16 relasi dengan masyarakat sekitar, kedua kesadaran masyarakat setempat
dalam melihat dan merespon keberadaan perusahaan agar diperoleh informasi mengenai cara-cara masyarakat lokal dalam membangun
relasi dengan perusahaan, dan ketiga informasi lainnya dari pihak pemerintah setempat dan lembaga swadaya masyarakat dalam melihat
relasi industri dengan masyarakat setempat, agar diperoleh informasi mengenai pandangan lain akan relasi tersebut.
Unit analisisnya adalah masyarakat setempat komunitas dan perusahaan untuk melihat relasi dinamis yang muncul antara
perusahaan dengan masyaakat setempat.
2. Sumber Data dan Penentuan Informan
Data yang dibutuhkan meliputi data tentang upaya-upaya perusahaan dan masyarakat setempat dalam membangun relasi, serta
pola relasi yang terbentuk antara perusahaan dengan masyarakat setempat.
Data dan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer
dapat diperoleh melalui wawancara dengan informan dan hasil pengamatan di lapangan. Sedangkan data sekunder yang dibutuhkan
berupa catatan-catatan tertulis, gambar, grafik, kliping koran dan rekaman, demikian pula dengan media elektronik.
Informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek
penelitian Bungin, 2008:76. Pemilihan dan jumlah informan yang dibutuhkan didasarkan pada kesesuaian informan yang diteliti atau
17 dimintai keterangan dengan masalah yang diteliti dan kecukupan
informasi yang sudah diperoleh dan tidak ada informasi baru lagi Sarwono, 2006:6. Oleh karena itu, seleksi sampel dalam penelitian
kualitatif tidak statis, melainkan bersifat dinamis, dari fase ke fase, berurut sequential, berkembang developmental, dan kontekstual
Alwasilah, 2002:148. Dalam penelitian ini informan diambil dengan cara purposeful sampling yaitu pengambilan sampel dengan maksud
tertentu dari penyeleksian kasus yang kaya informasi untuk dikaji dengan mendalam Patton, 1991:81.
Pemilihan informan bukan bergantung pada jumlah informan yang diambil, namun lebih pada sejauhmana data dan informasi tentang
relasi antara perusahaan dengan masyarakat lokal yang diperoleh mampu menjawab permasalahan. Sifat sampling ini disebut juga
criterion based selection Goetz dan Comte dikutip Moleong, 1999:22
Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, maka data dari informan yang mengetahui secara mendalam tentang pola relasi yang
terjadi antara perusahaan dengan masyarakat setempat. Untuk itu pada penelitian ini informan dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Informan kunci Informan kunci yaitu informan yang mengetahui secara
mendalam mengenai permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, informan kunci dalam penelitian ini adalah tokoh-tokoh
masyarakat setempat baik formal, serta pihak perusahaan. 2. Informan biasa
Informan biasa yaitu anggota masyarakat setempat lainnya yang mengetahui fenomena relasi yang terjadi antara masyarakat
setempat lokal dengan perusahaan, khususnya kegiatan
18 tanggung jawab sosial PT. Geothermal kepada masyarakat
lokal. 3. Informan pendukung
Informan-informan lainnya baik formal maupun informal baik pemerintah daerah setempat atau organisasi masyarakat lainnya
yang mengetahui tentang pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat setempat.
Informan-informan dalam penelitian ini terdiri dari warga masyarakat lokal yang merupakan penduduk asli masyarakat Desa
Karyamekar, yang terdiri dari orang dewasa, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, para ibu. Kemudian terdapat pula informan dari aparat
pemerintah, baik dari desa, dan dua kecamatan; kemudian dari pihak perusahaan dan LSM mitra perusahaan.
Tabel 1 Kategori Infoman
Kategori informan Jumlah orang
Pihak Perusahaan PP 2
Pemerintah Desa PD 2
Pemerintah Kecamatan PK 3 LSM LS
2 Tokoh Masyarakat TM
4 Tokoh Pemuda TP
4 Warga Masyarakat WM
8 Jumlah Total
25
19 Tabel 2 Fokus dan Aspek Kajian
Fokus Penelitian Aspek-aspek
Upaya perusahaan membangun relasi
dengan masyarakat lokal
Kesadaran perusahaan terhadap masyarakat lokal
Kesadaran perusahaan tentang upaya program membangun hubungan harmonis
dengan masyarakat lokal Jenis dan cara perusahaan membangun
hubungan dengan masyarakat lokal
Upaya komunitas lokal membangun relasi
interaksi dengan perusahaan
Kesadaran perusahaan terhadap masyarakat lokal
Kesadaran perusahaan tentang upaya program membangun hubungan harmonis
dengan masyarakat lokal Jenis dan cara perusahaan membangun
hubungan dengan masyarakat lokal
Apakah program CSR telah mempertimbangkan
kebutuhan masyarakat lokal
Manfaat, Kesesuaian, Keberlanjutan, Dampak,
Organisasi Proses kegiatan
Kebutuhan sosial, ekonomi dan kemasyarakatan
Kebutuhan infrastruktur, dan lingkungan fisik
3. Teknik Pengumpulan Data