memiliki intelegensi yang tinggi yang salah satu indikatornya dilihat dari nilai rata-rata Ujian Nasional, dan manajemen sekolah yang baik. Sekolah
terakreditasi C memiliki persepsi yang negatif terhadap hal tersebut disebabkan karena sekolah terakreditasi C tidak memiliki sarana dan
prasarana yang mendukung, tenaga kependidikan yang kurang profesional, siswa-siswanya cenderung memiliki intelegensi rendah, dan tidak tersedianya
dana yang cukup untuk mengembangkan sekolah. Berbedanya sarana prasarana, tenaga kependidikan, siswa-siswanya, dan manajemen sekolah
mengakibatkan perbedaan persepsi siswa terhadap Ujian Nasional.
2. Perbedaan Persepsi terhadap Ujian Nasional antara Guru yang
Mengajar pada SMA dengan Status Sekolah Terakreditasi A, Sekolah Terakreditasi B, dan Sekolah Terakreditasi C.
Persepsi merupakan suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang untuk mengetahui, menginterpretasikan, dan mengevaluasi objek yang
dipersepsikan, sehingga terbentuklah gambaran mengenai objek yang dipersepsikan. Objek yang dilakukan guru terhadap rangsangan dari luar,
yakni Ujian Nasional UN. Persepsi seseorang terhadap suatu objek dapat berupa persepsi positif dan persepsi negatif. Persepsi positif berarti pandangan
atau pendapat seseorang yang baik terhadap suatu objek, sedangkan persepsi negatif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang buruk terhadap suatu
objek. Demikian juga dengan guru memiliki persepsi positif atau negatif terhadap Ujian Nasional.
Kebijakan tentang Ujian Nasional mengundang banyak kontroversi dari siswa, guru, dan orang tua. Berdasarkan penilaian dari Badan Akreditasi
menyatakan bahwa sekolah terakreditasi A yaitu sekolah yang memiliki nilai Ujian Nasional, kualitas siswa, serta sarana dan prasarana yang baik. Sekolah
yang terakreditasi B yaitu sekolah yang memiliki nilai Ujian Nasional, kualitas siswa serta sarana dan prasarana yang tergolong sedang. Sedangkan
Sekolah terakreditasi C adalah sekolah yang memiliki nilai Ujian Nasional, kualitas siswa, serta sarana dan prasarana yang paling rendah diantara kedua
Status sekolah di atas. Ada dugaan bahwa Guru yang mengajar di sekolah yang memiliki
akreditasi A, mempunyai persepsi yang positif terhadap Ujian Nasional dibandingkan dengan sekolah yang memiliki akreditasi B. Hal ini disebabkan
karena guru yang mengajar di sekolah yang terakreditasi A memiliki kemampuan profesional dan pedagogis yang cukup tinggi, sehingga guru
tersebut lebih siap untuk menyelenggarakan pembelajaran dan melakukan evaluasi, yang salah satunya yaitu Ujian Nasional. Sedangkan, sekolah yang
memiliki akreditasi C adalah sekolah yang memiliki tenaga pengajar yang mempunyai kemampuan pedagogis dan profesional yang kurang. Guru yang
memiliki kompetensi profesional dan pedagogis kurang akan memiliki persepsi yang negatif, karena guru-guru yang mengajar di sekolah yang
terakreditasi C kurang siap untuk menghadapi evaluasi yang berskala nasional seperti Ujian Nasional.
3. Perbedaan Persepsi terhadap Ujian Nasional antara Orang Tua yang