94 Suatu disakarida dapat terurai menjadi monosakarida penyusunnya melalui
reaksi hidrolisis dapat diperhatikan pada reaksi berikut. sukrosa + air → fruktosa + glukosa
maltosa + air → glukosa + glukosa laktosa + air → galaktosa + glukosa
Sukrosa, maltosa dan laktosa memiliki rumus molekul sama, yaitu C
12
H
22
O
11
, tetapi sifat ketiganya berbeda, sehingga dikatakan berisomer. Laktosa dan
maltosa bereaksi positif terhadap uji Fehling dan merupakan gula pereduksi, sedangkan sukrosa bereaksi negatif terhadap uji Fehling dan bukan merupakan
gula pereduksi.
c. Polisakarida
Polisarida merupakan polimer alam dari monosakarida yaitu glukosa yang dihubungkan oleh ikatan glikosida melalui reaksi polimerisasi kondensasi. Tiga
polisakarida yang paling umum adalah pati atau amilum, glikogen dan selulosa. Pada amilum dan glikogen, glukosa
penyusunnya terikat melalui ikatan alfa α. Sedang selulosa, glukosa
terikat melalui ikatan beta β. Senyawa-senyawa polisakarida memiliki sifat tidak larut dalam air, tidak manis
dan tidak dalam bentuk kristal..
Amilum atau pati atau zat tepung. Amilum adalah suatu polimer alam dari
glukosa. Ada dua macam amilum yang utama, yaitu amilosa dan amilopektin.
95 Kedua macam amilum itu biasanya disimpan dalam bentuk benih, akar dan umbi
tanaman, antara lain pada tanaman padi, gandum, jagung, singkong, kentang, ubi jalar, sagu, kacang hijau dan ganyol.
Amilosa terdiri atas rantai unit-unit D-glukosa yang panjang dan tidak
bercabang, digabungkan oleh ikatan α 1→4. Jika dilarutkan dalam air, amilosa
akan membentuk micele yang dapat menangkap yodium dan akan memberikan warna biru yang khas. Warna ini merupakan uji iodin dalam larutan amilum.
Amilopektin juga memiliki massa molekul yang tinggi, tetapi strukturnya bercabang. Ikatan glikosida yang menggabungkan residu glukosa yang
berdekatan di dalam rantai amilopektin adalah α 1→4, tetapi titik percabangan amilopektin merupakan i
katan α 1→6, seperti Gambar 3.4. Amilopektin jika dilarutkan dalam air akan bereaksi dengan yodium menghasilkan warna merah
keunguan, bukan biru tua seperti amilosa.
Gambar 32 Rantai Amilosa dan Amilopektin
Manfaat amilum
Polimer pati dari padi-padian, seperti gandum, beras, dan jagung banyak dimanfaatkan pada industri bahan makanan. Untuk amilopektin banyak
digunakan untuk industri kapsul, obat, jeli dan gula-gula.
Glikogen
Glikogen sebagai cadangan energi bagi manusia dan hewan. Glikogen dan amilum pada hakekatnya adalah identik. Amilum merupakan polimer dari glukosa
yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan, sedang glikogen merupakan polimer glukosa yang terdapat pada manusia dan hewan yang disimpan dihati dan otot.
96 Glukosa jika tidak langsung digunakan sebagai sumber energi, maka akan
langsung dipolimerisasikan kembali menjadi glikogen dengan bantuan hormon insulin. Jika tubuh memerlukan energi, maka glikogen akan diuraikan kembali
menjadi glukosa-glukosa dengan bantuan hormon adrenalin. Ketika glukosa menurun, maka hati mengubah glikogen menjadi glukosa. Kita harus senantiasa
menjaga kandungan glukosa dalam darah. Jika jumlah glikogen tidak terkendali akan terjadi kelebihan glukosa dalam darah dan menyebabkan diabetes militus.
Selulosa
Selulosa merupakan polimer dari monomer glukosa. Selulosa banyak ditemukan di dalam dinding sel tumbuhan seperti kayu, dahan, dan daun. Selulosa itulah
yang menyebabkan struktur-struktur kayu, dahan dan daun menjadi kuat. Kira- kira 50 berat kayu dan 90 kapas tersusun atas selulosa.
Jika selulosa dikonsumsi manusia misal bagian dinding sel buah-buahan dan sayuran, maka selulosa tidak dapat dicerna oleh manusia, karena manusia tidak
memiliki enzim untuk memecahnya. Selulosa dalam sistem pencernaan makanan tidak diubah, namun digunakan sebagai serat makanan yang diterima sistem
pencernaan makanan manusia dengan baik. Gambar berikut adalah struktur molekul dari selulosa
Gambar 33 Struktur molekul selulosa Sumber: gurumuda.com
Manfaat selulosa
Di industri selulosa merupakan bahan baku untuk memproduksi barang-barang antara lain :
1. Kertas
Dalam membuat kertas, sering digunakan selulosa yang berasal dari kayu pinus atau jerami. Untuk memperoleh selulosa, maka kayu pinus atau jerami dicampur
97 dengan larutan NaOH atau KOH, agar lignin dari kayu larut sehingga diperoleh
selulosa. Kemudian selulosa dilarutkan dalam larutan CuNH
4
NO
3
larutan Schweitzer. Dengan penambahan asam selulosa akan mengendap menjadi
kertas kasar. Kemudian kertas direndam sebentar dalam larutan H
2
SO
4
, maka beberapa gugus-OH dalam rantai selulosa akan mengalami esterifikasi.
Kemudian kertas segera dicuci dengan air dan larutan NH
4
OH encer dan akhirnya diperoleh kertas yang bersih dan halus.
2. Serat kain
Serat kain alam yang umum kita temui adalah kapas. Hampir 90 polimer selulosa terkandung dalam kapas.
3. Rayon
Kebanyakan rayon dibuat dengan proses viscose. Untuk memdapatkan selulosa dari kayu, maka kayu dicampur dengan larutan natrium hidroksida NaOH dan
karbon disulfida CS
2
, hingga terbentuklah koloid yang kental seperti cairan kental mirip sirup yang disebut viscose. Setelah diperam dan disaring, viscose
ditekan melewati lubang-lubang dari suatu alat pintal kecil ke dalam larutan asam sulfat. Asam ini akan memadatkan koloid menjadi serat-serat yang tipis
dan panjang yang disebut rayon viskosa.
4. Selulosa Nitrat dan Selulosa Asetat
Tiap satuan glukosa dalam sebuah molekul selulosa mengandung tiga gugus hidroksil.
Bila selulosa bereaksi dengan asam nitrat pekat maka satu, dua,
atau tiga gugus hidroksil ini akan diganti dengan gugus nitrat,
–ONO
2
, sehingga terbentuk ester
selulosa nitrat yang jika direaksikan dengan kamfer akan
membentuk film seluloid. Jika
selulosa diolah dengan asam asetat dan asam sulfat, atau dengan
anhidrida asetat, gugus hidroksil digantikan oleh gugus asetat dan terbentuk
selulosa asetat. Kegunaan selulosa asetat yaitu ::
pembuatan rayon asetat serat sintetis,
film fotografi menggantikan film dari selulosa nitrat yang mudah terbakar,
Kelemahan film selulosa asetat, bila terjadi kontak dengan oksigen, film selulosa asetat menjadi rusak, serta melepaskan asam asetat. Fenomena ini
disebut sindrom cuka,
Selotif bahan perekat dan lak.