu maka hal ini dapat membuat karyawan merasa dihargai atau diperhatikan oleh pemilik perusahaan. Dari hasil pengisian kuesioner dapat
dilihat bahwa sebenarnya para karyawan telah memiliki motivasi kerja yang tinggi. Tingginya motivasi kerja ini dapat disebabkan karena adanya
hubungan yang baik antara karyawan dengan pemilik. Rata-rata karyawan yang kenal dengan pemilik menjadi salah satu alasan terjaganya hubungan
71
baik antara karyawan dengan pemilik. Selain dari hal tersebut, motivasi kerja yang tinggi juga dikarenakan adanya suatu pemikiran bahwa bekerja
pada perusahaan tas adalah satu-satunya yang dapat dikerjakan selain bertani sehingga harus dijalani dengan baik karena dapat memberikan
tambahan penghasilan. Tingginya motivasi kerja tersebut berpengaruh terhadap produktivitas kerja karena pemilik menetapkan target bagi
karyawannya untuk membuat dalam jumlah tertentu dalam satu hari kerja. Ini membuktikan teori yang dikemukakan oleh David McCleland beserta
rekan–rekannya yang mengemukakan bahwa setiap orang memiliki standar untuk dicapai dalam upayanya untuk dipandang berhasil Nach.
Artinya setiap orang dapat menentukan bagi dirinya sendiri standar karya yang ingin dicapainya. Hal ini tampaknya yang menyebabkan motivasi
kerja para karyawan berpengaruh terhadap produktivitas kerja. 2. Hubungan antara disiplin kerja karyawan dan produktivitas kerja
karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang
mengatakan ada hubungan positif dan signifikan antara disiplin kerja karyawan dan produktivitas kerja karyawan dapat diterima. Pernyataan ini
berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi product moment, diketahui bahwa r
hitung
sebesar 0,485 lebih besar dari r
tabel
0,239, dengan nilai probabilitas 0,007 lebih kecil dari taraf signifikansi
α = 5 atau = 0,05.
Dengan demikian disiplin kerja karyawan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan produktivitas kerja karyawan. Hubungan