Pandangan Perusahaan akan Keberadaan Masyarakat Lokal

187

BAB V PANDANGAN PERUSAHAAN AKAN

KEGIATAN CSR DAN MASYARAKAT LOKAL Dalam sub bab ini akan dikemukakan terlebih dahulu mengenai kesadaran perusahaan akan keberadaan masyarakat lokal dan tanggung jawab sosial perusahaan, yang diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan dalam operasionalisasi kegiatan tanggung jawab sosial.

A. Pandangan Perusahaan akan Keberadaan Masyarakat Lokal

Masyarakat lokal merupakan mitra utama dan penting dalam kesadaran PT. CGI, sehingga kehadiran perusahaan diharapkan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Hasil wawancara dengan staf PGPA Policy Goverment Public Affair menunjukkan bahwa kebijakan Chevron di seluruh dunia adalah sama. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian dari corporate responsibility . Sehingga CSR Chevron merupakan salah satu bagian kecil dari tanggung jawab perusahaan. Tanggung jawab perusahaan tersebut merupakan corporate ethic PT. CGI dimana di dalamnya terdapat kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, selanjutnya community development merupakan bagian dari kegiatan CSR perusahaan tersebut. Sebagaimana diungkapkan dalam wawancara berikut. “Saya melihat hubungan antara perusahaan dan masyarakat harus dicermati secara intensif, bahkan kalau perlu sangat 188 intensif second by second, karena perubahan stakeholders yang sedemikian dinamis. Hubungan ini jangan hanya dilihat sebatas relationship, tetapi sebagai suatu investasi sosial social investment jangka panjang bagi keberlangsungan bisnis. Dalam hal regulasi, dengan atau tanpa regulasi Chevron tetap komitmen untuk melaksanakan program pemberdayaan masyarakat, karena ini merupakan salah satu value Chevron sebagai sebuah korporasi. Namun demikian dalam pelaksanaannya, tetap diingat bahwa kami basisnya adalah sebuah entitas bisnis, sehingga memerlukan keterlibatan pihak lain untuk bersama-sama melaksanakan program. ” PP 2. PT. CGI melihat hubungan antara perusahaan dengan masyarakat harus dicermati secara intensif, bahkan sangat intensif. Dalam arti bahwa hubungan yang terjadi sangat dinamis karena perubahan dan pergeseran stakeholder sekitar. Selanjutnya hubungan yang terbina dengan masyarakat tersebut juga merupakan social investment investasi sosial jangka panjang bagi keberlangsungan bisnis. Menurut peneliti, bahkan hubungan tersebut seharusnya juga tidak semata sebagai sebuah investasi, tetapi sebagai sebagai upaya membangun pengakuan sosial social legitimation akan penerimaan dan tumbuhnya rasa saling menjaga antara masyarakat dengan perusahaan. Dalam sudut pandang ekonomis, mungkin benar bahwa hubungan tersebut dapat dilihat sebagai sebuah investasi sosial. Namun masyarakat bukanlah sekedar entitas ekonomi, masyarakat harus dilihat secara sosiologis dan beragam dimensi lainnya. Sebagaimana hubungan dalam lingkungan ketetanggaan, jika memang berfikir dalam jangka panjang. 189 Comdev hanya bagian kecil dari corporate ethic. Setiap karyawan dan kontraktor harus menandatangani pakta integritas setiap 2 tahun sekali. Kalau ngomongin tentang CSR, tidak saja comdev , tetapi juga bicara dengan etika bisnis. Ada sekitar 7, salah satunya comdev. PP 2. Data hasil lapangan hasil wawancara menunjukkan bahwa setiap karyawan dan kontraktor harus menandatangani pakta integritas setiap 2 tahun sekali. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin bahwa seluruh kegiatan yang berkaitan dengan PT. Chevron dapat sesuai dengan etika bisnisnya. Terdapat konsekuensi apabila etika bisnis tersebut tidak dijalankan, maka siapa pun baik perusahaan maupun kontraktor mitra PT. CGI akan mendapat teguran atau terburuknya adalah pemutusan hubungan kerja. Semua kebijakan tersebut merupakan bagian dari ‘chevron way’ yang harus dilaksanakan oleh semua pihak baik internal maupun sebagai kontrakor mitra kerjanya. Prayogo 2011:5 menunjukkan bahwa pemahaman perusahaan akan keberadaan masyarakat lokal; dan pengelolaan relasi dengan masyarakat lokal sekelilingnya adalah penting. Kontrol dan tekanan masyarakat lokal kepada perusahaan tidak perlu dilihat sebagai hambatan, melainkan peluang untuk mengembangkan indutri itu sendiri dengan memperkuat dukungan sosial perusahaan yang bersangkutan. Kegagalan perusahaan dalam memahami kondisi dan keberadaan masyarakat lokal, serta pemangku kepentingan lainnya akan menimbulkan tekanan yang lebih kuat terhadap perusahaan. Frynas 2009: 39 telah mengingatkan bahwa seringkali acuan CSR universal gagal dalam mengatasi isyu konteks di negara tempat industri beroperasi. 190

B. Operasionalisasi Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR