30 b. Reaksi pembentuk Kevlar serat sintetis yang digunakan untuk membuat
rompi tahan peluru
c. Reaksi pembentukan dakron
5. Apakah perbedaan antara polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi dari sisi monomer pembentuknya.
B. Penggolongan Polimer 1. Polimer alam dan polimer sintetis
Berdasarkan sumbernya polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer sintetis.Tuliskan polimer berikut, termasuk polimer alam atau polimer sintetis
2. Homopolimer dan Kopolimer
a. Berdasarkan jenis monomernya, polimer digolongkan ke dalam homopolimer dan kopolimer
Struktur polimer .... -M-M-M-M-M-M-M-M-..... adalah jenis homopolimer. Struktur polimer -A-A-A-B-B-B-A-A-A-B-B-B-n adalah jenis kopolimer.
Apa perbedaan antara homopolimer dengan kopolimer? Berikan contohnya.
b. Berdasarkan jenis monomernya, kelompokkan polimer berikut kedalam golongan homopolimer atau kopolimer dengan memberi tanda ceklist
No Nama polimer
Polimer berdasarkan sumbernya 1
Amilum 2
Teflon 3
Dakron 4
Poliisoprena 5
Bakelit
31
No Nama polimer
Homopolimer Kopolimer
1 Polietena
2 Poliester dakron
3 Nilon 66
4 Polistirena
5 Teflon politetrafluoroetilena
6 Tetoron
7 Polipropilena
8 Flexiglass PMMA
9 Karet alam
10 Bakelit
3. Polimer termoplas dan polimer termoset
a. Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer khususnya plastik dibedakan atas polimer termoplas dan polimer termoset.
Beberapa benda berikut, kelompokkan ke dalam polimer termoplas dan polimer termoset dengan memberi tanda ceklist.
No Nama polimer
Polimer termoplastik
Polimer tersetting
1 Polietilena
2 Polipropilna
3 PVC
4 Melamin
5 Bakelit
4. Lengkapi tabel berikut dengan kata yang tepat
No Polimer
Pengelompokkan polimer Asalnya
Pembuatannya Jenis monomer
Sifat termal
1 Bakelit
Kopolimer termoseting
2 HDPE
3 PETE
4 Teflon
5 PMMA
Buatan kondensasi
C. Sifat, Penggunaan dan Dampak Polimer
1. Kemukakan sifat-sifat istimewa bahan polimer sehingga banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun industri.
32 2. Berikan penjelasan mengapa plastik termoplastik dapat meliat kena panas,
sedang plastik termoseting tidak. 3. Sifat polimer dipengaruhi oleh derajat kristalinitas. Jelaskan maksudnya dan
apa pengaruhnyah terhadap sifat polimer. 4. Protein dan nilon keduanya mengandung ikatan peptida sebagai ikatan antar
monomer. Namun protein sering disebut sebagai polipeptida, sedang nilon sebagai poliamida. Berikan alasannya.
5. Sebutkan penggunaan polimer berikut : a.
Bakelit b.
Resin- Urea formaldehid c.
Epoksi d.
Rayon viskosa e.
SBR 6. Tuliskan keuntungan menggunakan polimer sintetis dari pada bahan
tradisional, pada penggunaan benda cetakan, botol, jendela,cat, kain dan serat.
7. Berbagai barang plastik, seperti pipa ember, paralon, lama-kelamaan menjadi rapuh sehingga mudah pecah. Mengapa plastik lama-kelamaan
menjadi rapuh ? 8. Tuliskan dampak negatif polimer terhadap lingkungan dan kesehatan
F. Rangkuman
1. Polimer merupakan senyawa makromolekul yang berbentuk rantai yang sangat panjang yang terbentuk dari susunan berulang unit molekul
monomer yang melalui reaksi polimerisasi. 2. Reaksi polimerisasi ada dua jenis yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi
kondensasi.
Polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-
monomer yang mempunyai ikatan rangkap ikatan tak jenuh melalui reaksi adisi.
Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukkan polimer dari
monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi yang sama atau berbeda dan disertai dengan pelepasan molekul kecil.
33 3. Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas, yaitu polimer
termoplastik dan polimer termoset.
Polimer termoplastik adalah polimer yang ketika dipanaskan akan meleleh,
melunak atau melebur sehingga dapat dicetak kembali didaur ulang, tetapi akan mengeras kembali jika didinginkan.
Polimer termoset adalah polimer yang pada awalnya liat saat dipanaskan,
namun sekali didinginkan tidak dapat dilunakkan lagipolimer sekali cetak. 4. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya, yaitu polimer alam dan polimer
buatan sintetis.
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan dihasilkan dari
proses metabolisme makhluk hidup.
Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat di pabrik dari bahan baku kimia.
5. Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya, yaitu homopolimer dan kopolimer.
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Kopolimer heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak sejenis.
6. Jenis-jenis kopolimer, terdiri kopolimer acak, kopolimer berseling teratur, kopolimer balok, kopolimer cangkok.
7. Penggolongan polimer berdasarkan bentuk susunan rantai, yaitu
Polimer linier, yaitu polimer yang susunan rantainya lurus, tidak memiliki
cabang selain gugus-gugus utama.Sifatnya: titik leleh, kuat tarik dan densitas tinggi.
Polimer bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang
membentuk cabang pada rantai utama. Sifatnya: mempunyai titik leleh, kuat tarik dan densitas rendah.
Polimer berikatan silang cross – linking, yaitu polimer yang terbentuk
karena beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada rantai utamanya. Sifatnya sangat keras, kaku dan rapuh.
8. Sifat-sifat polimer, antara lain: sifat ketahanan terhadap panas, sifat kelenturan atau sifat elastis, sifat
ketahanan terhadap mikroorganisme, sifat kristalinitas, 9. Polimer banyak dimanfaatkan, di bidang kedokteran, otomotif, pertanian,
teknik.
34 10. Dampak
polimer terhadap lingkungan,
menyebabkan pencemaran
lingkungan, menyumbat saluran-saluran air, tanggul, mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer, tidak menghemat energi.
Dampak terhadap kesehatan, menghasilkan asap beracun yang berbahaya, pada proses pembakaran yang tidak sempurna, plastik akan mengurai di
udara sebagai dioksin, gugus atom pada polimer yang terlarut di dalam makanan dan masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kanker
karsinogenik.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Guru setelah menyelesaikan latihan dalam kegiatan pembelajaran 1 tentang pengertian polimer, reaksi pembentukan polimer, penggolongan polimer, sifat,
manfaat, dampak polimer dan cara penanggulungannya, diharapkan mempelajari kembali bagian-bagian yang belum dikuasai dari materi yang telah disajikan
dalam kegiatan pembelajaran 1, untuk dipahami secara mendalam sebagai bekal dalam melaksanakan tugas keprofesian guru dan untuk bekal dalam mencapai
hasil pelaksanaan uji kompetensi guru dengan ketuntasan minimal materi 80. Setelah mentuntaskan kegiatan belajar 1 tentang polimer, maka selanjutnya guru
berkewajiban mengikuti uji kompetensi. Dalam hal uji kompetensi, jika hasil tidak dapat mencapai batas nilai minimal ketuntasan yang ditetapkan, maka peserta uji
kompetensi wajib mengikuti diklat sesuai dengan grade perolehan nilai yang dicapai.
H. Kunci Jawaban
A. Reaksi Pembentukan Polimer
1. Polimerisasi merupakan reaksi pembentukan polimer dari monomer- monomer.
2. a.
CH
2
= CHCl
b. CH
2
= CCH
3
- COOCH
3