145
menyatakan bahwa agen dan struktur saling jalin-menjalin tanpa terpisahkan dalam praktik sosial manusia. Artinya dalam hal ini
perusahaan dan masyarakat merupakan agen, yaitu orang-orang atau kelompok yang terus terlibat dalam arus kontinu tindakan. Sementara
tindakan masyarakat dan perusahaan akan bergantung pada pemahaman kesadaran mereka akan struktur CSR yang mereka pahami.
Perbedaan-perbedaan pemahaman antara masyarakat dan perusahaan akan CSR ini lah yang mendorong timbulnya flukutuasi dan
dinamisnya hubungan antara masyarakat dengan perusahaan.
3. Inisiatif Masyarakat Lokal Membangun Relasi dengan Perusahaan
Inisiatif untuk memulai hubungan antara masyarakat lokal dengan PT. CGI perlu dipahami sebagai niat baik dan upaya dari
masing-masing pihak untuk membina relasi yang harmonis. Inisiatif ini seringkali dipengaruhi oleh bagaimana pandangan masing-masing
pihak memaknai hubungan tersebut. Sebagaimana dikemukakan oleh salah seorang informan, bahwa:
”saya kira begini untuk undang-mengundang Chevron jadi kesannya kita mengemis, kasarnya begini, kalau kita
berhubungan dengan
Chevron kita
akan diberi
sumbangan.....tidak....., jadi kita udah malu sendiri gitu, sebelum mengundang kita udah malu sendiri karena udah ada
hal yang seperti itu terjadi dan kalau ada undangan udah jelas minta uang takutnya seperti itu, pernah kan dulu ada sumbangan
mesin jahit dari Chevron “ WM 4 WM 5.
146
Terdapat rasa enggan nampaknya dari masyarakat lokal untuk mengundang pihak PT. CGI dalam kegiatan yang terdapat dari
masyarakat. Sehingga jarang sekali terjadi, masyarakat yang mengambil inisiatif untuk melakukan komunikasi dalam arti formal
dengan pihak PT. CGI. Bahkan ada yang berpendapat secara terus terang bahwa masyarakat tidak mengundang tetapi yang terjadi adalah
pengusulan kegiatan atau permohonan bantuan dari masyarakat. Itu pun sebenarnya merupakan inisiatif membangun hubungan, walau dalam
rangka meminta bantuan. “ masyarakat mah teu ngundang ...paling oge pengusulan.
Jadi pengusulan, ya kalau ada bantuan, minta bantuan. Kalau tidak dibantu baru turun ke jalan demo. Sebenernya lelah,
capek gitu. Sebenernya penyelesaiannya pingin ada sebuah sistem yang difasilitasi oleh pemerintah antara masyarakat
dengan pihak Chevron.” TP 1
Relasi yang dibangun antara pihak PT. CGI dengan masyarakat lokal tidak selalu dalam situasi formal saja, namun lebih banyak
dilakukan secara informal. Bahkan komunikasi yang bermakna dan lebih dekat dapat dilakukan secara informal. Bagi masyarakat lokal,
mengundang pihak PT. CGI jarang dilakukan. Selain hambatan psikologis, berhadapan dengan sebuah entitas perusahaan besar yang
harus melalui perijinan dan resmi jika untuk bertemu, merupakan persoalan sendiri bagi masyarakat lokal.
Sedangkan pihak PT. CGI jika akan mengadakan kegiatan yang melibatkan masyarakat atau pihak pemerintah lokal selalu membuat
surat undangan atau pemberitahuan. Misalkan kegiatan rutin tahunan menjelang perayaan Idul Adha, pihak PT. CGI memberikan sumbangan
hewan Qurban kepada warga masyarakat. Sebagaimana pendapat salah
147
seorang pemuda di desa Karyamekar yang menjadi karyawan PT. CGI, bahwa:
“Jadi gini, setiap ada kegiatan ya ada undangan resminya, biasanya bagian huma
snya yang dateng itu untuk menjelaskanlah.” TP 3
Masyarakat lokal memandang bahwa sudah sewajarnya apabila pihak PT. CGI berinisiatif membangun relasi dengan masyarakat
terdekatnya, bahkan sebagian melihat sebagai kewajiban. Sebagaimana dikemukakan oleh salah seorang aparat pemerintah lokal, bahwa:
“...ya gini, itu mah kan sudah menjadi suatu kewajiban. Jadi kewajiban
ada perusahaan
yang besar
begini harus
memperhatikan wilayah yang deket itu mah sudah kewajiban, jadi ya CSR itu memang sudah harus dilakukan. Selain karena
kewajiban juga karena adanya permintaan dari masyarakat. Jadi gini kan... yang namanya perusahaan itu kan... saling
memerlukan
dan saling
membutuhkan, kalau
saling menguntungkan mah bagi masyarakat mungkin tidak terlalu
menguntungkan, ya karena ini kan perusahaan internasional yang adanya di pusat. Minimal ada imbasnya nih ke daerah sini,
minimal kan lingkungan biar dibantu jalan, sekolah, tenaga kerja tapi ya memang yang tidak terlalu kompeten ya, tapi ada
lah yang membantu ke sini yang masuk. Itu keuntungannya ada perusahaan besar di sini tu gitu, minimal sebagain besar
masyarakat ada yang dibantulah gitu. PK Pendapat serupa dikemukakan oleh beberapa aparat pemerintah
Kecamatan Pasirwangi, bahwa kegiatan tujuan PT. CGI adalah memang untuk membangun hubungan dengan masyarakat sekitar.
Menurut mereka terdapat pembagian untuk program CSR di tingkat kabupaten dan tingkat kecamatan. Namun sayangnya pihak kecamatan
tidak diberi tahu, mereka menganggap prosesnya langsung dilakukan di tingkat desa.
148
Selain pola komunikasi formal yang dilakukan oleh PT. CGI, beberapa pegawainya, khususnya staf humas seringkali membangun
hubungan secara informal dengan sejumlah tokoh masyarakat. Banyak keuntungan yang diperoleh dari pola hubungan informal tersebut.
Menurut staf humas PT. CGI, seringkali informasi yang diperoleh melalui situasi tidak formal lebih jujur dan orisinil, serta langsung dari
masyarakat. Bahkan banyak informasi penting dapat diperoleh melalui situasi informal tersebut. Selain itu masyarakat juga dapat memperoleh
secara langsung dan tanpa hambatan formal memperoleh informasi yang berkaitan dengan PT. CGI. Sehingga seringkali pola relasi yang
secara informal, dalam batas-batas tertentu, jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan pola relasi formal.
Sebagaimana dinyatakan oleh Giddens 2010, bahwa agen dianggap memiliki pengetahuan akan sebagian besar tindakannya, dan
pengetahuan ini diekspresikan sebagai kesadaran praktis. Dalam hal masyarakat lokal memiliki kesadaran praktisi practical consciousness
bahawa sudah sewajarnya apabila agen perusahan mengambil inisiatif untuk membangun relasi dengan masyarakat. Sementara dalam
pehaman perusahaan sebagai agen, merasa telah melakukan relasi bahkan memperoleh ijin untuk melakukan eksplorasi di wilayah
tersebut, melalui pemerintah. Pemahaman yang berbeda antar agen ini yang seringkali menimbulkan gejolak relasi antara perusahaan dan
masyarakat.
149
4. Alasan Masyarakat Lokal melakukan Aksi demo ke Perusahaan