Validitas dan Reliabiltas Instrumen Penelitian

Selanjunya dalam penelitian ini dibuat rincian pemberian skor soal evaluasi untuk mendapatkan nilai akhir yang tersaji pada tabel 3.7 Tabel 3.7 Rincian Pemberian Skor Soal Evaluasi Siklus Bentuk Soal Jumlah Soal Skor Total Tiap Soal Jumlah skor total Skor Akhir Soal Evaluasi Siklus 1 Pilihan Ganda 20 1 20 ℎ � 100 Soal Evaluasi Siklus 2 Pilihan Ganda 15 1 15 ℎ �� 100 Soal evaluasi 1 untuk siklus I peneliti sajikan pada lampiran 6a dan kunci jawaban tersaji pada lampiran 6b. Soal evaluasi 2 untuk siklus II peneliti sajikan pada lampiran 7a dan kunci jawaban tersaji pada lampiran 7b.

F. Validitas dan Reliabiltas Instrumen Penelitian

1. Validitas Instrumen Masidjo 2010:242 mengemukakan bahwa validitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Azwar 2008:5 mengemukakan validitas adalah sejauh mana ketepatan atau kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi dan ukurnya. Pendapat lain yang didefinisikan oleh Surapranata 2009:50 bahwa validitas merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Maka dari itu suatu instrumen dikatakan valid jika dapat mengukur suatu yang akan diukur dan ketepatan melakukan fungsi dan ukurnya. Surapranata 2009:51 berpendapat bahwa validitas memiliki empat macam bentuk yaitu: 1 validitas isi, 2 validitas konstruk, 3 validitas prediktif, 4 validitas konkuren. Validitas isi memiliki arti suatu alat ukur dikatakan valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang digunakan. Validitas konstruk mengandung arti bahwa suatu alat ukur dikatakan valid jika cocok dengan konstruksi teoritik di mana alat ukur itu dibuat. Validitas prediksi adalah sebuah tes memiliki kemampuan untuk memprediksi apa yang terjadi di masa datang. Validitas konkuren menunjuk kepada hubungan antara skor tes yang dicapai dengan keadaan sekarang. Validasi instrumen soal pada penelitian ini ditempuh secara empiris validitas konkuren dengan cara diujikan di lapangan pada siswa yang pernah mengalami pembelajaran yaitu kelas IV di SD Kenteng Bandungan. Validasi kuesioner, lembar observasi, dan perangkat pembelajaran dilakukan dengan cara validitas isi yaitu dilakukan oleh para ahli expert judgment yaitu dosen IPS, dosen Psikologi, wakil kepala sekolah, guru BK, dan guru kelas III B. Setelah peneliti mengkonsultasikan kepada para ahli instrumen penelitian tersebut direvisi kemudian diujikan kepada siswa. a. Validasi Lembar Observasi Validasi lembar observasi dilakukan dengan expert judgment yaitu divalidasi oleh dua orang ahli, yaitu dosen ahli Psikologi dan Guru BK. Kriteria lembar observasi disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 3.8 Kriteria Validasi Lembar Observasi Rentang Nilai Nilai Huruf Kriteria 4,2 - 5 A Sangat Baik 3,4 – 4,1 B Baik 2,6 – 3,3 C Cukup 1,8 – 2,5 D Kurang Baik 1 – 1,7 E Sangat Kurang Baik Sumber: Kristiawan 2012:54 Setelah lembar observasi divalidasi oleh dua ahli, diperoleh hasil perhitungan dalam tabel berikut ini. Tabel 3.9 Skor Hasil Perhitungan Validasi Lembar Observasi Rubrik Validitas Hasil Lembar Observasi Dosen Ahli Psikologi 4 Guru BK 3,4 Rata-rata 3,7 Hasil validasi lembar observasi menunjukkan kriteria “baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,7 maka lembar observasi ini layak digunakan. b. Validasi Kuesioner Validasi kuesioner dilakukan dengan expert judgment yaitu divalidasi oleh dua orang ahli, yaitu dosen ahli Psikologi dan Guru BK. Kriteria kuesioner disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 3.10 Kriteria Validasi kuesioner Rentang Nilai Nilai Huruf Kriteria 4,2 - 5 A Sangat Baik 3,4 – 4,1 B Baik 2,6 – 3,3 C Cukup 1,8 – 2,5 D Kurang Baik 1 – 1,7 E Sangat Kurang Baik Sumber: Kristiawan 2012:54 Setelah kuesioner divalidasi oleh dua ahli, diperoleh hasil perhitungan dalam tabel berikut ini. Tabel 3.11 Skor Hasil Perhitungan Validasi kuesioner Rubrik Validitas Hasil Kuesioner Dosen Ahli Psikologi 3,4 Guru BK 3,4 Rata-rata 3,4 Hasil validasi kuesioner menunjukkan kriteria “baik” dengan rata- rata penghitungan skor sebesar 3,4 maka dari itu kuesioner ini layak digunakan untuk menilai minat siswa kelas III B SD Jetis Bantul. c. Validasi Instrumen Soal Evaluasi Instrumen prestasi belajar siswa berupa soal pilihan ganda. Peneliti membuat 30 soal pilihan ganda materi kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah untuk digunakan di siklus I. Peneliti juga membuat 30 soal pilihan ganda materi mengenal sejarah uang untuk digunakan di siklus II. Soal diujikan kepada 22 siswa kelas IV SD Kenteng Bandungan yang sudah pernah mengalami dan belajar materi kelas III. Pemberian skor berdasarkan pendapat Arifin, 2009:135 yang mengatakan bahwa tes tipe obyektif ini diberi skor 1 dan 0 karena jawabannya hanya antara benar dan salah. Berdasarkan pendapat tersebut pemberian skor pada penelitian ini adalah dengan memberikan skor jika jawaban benar mendapatkan skor 1 dan jika jawaban salah mendapatkan skor 0. Lalu hasil soal evaluasi dihitung dengan program Statistical Product and Service Solutions SPSS sehingga dapat diperoleh soal pilihan ganda yang valid. SPSS adalah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik secara sistem manajemen data pada lingkungan grafis yang memiliki menu deskriptif dan kotak dialog yang mudah dipahami Ariyanto, 2006:2. Data soal yang valid pada materi siklus I adalah 20 soal dan 10 soal tidak valid. Data soal yang valid pada materi siklus II adalah 15 soal dan 15 soal tidak valid. Soal yang tidak valid tidak digunakan. Kemudian soal yang valid digunakan untuk menghitung rata-rata nilai ulangan dan persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus I dan siklus II sehingga dapat diketahui peningkatan prestasi belajar siswa. Data validitas dan reliabilitas soal dapat dilihat pada lampiran. d. Validasi Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran dibuat oleh peneliti mengalami validasi sebelum digunakan dalam kegiatan penelitian. Validasi perangkat pembelajaran ini dilakukan melalui expert judgment atau ditanyakan kepada ahli. Expert judgment dilakukan dengan cara dikonsultasikan kepada tiga orang ahli yaitu dosen IPS, wakil kepala sekolah dan guru kelas III B. Perangkat pembelajaran yang dimaksud meliputi: silabus, RPP, LKS, bahan ajar dan soal evaluasi. Validasi perangkat pembelajaran dinilai berdasarkan kriteria berikut ini. Tabel 3.12 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Rentang Nilai Nilai Huruf Kriteria 4,2 - 5 A Sangat Baik 3,4 – 4,1 B Baik 2,6 – 3,3 C Cukup 1,8 – 2,5 D Kurang Baik 1 – 1,7 E Sangat Kurang Baik Sumber : Kristiawan 2012:54 Setelah perangkat pembelajaran divalidasikan kepada tiga orang ahli, maka diperoleh hasil penghitungan dalam tabel berikut ini. Tabel 3.13 Hasil Rata-rata Validasi Perangkat Pembelajaran No Perangkat Pembelajaran Validitas Hasil 1. Silabus Dosen IPS 3,8 Wakepsek SD Jetis Bantul 3,4 Guru Kelas III B Jetis Bantul 3,4 Rata-rata 3,53 2. RPP Dosen IPS 3,85 Wakepsek SD Jetis Bantul 3,42 Guru Kelas III B Jetis Bantul 3,42 Rata-rata 3,56 3. LKS Dosen IPS 3,87 Wakepsek SD Jetis Bantul 3,5 Guru Kelas III B Jetis Bantul 3,25 Rata-rata 3,54 4. Bahan Ajar Dosen IPS 3,8 Wakepsek SD Jetis Bantul 3,25 Guru Kelas III B Jetis Bantul 3,37 Rata-rata 3,47 5. Soal Evaluasi Dosen IPS 3,9 Wakepsek SD Jetis Bantul 3,3 Guru Kelas III B Jetis Bantul 3,6 Rata-rata 3,6 Rata-rata total 3,54 Setelah diujikan kepada tiga orang ahli tersebut, didapatkan hasil dari validasi perangkat pembelajaran dengan rincian rata-rata skor silabus sebesar 3,53 dinyatakan dengan kriteria “baik”, rata-rata skor RPP sebesar 3,56 dinyatakan dengan kriteria “baik”, rata-rata skor LKS sebesar 3,54 dinyatakan dengan kriteria “baik”, rata-rata skor bahan ajar sebesar 3,47 dinyatakan dengan kriteria “baik”, rata-rata skor soal evaluasi sebesar 3,6 dinyatakan dengan kriteria “baik”. Dari hasil rincian tersebut, diperoleh rata-rata skor total sebesar 3,54 yang menunjukkan kriteria “baik” dari seluruh komponen perangkat pembelajaran. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa perangkat pembelajaran layak dan baik digunakan dalam pembelajaran IPS. 2. Reliabilitas Menurut Masidjo 2010:209 reliabilitas adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang reliabel menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Dengan kata lain skor-skor tersebut dari berbagai pengukuran tidak menunjukkan penyimpangan atau perbedaan-perbedaan yang berarti. Reliabilitas tes dapat dibuat oleh peneliti setelah soal evaluasi diujikan di lapangan dan mendapatkan soal yang valid. Soal diujikan kepada siswa kelas IV SD Kenteng Bandungan sehingga dapat diperoleh soal yang valid pada siklus I adalah 20 dan siklus II adalah 15 soal. Peneliti menggunakan program SPSS. Pengujian reliabilitas menunjukkan item soal yang tidak valid pasti tidak reliabel sedangkan item soal yang valid, bisa jadi reliabel atau tidak reliabel. Menurut Masidjo 2010:243 koefisien reliabilitas dinyatakan dalam satuan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00. Kriteria reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.14 Kriteria Reliabilitas Instrumen No Koefisien Korelasi Kriteria 1. 0,91-1,00 Sangat tinggi 2. 0,71-0,90 Tinggi 3. 0,41-0,70 Cukup 4. 0,21-0,40 Rendah 5. Negatif-0,20 Sangat rendah Sumber: Masidjo 2010:243 Hasil reliabilitas soal evaluasi siklus I dapat di lihat pada tabel 3.15 sedangkan hasil reliabilitas soal evaluasi siklus II dapat di lihat pada tabel 3.16 Tabel 3.15 Hasil Reliabilitas Siklus I Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items ,931 ,937 20 Berdasarkan hasil reliabilitas 20 soal yang valid pada siklus I diperoleh nilai Cronbach’s Alpa Based on Standartdized Items adalah 0,937 menunjukkan kriteria “ sangat tinggi”. Tabel 3.16 Hasil Reliabilitas Siklus II Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items ,895 ,902 15 Sedangkan hasil reliabilitas 15 soal yang valid pada siklus II diperoleh nilai Cronbach’s Alpa Based on Standartdized Items adalah 0,902 menunjukkan kriteria “tinggi”.

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada bidang studi PAI

3 11 95

Peningkatan apresiasi puisi dengan media Mind mapping pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 2010-2011 ptk di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

3 17 294

Peningkatan kualitas pembelajaran ketrampilan pembicara bahasa Indonesia melalui teknik bercerita : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V111 smpn 13 tangerang selatan tahun pelajaran 2009/2010

8 126 127

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Campur kode dalam karangan siswa kelas III SD Negeri Kereo 02 Tangerang tahun pelajaran 2014/2015

0 20 121

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

Pengunaan Model Cooperative Learning tipe student team achivement division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV B SDN 08 Metro TImur tahun pelajaran 2011/2012

0 6 44

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42