produktivitas akan lebih mudah dilakukan apabila diketahui jenis bidang pekerjaannya.
Rumus produktivitas secara umum adalah Ravianto, 1986:124: Produktivitas =
input output
Dalam konteks kerja, rumus produktivitas kerja adalah sebagai berikut Ravianto, 1985:25 :
Produktivitas = sebenarnya
kerja jam
Jumlah sebenarnya
yang produksi
hasil Jumlah
Jumlah jam kerja sebenarnya ialah hasil produksi yang tidak cacatterbuang, dan dinyatakan dalam satuan jumlah seperti kilogram,
pak, liter, unit, dll. Pada perusahaan yang membuat hanya satu macam produk, maka perhitungannya menjadi sederhana. Sementara itu, pada
perusahaan yang punya bermacam- macam produk, maka hasil kerja ini perlu dikonversikan menjadi satuan yang bersifat umum. Untuk
mengkonversikan hasil kerja, perusahaan perlu menentukan faktor konversi.
2. Disiplin Kerja
Dalam uraian ini, penulis akan menguraikan pengertian kerja dan faktor- faktor penunjang disiplin kerja.
a. Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam organisasi. Semua organisasi dalam melaksanakan aktivitasnya
menuntut kedisiplinan para anggotanya. Menurut Henri Simamora, 1995:565 disiplin kerja adalah
bentuk pengesahan dari karyawan, dan pelaksanaan yang teratur yang menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja dalam suatu organisasi.
Menurut Nitisemito,Alex S, 1992:199 kedisiplinan diartikan sebagai suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan
peraturan dari perusahaan baik yang tertulis maupun lisan. Menurut Siswanto, Boedjo, 1987:188 disiplin kerja adalah
suatu sikap menghormati, menghargai, dan taat terhadap peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta
sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi- sanksi apabila melanggar tugas dan wewenang yang telah diberikan.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah ketaatan dan kepatuhan seseorang atau
sekelompok orang terhadap peraturan yang berlaku di perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis serta mampu menerima sanksi apabila
melanggarnya. Disiplin kerja tidak hanya berkaitan dengan tata tertib PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
saja, tetapi erat hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan secara langsung dari mulai pedoman atau patokan dalam bekerja sampai
pencapaian hasil.
b. Faktor-Faktor Penunjang Kedisiplinan
Menegakkan kedisiplinan terhadap karyawan-karyawan dalam suatu perusahaan memang sulit diwujudkan. Untuk
mengefektifkan peraturan yang dikeluarkan dalam rangka membina dan menegakkan kedisiplinan, perusahaan harus memahami betul
faktor- faktor yang dapat menunjang kedisiplinan. Pada dasarnya banyak faktor yang menunjang kedisiplinan
karyawan dalam suatu organisasi. Setidaknya ada delapan faktor yang dapat menunjang tingkat kedisiplinan :
1. Tujuan dan Kemampuan Tujuan dan kemampuan mempengaruhi tingkat kedisiplinan
karyawan, karena tujuan yang dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan.
Hal ini berarti bahwa tujuan pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan yang
bersangkutan, agar ia bekerja dengan sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakan pekerjaannya.
2. Teladan Pimpinan Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan
disiplin karyawan, karena pimpinan dijadikan teladan atau panutan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI