1 Prinsip Keseluruhan comprehensive principle
Evaluasi dikatakan berhasil dan dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan tertentu apabila dilaksanakan secara bulat, utuh, atau
menyeluruh. Evaluasi belajar harus dapat mencakup berbagai aspek yang menggambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku siswa dari
aspek proses berpikir kognitif, aspek nilai atau sikap afektif, dan aspek keterampilan psikomotorik.
2 Prinsip Kesinambungan continuity principle
Evaluasi harus dilaksanakan secara teratur dan terus menerus serta dilaksanakan dengan teratur, terencana, dan terjadwal. Hal tersebut
dimaksudkan agar guru dapat memperoleh kepastian dan kemantapan dalam menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk masa yang
akan datang. 3
Prinsip Objektivitas objectivity principle Evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila
terlepas dari faktor-faktor yang bersifat subjektif. Guru harus berpikir, bersikap, dan bertindak wajar, menurut keadaan yang nyata.
3. Ujian Nasional
a. Pengertian Ujian Nasional
Salah satu bentuk evaluasi yang ada dalam sekolah yaitu Ujian Nasional. Ujian Nasional diperuntukkan bagi siswa yang telah menempuh proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 153U2003 Pasal 1, Ujian
Akhir Nasional yang selanjutnya disebut Ujian Nasional adalah kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik yang telah menyelesaikan jenjang
pendidikan pada jalur sekolahmadrasah yang diselenggarakan secara nasional.
b. Tujuan Pelaksanaan Ujian Nasional
Adapun tujuan pelaksanaan Ujian Nasional menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 153U2003 Pasal 2 adalah:
1 Mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
2 Mengukur mutu pendidikan di tingkat nasional, propinsi, kabupatenkota,
dan sekolahmadrasah. 3
Mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan secara nasional, propinsi, kabupatenkota, sekolahmadrasah, kepada masyarakat.
Ujian Nasional yang bertujuan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik hendaknya sejalan dengan hakikat dan prinsip evaluasi serta
landasan hukum evaluasi yang tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Beberapa aspek yang berkaitan dengan Ujian Nasional
antara lain Tempo, 4 Pebruari 2005: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Aspek pedagogis
Aspek pedagogis berkaitan dengan kemampuan peserta didik yang harus dikembangkan yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ujian
Nasional hendaknya mengacu pada tiga aspek tersebut. 2
Aspek Sosial-Psikologis Dalam mekanisme penyelenggaraan Ujian Nasional pemerintah telah
mematok standar kelulusan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut membuat kecemasan psikologis bagi setiap peserta didik, guru,
dan orang tua. 3
Aspek Yuridis Hal ini berkaitan dengan landasan hukum penyelenggaraan Ujian Nasional
yaitu Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa standar nasional pendidikan terdiri atas standar
isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan yang harus
ditingkatkan secara berencana dan berkala. Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Selain itu juga, pemerintah pusat dan daerah melakukan evaluasi terhadap pengelola,
satuan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Aspek Ekonomi
Biaya dalam pelaksanaan hendaknya ditanggung oleh pemerintah, dengan demikian tidak membebani orang tua siswa.
c. Fungsi Ujian Nasional