112
2. Jumlah Penduduk dan Jenis Mata Pencaharian Penduduk Desa Karyamekar
Jumlah penduduk Desa Karyamekar di akhir tahun 2012 sebanyak: 5.906 jiwa terdiri dari laki-laki 3.047 jiwa dan perempuan
2.859 jiwa, dengan 1.614 kk kepala keluaga, dengan jumlah keluarga miskin adalah 670 kk. Berdasarkan gambaran jumlah penduduk
tersebut maka dapat diperkirakan jika rata-rata jumlah anggota dalam satu keluarga antara 3-4 orang. Dengan demikian dari 670 kk tersebut
berada dalam kondisi miskin, artinya dapat diperkirakan bahwa sekitar 2000 jiwa hingga 2600 jiwa lebih penduduk berada dalam kondisi
miskin, atau sekitar 33-44 masyarakat desa Karyamekar berada dalam kondisi miskin. Kondisi rumahbangunan tempat tinggal
sebanyak 1.373 rumah terdiri dari rumah panggung, semi permanen dan permanen tidak diperoleh data mengenai proporsi tipologi rumah
tersebut. Kemudian sebaran penduduk di setiap dusun dan rukun warga
RW nampak tidak merata, dimana jumlah penduduk terbanyak tinggal di dusun 1 Kepakan hampir 80 dan sisanya penduduk sekitar 20
tinggal di dusun Ciherang. Dalam data tabel 14 terlihat bahwa konsentrasi penduduk berada di dusun 1 Kepakan, khususnya di RW 2
yang berjumlah 2.038 jiwa. Hal tersebut dapat dipahami mengingat pusat kegiatan pemerintahaan dan masyarakat desa Karyamekar berada
di wilayah tersebut.
113
Tabel 14. Jumlah Penduduk per Dusun Desa Karyamekar
Kecamatan Pasirwangi
Dusun RW
Jumlah Penduduk Jumlah
KK Laki-
laki Perempuan
Jumlah Dusun 1
Kepakan RW 01
580 536
1.116 323
RW 02 1.060
978 2.038
571 RW 03
398 350
748 204
RW 04 411
384 795
181 Jumlah A
2.449 2.248
4.697 1.279
Dusun 2 Ciherang
RW 05 384
388 772
210 RW 06
214 223
437 125
Jumlah B 598
611 1.209
335 Jumlah A+B
3.047 2.859
5.906 1.614
Sumber: Profil Desa Karyamekar, 2012
Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan usia, 40 penduduk berada dalam usia muda usia 0 -15 tahun. Kemudian berdasarkan
usia produktif, nampak bahwa hampir 56 berada dalam kelompok tersebut. Besarnya jumlah usia produktif tersebut dapat merupakan
potensi, namun juga dapat dapat menjadi beban apabila tidak tersedia lapangan pekerjaan yang mampu menyerap tenaga kerja potensial
tersebut.
114
Tabel 15. Jumlah Penduduk menurut Usia Laki-laki dan
Perempuan Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi
N0 Usia
tahun Jumlah
Jumlah Laki-laki
Perempuan 1
0 2 236
239 475
8 2
3 4 130
98 228
4 3
5 6 181
171 352
6 4
7 12 560
526 1086
18 5
13 15 146
131 227
4 6
16 19 208
204 412
7 7
20 30 683
611 1294
22 8
31 45 565
532 1097
19 9
46 60 281
292 573
8 10
61 70 33
27 60
1 11
71 24
28 52
1 JUMLAH
3047 2859
5.906 Sumber: Diolah dari Potensi Desa Karyamekar, 2012
Banyak faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di suatu daerah, diantaranya persoalan tingkat pendidikan, kompetensi, skill dan
daya juang dari sumber daya manusia tersebut. Selain itu penyerapan tenaga kerja juga ditunjang oleh potensi kewilayahan, baik alam,
budaya dan peluang usaha yang tersedia. Sehingga potensi tenaga kerja produktif tersebut mampu menopang struktur penduduk lain yang
termasuk kriteria tidak produktif, bukannya menjadi beban baru masyarakat dan pemerintah.
115
Tabel 16. Mata Pencaharian Penduduk di Desa
Karyamekar Kecamatan Pasirwangi
No Jenis Mata Pencaharian
Jumlah jiwa 1
PNS 10
2 Guru Honor
7 3
Pensiunan PNS 2
4 Pegawai BUMN
3 5
Karyawan Swasta 92
6 Buruh
104 7
Buruh Tani 717
8 PertukanganBangunan
16 9
Wiraswasta 30
10 Pedagang Keliling 10
11 Pedagang 63
12 Petani 451
13 Pengemudi Ojek 50
14 Bidan 1
15 Pengrajin peralatan tani 1
16 TKI 2
18 Tukang Bengkel 4
19 Penjahit Pakaian Tailor 3
20 Paraji 2
22 Tukang Batu 2
24 Peternak 81
25 KontraktorPengusaha Lokal 10
Jumlah 1.661
Sumber: Diolah dari Profil Desa Karyamekar, 2012 Mata pencaharian penduduk Desa Karyamekar, mayoritas
adalah bekerja sebagai petani 27 dan buruh 49, sebagian besar merupakan buruh tani. Struktur ketenagakerjaan Desa Karyamekar
menunjukkan sebagaimana terlihat dalam tabel 16, bahwa tidak banyak variasi lapangan pekerjaan yang terdapat di desa Karyamekar.
Sehingga diperlukan upaya-upaya yang memungkinkan masyarakat
116
dapat berwirausaha
melalui sitmulus-stimulus
pemberdayaan masyarakat yang tanpa henti.
3. Sarana Pendidikan