Teks C Perbandingan Naskah Dongeng Orong Agu Kode
Perbandingan naskah antarvarian dongeng OAK semuanya memiliki persamaan, dari awal cerita, isi cerita, sampai akhir cerita. Perbedaannya hanya
terletak pada cara penceritaannya dari setiap narasumber. Awal cerita keempat varian dongeng tersebut menceritakan, bagaimana ulat mbahong masuk ke dalam
lubang hidung si Kode. Kode merasa sangat kesakitan dan mencari bantuan. Pada isi cerita keempat varian dongeng OAK mengenai tindakan jahat
Kode yang tidak tahu berterimakasih kepada Orong yang telah membantunya mengeluarkan ulat mbahong dari dalam lubang hidungnya dan juga pembalasan
dendam Orong kepada Kode. Sebelumnya ia telah berjanji pada Orong akan membiarkan ulat itu dimakan Orong sebagai imbalan. Karena tidak terima ulatnya
dimakan, Kode pun mencabuti semua bulu Orong hingga habis. Orong pun bernyanyi Par Cenung Hau O Leso, agar bulu-bulunya ditumbuhkan kembali.
Akhir cerita keempat varian dongeng tersebut memiliki kesamaan, yaitu tentang pembalasan dendam Orong terhadap Kode dan juga teman-temannya. Hal
itu terjadi dikarenakan Orong merasa sakit hati terhadap Kode yang telah mencabuti semua bulunya. Sebelum ia melakukan niat balas dendam, ada seekor
monyet betina yang sedang bunting memperingatkan Kode akan niat Orong yang ingin mencelakai Kode dan monyet lainnya karena monyet betina itu memiliki
firasat akan hal buruk yang menimpa Kode dan monyet lainnya. Peringatan monyet betina itu tidak didengarkan oleh Kode yang sudah tergiur dengan ajakan
Orong. Kode dan teman-temannya menaiki perahu yang terbuat dari tanah lodo, yang akan hancur jika terkena air. Orong membalas dendam kepada Kode dengan
cara menendang perahu yang dinaiki Kode dan teman-temannya sesama monyet,
yang hendak pergi ke pulau Dima teks A dan teks D atau pulau seberang teks B dan teks C. Hingga akhirnya Kode dan teman-temannya mati tenggelam, yang
tersisa hanyalah monyet betina yang sedang bunting. Adanya perbedaan dan persamaan dari keempat varian dongeng Orong
Agu Kode, baik secara perbandingan struktur maupun perbandingan teks dikarenakan adanya perbedaan versi dari keempat narasumber yang terpilih.
Perbedaannya hanya terletak pada struktur cerita, yaitu tokoh penokohan dan settinglatar, sedangkan perbedaan antarnaskah terletak pada penceritaan setiap
narasumber. Meskipun ada perbedaan, dongeng Orong Agu Kode tetap pada inti cerita yang sama.