hutan untuk kepentingan konservasi dan peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar kawasan hutan.
Beberapa kawasan di Manggarai Barat telah mengembangkan atau memperkuat kearifan lokal terkait hukum adat yang melindungi kelestarian hutan,
dimana aspek-aspek pelestarian hutan termasuk sangsi-sangsi bagi pelanggarnya semakin dimasyarakatkan. Masyarakat Tado dan masyarakat sekitar Danau Sano
Nggoang adalah bagian dari masyarakat adat yang mencoba melestarikan hutan. Upaya-upaya civil agro-forestry juga perlu terus dikembangkan,
khususnya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar kawasan hutan, dengan pengembangan budidaya terpadu hutan dan peternakan, hutan dengan
hortikultura, dan sejenisnya http:manggaraibaratkab.go.id
diunduh pada tanggal 16 April 2014.
2.2.3.4 Perikanan
Kabupaten Manggarai Barat memiliki luas wilayah darat dan laut sebesar 9.450,00 Km2. Dari total luas wilayah tersebut, 64 adalah wilayah laut
perairan atau seluas 6.052,50 Km2. Sektor perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya, merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian
Kabupaten Manggarai Barat. Hamparan
ekosistem terumbu
karang sangat
kaya dengan
keanekaragaman biota lautnya juga banyak dijumpai di perairan laut Kabupaten Manggarai Barat. Potensi terumbu karang ini potensial untuk pengembangan
wisata bahari. Beberapa yang telah dikembangkan sebagai objek wisata bahari antara lain Kawasan Taman Nasional Komodo, yang telah dijadikan kawasan
konservasi laut. Potensi kehidupan laut di taman nasional ini tercatat sebanyak 259 jenis karang dan 1.000 jenis ikan seperti Barakuda, Marlin, Ekor kuning,
Kakap Merah, Baronang, dan lain-lain. Perairan di Manggarai Barat, khususnya di Selat Molo dikenal memiliki
arus laut yang kuat, yang disebabkan oleh perubahan arus harian antara kawasan lautan lepas Lautan Hindia dan laut pedalaman seperti di kawasan Kepulauan
Komodo-Rinca dan Laut Flores. Arus laut harian yang kuat di Selat Molo ini ke depan dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik tenaga arus laut, walaupun saat
ini tenaga listrik tersebut masih dalam tahap pengembangan atau penelitian. Perairan Kabupaten Manggarai Barat memiliki potensi perikanan yang
amat besar, diantaranya potensi ikan kerapu, kakap, bawal, lencang, dan ekor kuning. Potensi pengembangan perikanan budidaya laut yang cukup prospektif
adalah mutiara, rumput laut, teripang, kerapu, baronang, udang dan bandeng. Usaha budidaya ini dapat dikembangkan di perairan Komodo dan sekitarnya
http:manggaraibaratkab.go.id diunduh pada tanggal 16 April 2014.
2.2.3.5 Peternakan
Potensi peternakan di Kabupaten Manggarai Barat dilakukan melalui pengembangan terpadu antara ternak dengan kawasan perkebunan maupun
dengan kawasan padang rumput. Berdasarkan data kawasan yang cukup luas untuk melakukan usaha ternak adalah di Kecamatan Komodo 63.314 Ha,