Perbedaan Persepsi terhadap Ujian Nasional antara Siswa yang Belajar

8 Peran serta masyarakat 9 Lingkungankultur sekolah Setelah dilakukan penilaian dari masing-masing aspek, hasil penilaian dari tim assessor dinyatakan dalam peringkat akreditasi sekolah. Peringkat akreditasi sekolah terdiri atas tiga klasifikasi yang tampak pada tabel berikut: Tabel 2.1 Tabel Interpretasi Penilaian Akreditasi Sekolah Skor Peringkat Akreditasi Predikat 85 – 100 A Amat Baik 70 – 85 B Baik 56 – 70 C Cukup Nilai kurang dari 56 dinyatakan dengan predikat Tidak Terakreditasi.

B. Kerangka Berpikir

1. Perbedaan Persepsi terhadap Ujian Nasional antara Siswa yang Belajar

pada SMA dengan Status Sekolah terakreditasi A, Sekolah terakreditasi B, dan Sekolah terakreditasi C. Persepsi merupakan suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang untuk mengetahui, menginterpretasikan, dan mengevaluasi objek yang dipersepsikan, sehingga terbentuklah gambaran mengenai objek yang dipersepsikan. Setiap objek atau peristiwa yang didengar dan dilihat dapat menimbulkan persepsi. Persepsi antara individu yang satu dengan individu lainnya dapat berbeda walaupun objek yang dipersepsikan sama. Dalam hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ini objek yang dipersepsi yaitu Ujian Nasional. Persepsi masyarakat yaitu siswa, guru, dan orang tua terhadap Ujian Nasional dapat berupa persepsi positif atau persepsi negatif. Persepsi positif berarti siswa menginterprestasikan Ujian Nasional sebagai suatu cara untuk pengendali kualitas pendidikan dan dipandang merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Sedangkan persepsi negatif berarti siswa menginterpretasikan Ujian Nasional sebagai suatu cara yang tidak sesuai dengan hakikat evaluasi. Kebijakan tentang Ujian Nasional mengundang banyak kontroversi dari siswa, guru, dan orang tua. Berdasarkan penilaian dari Badan Akreditasi menyatakan bahwa sekolah terakreditasi A yaitu sekolah yang memiliki nilai Ujian Nasional, kualitas siswa, serta sarana dan prasarana yang baik. Sekolah yang terakreditasi B yaitu sekolah yang memiliki nilai Ujian Nasional, kualitas siswa serta sarana dan prasarana yang tergolong sedang. Sedangkan sekolah terakreditasi C adalah sekolah yang memiliki nilai Ujian Nasional, kualitas siswa, serta sarana dan prasarana yang paling rendah diantara kedua Status sekolah di atas. Siswa yang bersekolah di sekolah terakreditasi A memiliki persepsi yang positif terhadap Ujian Nasional dibandingkan dengan sekolah terakreditasi B, hal tersebut disebabkan karena adanya sarana dan prasarana belajar yang mendukung, didukung oleh pendanaan yang kuat, memiliki tenaga kependidikan yang sesuai dengan bidangnya, siswa-siswa-nya memiliki intelegensi yang tinggi yang salah satu indikatornya dilihat dari nilai rata-rata Ujian Nasional, dan manajemen sekolah yang baik. Sekolah terakreditasi C memiliki persepsi yang negatif terhadap hal tersebut disebabkan karena sekolah terakreditasi C tidak memiliki sarana dan prasarana yang mendukung, tenaga kependidikan yang kurang profesional, siswa-siswanya cenderung memiliki intelegensi rendah, dan tidak tersedianya dana yang cukup untuk mengembangkan sekolah. Berbedanya sarana prasarana, tenaga kependidikan, siswa-siswanya, dan manajemen sekolah mengakibatkan perbedaan persepsi siswa terhadap Ujian Nasional.

2. Perbedaan Persepsi terhadap Ujian Nasional antara Guru yang