Cara Menemukan Minat Indikator Prestasi Belajar

f. Cara Menemukan Minat

Menurut Hurlock 1978:117 ada beberapa cara menemukan minat anak yaitu: 1 Pengamatan kegiatan Dengan mengamati mainan anak dan benda-benda yang mereka beli, kumpulkan atau gunakan dalam aktifitas yang ada unsur spontanitas, kita dapat memperoleh petunjuk mengenai minat mereka. 2 Pertanyaan Bila anak terus menerus bertanya mengenai sesuatu, minatnya pada hal tersebut lebih besar daripada minatnya pada hal yang hanya sekali- kali ditanyakan. 3 Pokok Pembicaraan Apa yang dibicarakan anak dengan orang dewasa atau teman sebaya memberi petunjuk mengenai minat mereka dan seberapa kuatnya minat tersebut. 4 Membaca Bila anak-anak bebas memilih buku untuk dibaca atau dibacakan, anak yang membahas topik yang menarik minatnya. 5 Menggambar spontan Apa yang digambarkan atau dilukiskan anak secara spontan dan seberapa sering mereka mengulangnya akan memberi petunjuk tentang minat mereka terhadap sesuatu. 6 Keinginan Bila ditanya apa yang diinginkan bila mereka dapat memperoleh apa saja yang mereka ingini kebanyakan anak dengan jujur akan menyebutkan hal-hal yang paling diminati. 7 Laporan mengenai apa saja yang diminati Bila ditanya untuk menyebut atau menulis tiga benda atau lebih yang paling diminati, anak-anak menunjukkan minat yang telah terbentuk, yang memberi petunjuk tentang hal-hal yang memberi mereka kepuasan.

g. Indikator Minat

Pada umumnya suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas Slameto, 2010:180. Sobur 2003:246 berpendapat bahwa minat seseorang terhadap sesuatu akan diekspresikan melalui kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan minatnya. Keinginan atau minat dan kehendak atau kemauan sangat mempengaruhi corak perbuatan yang akan diperlihatkan oleh seseorang. Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut maka dalam menentukan indikator minat dilakukan dengan menganalisis kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu. Menurut Sukardi Susanto, 2013:57 berpendapat bahwa minat dapat diartikan sebagai sesuatu kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan sesuatu. Adapun menurut Bernard Sardiman, 2007:76 menyatakan bahwa minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan melainkan timbul akibat adanya partisipasi, oleh sebab itu partisipasi dalam belajar merupakan salah satu faktor penting. Jadi sangat jelas, bahwa minat akan selalu berhubungan dengan persoalan kebutuhan dan keinginan dalam kaitanya dengan belajar. Susanto 2013:66 menyatakan bahwa minat merupakan sesuatu yang sangat penting, kerena dengan adanya minat seseorang dapat memusatkan perhatian pada seseorang, benda dan lain-lain. Selain itu, Djamarah 2002:132 juga mengemukakan bahwa minat diekspresikan siswa melalui pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada lainnya, partisipasi dalam kegiatan, dan memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminatinya tanpa menghiraukan yang lain. Sedangkan Rohani 2004:170 berpendapat bahwa suatu minat ditunjukkan melalui kemauan dan usaha peserta didik dalam mencapai kebutuhan belajarnya. Dari uraian di atas disimpulkan bahwa indikator minat belajar yang peneliti gunakan dalam penelitian ini terdiri empat indikator yaitu perhatian dalam proses pembelajaran, keterlibatan siswa dalam pembelajaran partisipasi, kemauan untuk mengembangkan diri, dan perasaan senang terlebih dahulu. Penelitian yang dilakukan dengan pmenggunakan keempat indikator tersebut dipakai sebagai acuan untuk mengetahui minat belajar siswa. Bagan indikator minat dapat dilihat pada gambar 2.1: Gambar 2.1 Bagan Indikator Minat Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator minat yang dirumuskan oleh Slameto 2010: 180 pada nomor 1, 3, dan 4. Sementara itu indikator minat yang dirumuskan oleh Sukardi Susanto, 2013:66 pada nomor 4. Selanjutnya indikator minat yang dirumuskan oleh Rohani 2004: 170 pada nomor 2. Dengan demikian, indikator minat yang peneliti rumuskan dalam penelitian ini, meliputi: 1 perhatian dalam pembelajaran, 2 kemauan untuk mengembangkan diri, 3 keterlibatan siswa dalam pembelajaran partisipasi; dan 4 ekspresi perasaan senang. Dengan keempat indikator yang sudah dirumuskan oleh peneliti, diharapkan mampu meningkatkan minat siswa dalam mata pelajaran IPS. Slameto 2010:180 1. Memperhatikan 2. Rasa senang 3. Partisipasi Sukardi Susanto, 2013:57 1. Kesukaan 2. Kegemaran 3. Kesenangan Rohani 2004: 170 1. Kemauan mengembangkan diri Indikator Minat 1. Perhatian dalam pembelajaran 2. Kemauan untuk mengembangkan diri 3. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran partisipasi 4. Ekspresi perasaan senang

2. Prestasi Belajar

Pada sub-bab prestasi belajar membahas tentang pengertian dari belajar, ciri-ciri belajar, unsur-unsur belajar, pengertian prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, dan indikator prestasi belajar. a. Pengertian Belajar Menurut Hitzman Muhibbin, 2005:90 belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam diri manusia disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku manusia. Pendapat itu sejalan dengan Slameto 2010:2 belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan unsur sangat mendasar dalam setiap peyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi perilaku dalam kehidupan sehari- hari siswa. b. Ciri-ciri Belajar Menurut Aqid 2010:48, belajar mempunyai ciri-ciri tertentu antara lain: 1 Belajar harus memungkinkan perubahan tingkah laku diri individu yang meliputi tiga aspek, yaitu aspek pengetahuan kognitif, sikap atau nilai afektif, serta keterampilan psikomotor. 2 Belajar merupakan hasi dari pengalaman yang terjadi karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan. 3 Hasil belajarperubahan sikap relatif tetap diperoleh melalui pengalaman atau latihan. c. Unsur-unsur Belajar Menurut Hamalik 2003:50 terdapat unsur-unsur yang terkait proses belajar diantaranya: 1 motivasi siswa, 2 bahan belajar, 3 alat bantu belajar, 4 suasana belajar, 5 kondisi subjek yang belajar. Kelima unsur inilah yang bersifat dinamis yang sering berubah, menguat atau melemah dan mempengaruhi proses belajar siswa. Proses belajar pada hakekatnya merupakan perubahan tingkah laku seseorang dalam situasi tertentu yang berulang-ulang berdasarkan keadaan seseorang. d. Pengertian Prestasi Belajar Arifin Krisdianto 2011:8 menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan, ketrampilan, sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Sedangkan menurut Gagne Baharudin, 2002:18, prestasi belajar dapat ditunjukkan dengan hasil belajar siswa, hasil belajar siswa tersebut dapat berupa keterampilan mengerjakan sesuatu, kemampuan menjawab soal atau menyelesaikan tugas. Berdasarkan pendapat diatas dapat diartikan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam mengerjakan sesuatu. Prestasi belajar menurut Darsono 2000:110 merupakan perubahan yang berhubungan dengan tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor yang ada akibat interaksi dengan lingkungan. Chosiyah 2001:84 menyebutkan bahwa prestasi belajar merupakan rangkaian hasil usaha yang telah dilatih dalam suatu sistem atau rangkaian kegiatan pendidikan yang dinyatakan dengan nilai. Berdasarkan pendapat di atas dapat diartikan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari usaha yang dilakukan individu dengan melibatkan aspek pengetahuan kognitif, sikap atau nilai afektif, dan keterampilan psikomotor yang dinyatakan dengan sebuah nilai. e. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Slameto 2010:54 mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sebagai berikut: 1 Faktor-faktor internal dari dalam individu. a Faktor Jasmaniah Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Kesehatan mempengaruhi proses belajar seseorang. Jika kesehatan seseorang terganggu, akibatnya cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk, badan lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan kelainan fungsi alat indera serta tubuhnya. b Faktor Psikologis Faktor psikologis merupakan faktor utama dari dalam yang menentukan intensitas belajar seseorang. Jika faktor dari luar mendukung tetapi faktor psikologisnya tidak mendukung maka faktor dari luar tersebut pengaruhnya tidak signifikan. Faktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan. c Faktor Kelelahan Faktor kelelahan dibedakan menjadi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani ditandai dengan kondisi tubuh yang mulai lemah dan cenderung ingin beristirahat. Kelelahan rohani dapat dilihat seperti timbulnya rasa bosan sehingga dorongan untuk menghasilkan sesuatu itu hilang. Keduanya sangat mempengaruhi belajar seseorang karena jika kedua hal tersebut terjadi maka hasil yang ditentukan dalam belajar sulit untuk dicapai. 2 Faktor Eksternal a Faktor Keluarga Keluarga adalah lingkungan yang paling dekat dengan siswa. Segala sesuatu yang terjadi dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap belajar siswa, mulai dari cara orang tua mendidik, relasi antar anggota, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua hingga latar belakang kebudayaan. b Faktor Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa antara lain adalah metode mengajar guru, kurikulum yang digunakan sekolah, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin atau aturan sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, dan standar pelajaran. c Faktor Masyarakat Faktor masyarakat berpengaruh karena setiap siswa atau orang pasti hidup dan terlibat dalam unsur-unsur yang ada dalam masyarakat yang mempengaruhi belajar siswa. Dari uraian faktor-faktor yang telah dijelaskan di atas, maka faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam penelitian ini mengacu pada faktor eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari sekolah yaitu penyampaian materi dengan menggunakan teknik pmind mapping yang dilakukan peneliti. Teknik mind mapping diharapkan dapat menumbuhkan nilai minat siswa dalam kegiatan pembelajaran yang nantinya menjadi stimulan bagi setiap siswa untuk mengembangkan pengetahuan mereka secara bersama-sama sehingga siswa lebih mudah memahami konsep atau materi yang diajarkan. Setelah dikembangkannya faktor eksternal diharapkan dapat mempengaruhi faktor internal siswa yaitu pemahaman siswa terhadap materi, sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa.

f. Indikator Prestasi Belajar

Indikator pencapaian prestasi belajar adalah rata-rata nilai ulangan dan persentase jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Rata-rata nilai ulangan yaitu skor yang diperoleh siswa saat mengerjakan tes atau soal evaluasi dan skor pencapaiannya didasari oleh KKM IPS sebesar 75,00. KKM adalah sebagai acuan bahwa siswa telah mencapai penguasaan atau pemahaman materi IPS. Rata-rata nilai ulangan siswa menunjukkan peningkatan pemahaman siswa pada materi IPS di setiap siklus. 3. Teknik Mind mapping Pada sub-bab teknik mind mapping membahas tentang pengertian teknik mind mapping, pengertian mind map, keunggulan mid map, langkah-langkah pembuatan mind map, dan contoh mind map. a. Pengertian Teknik Mind Mapping Kegiatan belajar mengajar yang dirancang dan dipersiapkan oleh seorang guru untuk proses pembelajaran yang diharapkan dapat mencapai tujuan yang maksimal. Seorang guru dalam menjalankan profesinya selain dituntut untuk menguasai materi pelajaran juga perlu memperhatikan bagaimana cara mengembangkan sistem pengajarannya, mengenal karakteristik siswa, menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung proses belajar dan kreatif menggunakan metode, teknik kegiatan belajar mengajar sehingga siswa merasa senang belajar dan akhirnya dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Teknik pembelajaran merupakan caraprosedur yang digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran agar suatu metode tertentu dapat terimplementasikan dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan dapat tercapai. Memilih sebuah teknik yang akan digunakan akan lebih efektif bila kita mengenal karakteristik siswa SD yang secara umum dikemukakan Bassett, Jack, dan Logan 1983 dalam Sumantri 2001:10-11 adalah sebagai berikut ini: 1 Siswa secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan dunia sekitar yang mengelilingi diri mereka sendiri; 2 Siswa senang bermain dan lebih suka bergembirariang; 3 Siswa suka mengatur dirinya sendiri untuk menangani berbagai hal, mengeksplorasi suatu situasi dan mencobakan usaha-usaha baru; 4 Siswa biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan kegagalan-kegagalan yang dialami; 5 Siswa belajar secara efektif ketika mereka merasa puas dengan situasi yang terjadi; 6 Siswa belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif, dan mengajar anak-anak lainnya. Ketepatan seorang guru dalam memilih dan menggunakan teknik pembelajaran atau cara terefektif yang akan digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran sangat penting agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal Tim Pengembang PGSD, 2001:107-111 b. Pengertian Mind Map Hasil dari sebuah penggunaan teknik mind mapping adalah mind map Abdullah, 2013:240. Kata mind map berasal dari bahasa Inggris, mind yang berarti otak dan map yang berarti memetakkan. Dalam arti luas mind map adalah diagram istimewa yang cara kerjanya sesuai dengan cara kerja otak dan yang membantu untuk mengembangkan cara berpikir ke segala arah, tetap berminat terhadap suatu masalah, mengembangkan imanjinasi, mengingat, memahami, mencatat, kreatif, berkonsentrasi dan merencanakan, serta memilih informasi kemudian memetakannya. c. Keunggulan Mind Map dalam pembelajaran Mind map sangat membantu siswa untuk mengulang pelajaran karena mind map membuat dan mendorong percepatan aliran berbagai pikiran kreatif dan inovatif. Keunggulan mind map adalah: 1 Memberikan tinjauan menyeluruh atas sebuah subjekarea yang luas. 2 Membuat mampu merencanakan rutemembuat pilihan serta menunjukkan arah tujuan dan keberadaan siswa. 3 Menghimpun dan menyimpan sejumlah besar data. 4 Mendukung proses pemecahan masalah dengan menemukan jalan baru yang kreatif. 5 Membuat mampu bersikap sangat efisien. 6 Enak dilihat, dibaca, direnungkan, dan diingat. 7 Menarik perhatian mata dan otak.

d. Langkah-langkah membuat Mind Map dengan Menggunakan Teknik

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada bidang studi PAI

3 11 95

Peningkatan apresiasi puisi dengan media Mind mapping pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 2010-2011 ptk di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

3 17 294

Peningkatan kualitas pembelajaran ketrampilan pembicara bahasa Indonesia melalui teknik bercerita : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V111 smpn 13 tangerang selatan tahun pelajaran 2009/2010

8 126 127

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Campur kode dalam karangan siswa kelas III SD Negeri Kereo 02 Tangerang tahun pelajaran 2014/2015

0 20 121

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

Pengunaan Model Cooperative Learning tipe student team achivement division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV B SDN 08 Metro TImur tahun pelajaran 2011/2012

0 6 44

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42