Pengujian Hipotesis Teknik Analisis Data

besar dari 0,05; maka datanya homogen, jika taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05; maka datanya tidak homogen. Pengujian normalitas dilakukan terhadap data persepsi siswa, guru, dan orang tua terhadap Ujian Nasional pada masing-masing kategori akreditasi sekolah. Hasil analisis dengan program SPSS 11.5 for windows dapat dilihat pada lampiran 7. Secara ringkas hasil pengujian normalitas tampak pada tabel 3.9 berikut ini. Tabel 3.9 Ringkasan Hasil Pengujian Homogenitas Data Persepsi Probabilitas Keterangan Siswa 0,413 Homogen Guru 0,406 Homogen Orang Tua 0,195 Homogen Berdasarkan tabel 3.9 di atas tampak bahwa harga asymp.sig. 2- tailed pada seluruh data persepsi siswa, guru, dan orang tua terhadap Ujian Nasional pada masing-masing kategori akreditasi lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ketiga kelompok akreditasi A, B, dan C berasal dari populasi yang homogen.

2. Pengujian Hipotesis

Untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini, langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perumusan Hipotesis Ho 1 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan status sekolah terakreditasi A, sekolah terakreditasi B, dan sekolah terakreditasi C. Ha 1 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan status sekolah terakreditasi A, sekolah terakreditasi B, dan sekolah terakreditasi C. Ho 2 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan status sekolah terakreditasi A, sekolah terakreditasi B, dan sekolah terakreditasi C. Ha 2 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan status sekolah terakreditasi A, sekolah terakreditasi B, dan sekolah terakreditasi C. Ho 3 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan status sekolah terakreditasi A, sekolah terakreditasi B, dan sekolah terakreditasi C. Ha 3 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan status sekolah terakreditasi A, sekolah terakreditasi B, dan sekolah terakreditasi C. b. Uji Hipotesis Setelah dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas ternyata bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama atau homogen maka untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga digunakan One Way ANOVA dengan bantuan SPSS versi 11.5 for Windows . Dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas adalah sebagai berikut: jika probabilitas lebih dari 0,05; maka Ha ditolak, sebaliknya jika probabilitas kurang dari 0,05; maka Ha diterima Pengambilan keputusan juga dapat didasarkan pada harga perbandingan F hitung dan F tabel pada taraf signifikansi 5 dengan derajat kebebasan k-1, N-k. Jika F hitung lebih besar dari F tabel F hitung F tabel , maka Ha diterima, sebaliknya jika F hitung lebih kecil F tabel F hitung F tabel maka Ha ditolak. Jika dari pengujian One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan, untuk menentukan status sekolah mana yang berbeda, maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Tukey-HSD. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan pada akhir bulan September sampai dengan awal bulan Oktober 2007. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner. Penyebaran kuesioner untuk siswa, guru, dan orang tua tidak dapat dilakukan secara langsung melainkan dengan meninggalkan kuesioner pada pihak sekolah, yang kemudian dalam jangka waktu tertentu diambil oleh peneliti. Penyebaran kuesioner dilakukan di beberapa SMA yang memiliki akreditasi A, B, maupun C. Data mengenai sekolah yang tergolong akreditasi A, B, maupun C diperoleh dari Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Kota Yogyakarta terdapat 50 SMA, terdiri dari 29 sekolah yang terakreditasi A, 8 sekolah yang terakreditasi B, 4 sekolah yang terakreditasi C, dan 9 sekolah belum terakreditasi. Pada awalnya, dari 50 SMA yang terdapat di Kota Yogyakarta, peneliti mengambil 12 SMA yang dijadikan sampel penelitian, tetapi setelah peneliti mendatangi SMA-SMA tersebut ada satu SMA yang menyatakan tidak bersedia untuk dijadikan tempat penelitian, dan satu SMA lagi tidak dapat dijadikan tempat penelitian dikarenakan di SMA tersebut tidak terdapat kelas XII IPS. Dari 12 SMA, 53