37
C. Sifat, Penggunaan dan Dampak Polimer
1. Sifat istimewa bahan polimer: Mudah dibentuk menjadi berbagai macam produk pada suhu rendah
dengan biaya murah. Ringan, maksudnya rasio bobotvolumnya kecil.
Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif. Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik.
Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis dan
plastis. Massa molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi.
Kualitasnya dapat ditingkatkan lewat pengubahan struktur kimia,
penambahan aditif seperti pengisi, penstabil dan pewarna. Dapat dicampur dengan polimer lain, sehingga menghasilkan bahan-bahan
sesuai dengan yang dikehendaki. Tahan terhadap mikroorganisme
2. Plastik termoplastik melunak terkena panas dan termoset tidak melunak,
dikarenakan termoplastik memiliki banyak rantai panjang yang terikat oleh
gaya antar molekul yang lemah tidak terdapat ikatan saling silang. Dengan demikian rantai-rantai polimer mudah bergeser, jika dipanaskan atau
digerakkan.
Plastik termoseting memiliki banyak ikatan kovalen yang sangat kuat di
antara rantai-rantainya, dan adanyaikatan silang antar molekul menyebabkan No
Nama polimer Homopolimer
Kopolimer 1
Polietena √
2 Poliester dakron
√ 3
Nilon 66 √
4 Polistirena
√ 5
Teflon politetrafluoroetilena √
6 Tetoron
√ 7
Polipropilena √
8 Flexiglass PMMA
√ 9
Karet alam √
10 Bakelit
√
38 jaringan menjadi kaku, sehingga bahan polimer menjadi keras dan rapuh.
Dengan pemanasan yang terlalu tinggi akan menyebabkan ikatan-ikatan tersebut putus dan termoset akan mudah patah.
Termoplastik Termoseting 3. Derajat kristalinitas merupakan perbandingan antara struktur kristalin dan
struktur amorf. Polimer kristalin merupakan polimer dengan rantai linier yang tersusun rapat, sedangkan polimer amorf banyak tersusun dari polimer rantai
bercabang. Pengaruhnya, polimer kristalin memiliki densitas yang lebih besar daripada
polimer amorf meskipun material dan massa molekulnya sama. Polimer kristalin biasanya lebih kuat dan lebih tahan terhadap dissolution dan
pelunakan akibat panas. 4. Karena polimer protein sifatnya berbeda dengan polimer nilon. Serat nilon
lebih kuat dan kaku sedang serat protein lemas. Jenis polimernya berbeda, protein adalah homopolimer sedang nilon tergolong kopolimer. Monomer
protein asam α-amino sedang monomer nilon asam dikarboksilatdan diamina.
5. Penggunaan polimer berikut : a. Bakelit : Alat listrik dan elektronik, bagian mobil, perekat plywood, utensil
handle b. Resin- Urea formaldehid : perekat kayu lapis
c. Epoksi : Bahan pelapis protektif, perekat, aplikasi - aplikasi listrik dan elektronik, bahan lantai industri, bahan pengaspal jalan raya, bahan
paduan komposit d. Rayon viskosa: serat tekstik
e. SBR : ban kendaraan