Ciri-ciri Minat Kajian Pustaka

berminat terhadap pembelajaran tersebut dibandingkan dengan seorang siswa yang kurang diberikan kesempatan untuk terlibat dalam pembelajaran. Esti 2006:366 mengungkapkan bahwa minat dipengaruhi oleh cara guru dalam melakukan pembelajaran. Guru dapat menerapkan cara pembelajaran yang menarik minat siswa. Sardiman Hartanto, 2012:11 menjelaskan mengenai cara guru membangkitkan minat seseorang yaitu dengan cara: a membangkitkan adanya suatu kebutuhan; b menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau; c memberikan kesempatan pada siswa untuk mendapatkan hasil yang terbaik; dan d menggunakan berbagai bentuk pengajaran. Jadi, faktor yang mempengaruhi minat berupa faktor dari dalam dan faktor dari luar.

e. Ciri-ciri Minat

Menurut Hurlock 1995:117 ada tujuh ciri-ciri minat yaitu: 1 Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental. Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Pada waktu pertumbuhan terlambat dan kematangan dicapai, minat menjadi lebih stabil. Anak yang berkembang lebih cepat atau lebih lambat daripada teman sebayanya. Mereka terlambat matang, sebagaimana dikemukakan terlebih dahulu, menghadapi masalah sosial karena minat mereka minat anak, sedangkan minat teman sebaya mereka minat remaja. 2 Minat bergantung pada kesiapan belajar Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental. Sebagai contoh, mereka tidak dapat mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk permainan bola sampai mereka memiliki kekuatan dan koordinasi otot yang diperlukan untuk permainan bola. 3 Minat bergantung pada kesempatan belajar Kesempatan untuk belajar tergantung pada lingkungan dan minat, baik anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan anak. Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah minat mereka “tumbuh dari minat”. Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, mereka menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah yang mulai mereka kenal. 4 Perkembangan minat mungkin tebatas Ketidakmauan fisik dan mental serta pengalaman sosila yang terbatas membatasi minat anak. Anak yang cacat fisik misalnya, tidak mungkin mempunyai minat yang sama seperti teman sebayanya yang perkembangan fisiknya normal. 5 Minat dipengaruhi budaya Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok budaya mereka dianggap minat yang sesuai dan mereka tidak diberikan kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai bagi mereka oleh kelompok budaya mereka. 6 Minat berbobot emosional Bobot emosional aspek afektif dari minat menentukan kekuatannya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan minat dan bobot emosional yang menyenangkan memperkuatnya. 7 Minat itu egosentris Sepanjang masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya minat anak laki-laki pada hal hitung-hitungan, sering berlandaskan keyakinan bahwa kepandaian di bidang matematika di sekolah akan merupakan langkah penting menuju kedudukan yang menguntungkan dan sebagai gengsi di dunia usaha. Dengan minat dapat menambah kesenangan pada diri seorang siswa tentang pelajaran yang dipelajari. Apabila seorang siswa berminat pada suatu pelajaran maka pengalaman dari kegiatan pembelajaran akan jauh lebih menyenangkan. Namun, sebaliknya jika dibandingkan dengan siswa yang tidak berminat maka siswa akan merasa bosan, malas saat mengikuti pelajaran. Akibatnya, seorang siswa yang tidak berminat dengan pelajaran tersebut akan seenaknya sendiri dan tidak mau berusaha belajar dengan maksimal berbeda dengan seorang siswa yang berminat dengan pelajaran tersebut. Hal ini tentu dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

f. Cara Menemukan Minat

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada bidang studi PAI

3 11 95

Peningkatan apresiasi puisi dengan media Mind mapping pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 2010-2011 ptk di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

3 17 294

Peningkatan kualitas pembelajaran ketrampilan pembicara bahasa Indonesia melalui teknik bercerita : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V111 smpn 13 tangerang selatan tahun pelajaran 2009/2010

8 126 127

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Campur kode dalam karangan siswa kelas III SD Negeri Kereo 02 Tangerang tahun pelajaran 2014/2015

0 20 121

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

Pengunaan Model Cooperative Learning tipe student team achivement division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV B SDN 08 Metro TImur tahun pelajaran 2011/2012

0 6 44

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42