68 banyak diproduksi dan digunakan. SBR mempunyai daya tahan terhadap
oksidasi dan abrasi yang lebih baik daripada karet alam, tetapi beberapa sifat mekaniknya kurang. SBR tidak mudah terkikis dan kalor atau panas yang
ditimbulkan juga rendah. SBR yang tidak diberi tambahan bahan penguat memiliki kekuatan yang lebih rendah dibandingkan vulkanisir karet alam.
Reaksi pembentukan SBR
Penggunaan
Bahan ini lebih banyak digunakan dari karet alam yaitu untuk pengemas yang tahan panas, ban mobil, ban mesin, kabel frekuensi tinggi, kabel yang tahan
panas dan dingin, sol sepatu, dsb.
b. BR Butadiene Rubber atau PR Polybutadiene Rubber
Polibutadiena dibuat dari monomer 1,3-butadiena
Monomer dari polibutadiena mirip dengan monomer karet alam, tetapi sifat- sifatnya yang sangat berbeda dengan karet alam.
Polibutadiena tidak tahan terhadap bensin atau minyak sehingga tidak baik untuk digunakan sebagai
ban. Karet jenis ini lebih lemah, daya lekat lebih rendah, dan pengolahannya juga tergolong sulit.. Untuk membuat suatu barang biasanya karet butadiena
dicampur dengan karet alam atau karet sintetis.
c. IR isoprene rubber atau polyisoprene rubber
Jenis karet ini mirip dengan karet alam karena sama-sama merupakan polimer isoprene. Jenis IR memiliki kelebihan lain dibanding karet alam yaitu
lebih murni dalam bahan dan viskositasnya lebih mantap.
69 Karet sintetis untuk kegunaan khusus
a. IIR Isobutene Isoprene Rubber IIR sering disebut butyl rubber sifat mempunyai sedikit ikatan rangkap
sehingga IIR lebih tahan terhadap pengaruh oksigen dan ozon. IIR juga terkenal kedap gas. Dalam proses vulkanisasinya, jenis IIR lambat matang
sehingga memerlukan bahan pemercepat dan belerang. IIR yang divulkanisir dengan damar fenolik menjadikan bahan tahan terhadap suhu tinggi serta
tahan proses pelapukanpenuaan. Jenis IIR dapat dimanfaatkan untuk pembuatan ban kendaraan bermotor,
pembalut kawat listrik, serta pelapis bagian dalam tangki penyimpan lemak atau minyak.
b. NBR Nytrite Butadine Rubber atau Buna –N Butadiena Nitril
NBR nytrile butadiene rubber atau acrilonytrile buatadiene rubber Merupakan polimer dari kopolimerisasi butadiena dan akrilonitril dengan
perbandingan keduanya yang bervariasi. Bila perbandingan akrilonitril lebih banyak dari pada butadiena, maka bahan bertambah kaku, makin tinggi
kekenyalan tariknya, dan makin rendah perpanjangannya. Reaksi polimerisasi Buna - N
NBR adalah karet sintetis untuk kegunaan khusus dan paling banyak dibutuhkan. Keunggulan sifat NBR adalah tahan terhadap minyak. Sifat ini
disebabkan oleh adanya kandungan akrilonitril didalamnya. Semakin besar kandungan akrilonitril yang dimiliki maka daya tahan terhadap minyak, lemak
dan bensin semakin tinggi tetapi elastisitasnya semakin berkurang.
70 Kelemahan NBR adalah sulit untuk diplastisasi. NBR memerlukan pula
penambahan bahan penguat serta bahan pelunak senyawa ester.
Sifat – sifat NBR
Bahan berwarna agak ke coklatan dan transparan, ketahanan abrasinya baik. Bahan lebih menguntungkan pada suhu rendah, suhu kerapuhannya kira kira
– 30
o
C. Karena mempunyai gugus polar - CN , maka zat ini larut dalam pelarut polar, tetapi tak larut dalam pelarut nonpolar dan bensin. NBR tahan
terhadap minyak dan nyala api. Bahan ini mempunyai sifat listrik lebih unggul daripada karet alam.
Penggunaan NBR
Untuk selang yang tahan minyak saluran minyak, selang bensin, ban, dan sepatu. Dengan penambahan beberapa bahan pengantar listrik, dapat dibuat
karet yang dapat menghantarkan listrik dan yang juga dapat digunakan untuk perekat. Pencampuran dengan resin fenol meningkatkan kekuatan impaknya.
c. Neoprene Rubber atau Karet Kloroprena CR