Rangkuman MODUL GURU PEMBELAJAR TK SD SMP SMA DAN SMK TAHUN 2017 j kimia tr polimer
38 jaringan menjadi kaku, sehingga bahan polimer menjadi keras dan rapuh.
Dengan pemanasan yang terlalu tinggi akan menyebabkan ikatan-ikatan tersebut putus dan termoset akan mudah patah.
Termoplastik Termoseting 3. Derajat kristalinitas merupakan perbandingan antara struktur kristalin dan
struktur amorf. Polimer kristalin merupakan polimer dengan rantai linier yang tersusun rapat, sedangkan polimer amorf banyak tersusun dari polimer rantai
bercabang. Pengaruhnya, polimer kristalin memiliki densitas yang lebih besar daripada
polimer amorf meskipun material dan massa molekulnya sama. Polimer kristalin biasanya lebih kuat dan lebih tahan terhadap dissolution dan
pelunakan akibat panas. 4. Karena polimer protein sifatnya berbeda dengan polimer nilon. Serat nilon
lebih kuat dan kaku sedang serat protein lemas. Jenis polimernya berbeda, protein adalah homopolimer sedang nilon tergolong kopolimer. Monomer
protein asam α-amino sedang monomer nilon asam dikarboksilatdan diamina.
5. Penggunaan polimer berikut : a. Bakelit : Alat listrik dan elektronik, bagian mobil, perekat plywood, utensil
handle b. Resin- Urea formaldehid : perekat kayu lapis
c. Epoksi : Bahan pelapis protektif, perekat, aplikasi - aplikasi listrik dan elektronik, bahan lantai industri, bahan pengaspal jalan raya, bahan
paduan komposit d. Rayon viskosa: serat tekstik
e. SBR : ban kendaraan
39 6. Keuntungan polimer sintetis pada :
a. Benda cetakan, dibuat dari jenis plastik poliproplena, plastik ini kaku seperti logam tetapi jauh lebih ringan, juga bisa dicetak pada suhu
rendah. b. Botol , misal botol PET sifatnya lebih ringan daripada kaca dan tidak
pecah berkeping-keping jika jatuh. c. Jendela , misal jendela dari polikarbonat. Polimer ini menghasilkan
jendela yang tidak akan pecah. d. Cat, misal cat akrilik, cat akrilik tidak setajam bau cat minyak dan tidak
pecah saat kering. e. Kain dan serat, misal nilon, Nilon tidak rusak oleh panas dan air dan
mikroorganisme, bisa ditenun menjadi lembaran besar dari pada wol. 7. Karena adanya bahan tambahan pada waktu pemrosesan, seperti plasticizer,
bahan yang menjadikan plastik lebih lunak. Tetapi plasticizer lama-kelamaan hilang karena difusi dan penguapan.
8. Dampak negatif polimer terhadap lingkungan dan kesehatan
Dampak polimer terhadap lingkungan, menyebabkan pencemaran
lingkungan, menyumbat saluran-saluran air, tanggul, mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer, tidak menghemat energi
Dampak terhadap kesehatan, menghasilkan asap beracun yang
berbahaya, pada proses pembakaran yang tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin, gugus atom pada polimer yang terlarut di
dalam makanan dan masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kanker karsinogenik.
40