Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional antara Siswa yang Belajar di

B. Pembahasan

1. Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional antara Siswa yang Belajar di

SMA dengan Status Sekolah Terakreditasi A, Sekolah Terakreditasi B, dan Sekolah Terakreditasi C. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan status sekolah terakreditasi A, sekolah terakreditasi B, dan sekolah terakreditasi C. Hal tersebut menunjukkan bahwa walaupun siswa bersekolah di SMA terakreditasi A yang memiliki kualitas tinggi dari segi tenaga pengajar, sarana dan prasarana, metode-metode pembelajaran, serta fasilitas; memiliki persepsi yang sama terhadap Ujian Nasional dengan SMA terakreditasi B dan SMA terakreditasi C yang memiliki kualitas sedang dan kurang, baik dari segi tenaga pengajar, sarana dan prasarana, metode-metode pembelajaran serta fasilitas. Temuan tersebut mengindikasikan bahwa kualitas sekolah yang dikelompokkan ke dalam akreditasi A, B, dan C tidak menyebabkan perbedaan persepsi siswa terhadap Ujian Nasional, yang berarti temuan tersebut berlolak belakang dengan kajian teori yang dikemukakan di bab II. Hal tersebut diduga karena dari segi psikologis semua siswa mengalami kekhawatiran ketika akan menghadapi Ujian Nasional baik siswa yang tergolong pandai, sedang, maupun kurang. Standar kelulusan yang naik dari tahun ke tahun juga menyebabkan siswa menjadi cemas dalam menghadapi Ujian Nasional. Temuan ini sejalan dengan kutipan dari Majalah Tempo 4 Pebruari 2005 bahwa standar kelulusan dari tahun ke tahun menimbulkan kecemasan bagi peserta didik. Diduga adanya tambahan jam pelajaran di pagi dan sore hari menjelang Ujian Nasional menjadikan siswa memiliki tanggapan yang negatif terhadap Ujian Nasional, karena sangat melelahkan baik dari segi fisik maupun pikiran. Di lain hal siswa juga memiliki tanggapan yang negatif terhadap Ujian Nasional, karena Ujian Nasional memberatkan orang tua siswa secara finansial. Dengan adannya tambahan jam di pagi atau sore hari dan try out menyebabkan orang tua siswa mengeluarkan biaya lebih besar lagi. Siswa memiliki persepsi yang sama dalam hal keuangan antara siswa yang belajar di SMA dengan status sekolah terakreditasi A, sekolah terakreditasi B, dan sekolah terakreditasi C. Solusi yang perlu diterapkan pada siswa yaitu hendaknya tidak saja diberikan pelajaran-pelajaran tambahan di pagi dan siang hari, tetapi yang paling penting yaitu bimbingan psikologis dalam menghadapi Ujian Nasional pada seluruh jenjang akreditasi sekolah. Siswa juga hendaknya lebih serius dalam mempersiapkan Ujian Nasional dan mencoba untuk mengatur waktu yang ada dengan sebaik mungkin, sehingga tidak kesulitan dalam menghadapi Ujian Nasional.

2. Persepsi Guru terhadap Ujian Nasional antara Guru yang Mengajar di