diberikan penegasan mengenai pokok-pokok permasalahan yang dikaitkan dengan peraturan-peraturan yang dicapai dan
mengingatkan karyawan tentang peringatan lisan yang telah diberikan. Surat ini berisi tindakan disiplin diambil setelah jika
tidak ada perbaikan, juga diberikan batas waktu yang ditetapkan untuk melakukan perbaikan.
3 Surat Peringatan Terakhir Pada batas waktu yang telah ditentukan dalam peringatan
tertulis tetap tidak ada perubahan perbaikan maka surat peringatan terakhir dikeluarkan. Hal ini akan menyatakan akibat yang timbul
bila masalahnya berkelanjutan dan memberi peringatan tindakan- tindakan disiplin yang akan diambil, seperti: Pemecatan akan
terjadi bila masalahnya tidak teratasi. Dalam keputusan surat terakhir,jika tidak ada perbaikan
tindakan disiplin akan diambil, jika ada perbaikan tidak akan ada tindakan tetapi karyawan diperingatkan bahwa pelanggaran
berikutnya akan memungkinkan untuk terkena disiplin atau dengan kata lain, jika peringatan terakhir tidak mampu mencapai patokan-
patokan prestasi yang diharapkan taau perilaku, tindakan disiplin akan diberikan.
3. Motivasi Kerja a. Pengertian Motivasi Kerja
J. Ravianto 1985:18 mendefinisikan motivasi sebagai kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah
pada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan.
Menurut Sukanto dan Hani Handoko 1982:252, motivasi sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang keinginan individu
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan sesuatu
perilaku yang diarahkan pada tujua n mencapai sasran kepuasan. Jadi, motivasi bukan sesuatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang
dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak. Sedangkan menurut Ranupandolo dan Husnan 1984:197
mendefinisikan motivasi sebagai proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu kegiatan yang kita inginkan, atau
dalam hal ini dorongan kerja yang timbul pada diri seseorang untuk berperilaku dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Motivasi sebagai sesuatu yang dikatakan sangat penting, hal ini dikatakan penting karena peranan pimpinan dalam memberikan
motivasi itu sendiri berkaitan langsung dengan bawahan. Tetapi motivasi juga dirasakan sebagai sesuatu yang sulit, sebab motivasi
sendiri tidak bisa diamati dan diukur secara pasti. Dan untuk mengukur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
motivasi berarti harus mengkaji lebih jauh perilaku masing- masing bawahan dengan berbagai teori motivasi yang berbeda satu dengan
yang lain.
b. Teori Motivasi.
Setiap pimpinan perlu menanamkan hakikat motivasi yang tepat bagi bawahannya, setiap pimpinan juga perlu memahami teori
motivasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi. Berikut ini akan dijelaskan beberapa teori motivasi Ranupandojo dan Husnan
1984:197-201. 1. Teori Isi Content Theory
Teori isi juga dikenal sebagai teori kebutuhan, teori ini menitikberatkan pada arti penting pemahaman faktor yang ada di
dalam individu yang menyebabkan mereka bertingkah laku atau berperilaku tertentu.
2. Teori Proses Process Theory Pendekatan teori proses menekankan bagaimana dan
dengan tujuan apa setiap individu dimotivasi. Dasar dari teori motivasi ini adalah adanya pemahaman yaitu apa yang dipercaya
oleh individu akan mereka peroleh dari tingkah laku mereka. 3. Teori Pengukuhan Reinforment Theory
Teori pengukuhan ini tidak menggunakan konsep atau suatu praktik motivasi. Tetapi teori ini menjelaskan bagaimana