42 15. Menjelaskan pengertian serat
16. Menjelaskan syarat polimer sebagai serat 17. Memilih jenis-jenis serat untuk tujuan tertentu dengan memahami sifat-sifat
serat.
C. Uraian Materi 2. Plastik, Karet dan Serat
Industri-industri polimer berkembang pesat selama beberapa puluh tahun terakhir, bahkan industri polimer dapat dipandang sebagai industri dasar dalam
negara industri. Mengapa polimer sangat disukai dikalangan masyarakat. Hal ini karena polimer
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan bahan lain, yaitu : Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu rendah dengan
biaya murah. Ringan, maksudnya rasio bobotvolumnya kecil dan tahan korosi.
Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik. Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis dan
plastis. Kualitasnya dapat ditingkatkan lewat pengubahan struktur kimia,
penambahan aditif seperti pengisi, penstabil dan pewarna. Dapat dicampur dengan polimer lain, sehingga menghasilkan bahan-bahan
sesuai dengan yang dikehendaki. Pada kegiatan belajar ini Anda akan belajar tentang pemanfaatan polimer dalam
kehidupan sehari-hari khususnya tentang penggunaannya polimer sebagai
plastik, karet, dan serat.
1. Plastik
Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer, karena banyak diguna- kan dalam kehidupan sehari-hari.
a.
Pengertian Plastik
43 Kata plastik berasal dari bahasa Yunani “plastikos” yang berarti dapat dibentuk.
Plastik adalah suatu polimer rantai panjang yang bercabang atau linear yang memiliki massa molekul tinggi, dapat dilelehkan atau dilunakkan dengan
menggunakan api atau suhu panas atau dengan pengaruh tekanan. Istilah plastik mencakup semua bahan yang mampu untuk dibentuk. Dalam
pengertian modern, plastik adalah semua bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastis setelah dipanaskan dan mampu di bentuk dibawah pengaruh
tekanan http:ksupointer.com
.
b.
Sifat-sifat Plastik
Plastik memiliki sifat khas yang tidak dimiliki oleh bahan lain, yaitu antara lain: 1. Sifat kelistrikan, plastik merupakan isolator yang bagus, sehingga banyak
digunakan untuk tujuan isolasi listrik. 2. Sifat optik, plastik bersifat transparan sehingga dapat berfungsi seperti kaca.
3. Suhu pelunakkan Suhu pelunakkan terkait dengan temperatur transisi gelas Tg. Transisi
gelas dapat diartikan sebagai perubahan fisik polimer dari rubbery plastis menjadi glassy. Ketika suatu polimer berada pada kondisi di bawah Tg-nya,
polimer tersebut akan menjadi keras namun rapuh seperti gelas. Dan sebaliknya, apabila berada pada kondisi di atas Tg polimer akan plastis dan
fleksibel. Sebagai contoh, plastik yang keras seperti polistirena dan polimetil metakrilat memiliki Tg di atas temperatur ruang, yaitu sekitar 100
o
C. Jadi pada temperatur ruang, polistirena berada pada kondisi glassy.
Kita bisa lihat kemasan makanan dari styrofoam, salah satu contoh polistirena, pada temperatur ruang bentuknya tertentu keras kaku namun
rapuh dan apabila dipanaskan akan menjadi plastis dan akhirnya meleleh. Pada saat menjadi plastis berarti telah melewati Tg dan ketika mulai meleleh
berarti telah melewati Tm titik leleh. 4. Kekerasan
Sifat ini menunjukkan ketahanan material plastik terhadap penekanan atau indentasi penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat tahan aus yaitu
ketahanan material terhadap penggoresan atau pengikisan. Plastik