Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
merupakan alat ukur untuk mengetahui keberhasilan dalam menjalankan usahanya. Perusahaan yang sudah mampu mencapai tingkat produktivitas
tinggi berarti menunjukkan bahwa perusahaan tersebut semakin efektif dan efisien didalam usahanya yang diwujudkan dengan meningkatnya laba
perusahaan dan kesejahteraan karyawan. Peningkatan semangat motivasi dan produktivitas tenaga kerja selain dapat
membawa kemajuan dan keuntungan bagi perusahaan juga dapat memberikan keuntungan kepada tenaga kerja itu sendiri, karena tenaga kerja merupakan
bagian integral dari suatu kumpulan faktor- faktor produksi dan memegang peranan utama dalam proses peningkatan produktivitas perusahaan.
Mengingat arti pentingnya produktivitas bagi suatu perusahaan, maka suatu perusahaan berusaha keras untuk meningkatkan produktivitas tenaga
kerjanya. Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi tenaga kerja dapat ditinjau dari dua segi, yaitu faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam
individu dan faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar individu. Faktor internal meliputi sifat, sistem nilai, minat, motivasi kerja, disiplin kerja,
prestasi kerja, pendidikan, keterampilan, pengalaman kerja, dan kepuasan kerja. Faktor eksternal meliputi gaji, jaminan sosial, lingkungan kerja, gaya
kepemimpinan, hubungan industrial, sarana produksi, manajemen, kesempatan kerja, dan teknologi. Oleh karena itu untuk bisa mencapai produktivitas yang
tinggi, seorang pimpinan perusahaan harus mengetahui dan memahami faktor- faktor tersebut.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yaitu dengan menerapkan
disiplin kerja. Sehingga karyawan yang memiliki disiplin kerja yang tinggi akan berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya untuk
memperoleh hasil yang maksimal. Sebaliknya jika karyawan yang memiliki disiplin kerja yang rendah justru akan menimbulkan persoalan, baik bagi
karyawan maupun bagi perusahaan yang bersangkutan. Disiplin kerja sangat diperlukan karyawan karena dalam bekerja setiap manusia mempunyai tujuan
yang berbeda-beda. Misalnya ada yang bekerja dikarenakan untuk mencukupi kebutuhan ekonominya, untuk mencari pengalaman kerja dan ada pula yang
bekerja karena ingin coba-coba. Oleh karena itu pimpinan manajer harus tegas dan dapat mengarahkan serta menerapkan peraturan-peratuan agar para
karyawan bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat disiplin karyawan, semakin tinggi
produktivitasnya. Dengan adanya tingkat kedisiplinan dalam rangka peningkatan
produktivitas dalam perusahaan, maka perusahaan dapat mengetahui semangat motivasi dari karyawan. Motivasi tiap-tiap karyawan berbeda antara karyawan
satu dengan yang lainnya. Pada karyawan yang memiliki motivasi tinggi tampak dalam kesungguhannya dalam bekerja, sehingga produktivitasnya
cenderung tinggi, serta memiliki sikap semanga t bekerja yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sementara pada karyawan yang memiliki
motivasi yang rendah akan cenderung produktivitasnya rendah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tinggi atau rendahnya hubungan disiplin kerja dan produktivitas kerja karyawan diduga kuat berbeda bila dilihat dari pengalaman karyawan dalam
bekerja dan tingkat penghasilan karyawan. Banyak pendapat menunjukkan pada karyawan yang sudah berpengalaman dalam bekerja tingkat disiplin
mereka rendah. Sementara, pada karyawan baru tingkat disiplin tinggi. Di lain pihak, ada banyak fakta juga menunjukkan bahwa pada karyawan yang
berpenghasilan tinggi, tingkat disiplin mereka tinggi. Sementara, pada karyawan yang berpenghasilan rendah ada kecenderungan bermalas-malasan.
Hal-hal tersebut tentu saja berdampak pada tingkat produktivitas karyawan. Mengingat hal demikian, diduga bahwa pada tingkat pengalaman dan
penghasilan yang berbeda, derajat hubungan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan berbeda pula.
Tinggi atau rendahnya hubungan motivasi kerja dan produktivitas kerja karyawan diduga kuat berbeda pada pengalaman karyawan dalam
bekerja dan tingkat penghasilan yang berbeda. Banyak pendapat menunjukkan pada karyawan yang sudah berpengalaman dalam bekerja tingkat motivasi
mereka rendah. Sementara, pada karyawan baru tingkat motivasi tinggi. Di pihak lain, ada banyak fakta juga menunjukkan bahwa pada karyawan yang
berpenghasilan tinggi, tingkat motivasi mereka tinggi. Sementara, pada karyawan yang berpenghasilan rendah ada kecenderungan motivasinya
rendah. Hal- hal tersebut tentu saja berdampak pada tingkat produktivitas karyawan. Mengingat hal demikian, diduga bahwa pada tingkat pengalaman
dan penghasilan yang berbeda, derajat hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan berbeda pula.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Motivasi Kerja Karyawan dan Disiplin Kerja Karyawan, dengan Produktivitas Kerja
Karyawan”.