bahwa penerapan model pembelajaran dengan pendekatan saintifik telah dan dapat terlaksana dengan baik di kelas VIIB semester
gasal tahun ajaran 20142015 SMP Negeri 2 Wewewa Timur, Nusa Tenggara Timur.
2. Analisis Hasil Belajar Siswa
a. Analisi Hasil Belajar Siklus I
Pada penelitian, pembelajaran yang diukur adalah hasil belajar siswa pada pelajaran matematika. Dalam penelitian ini hasil
belajar siswa dapat diperoleh dari tes soal evaluasi yang berjumlah empat soal. Soal evaluasi dengan empat soal subyektif atau uraian
dikerjakan siswa pada pertemuan ketiga selama 60 menit. KKM pada mata pelajaran matematika kelas VII SMP Negeri 2 Wewewa
Timur adalah 68. Indikator keberhasilan hasil belajar ada 2 yaitu presentase jumlah siswa yang mencapai KKM dan nilai rata-rata
kelas yang dicapai oleh siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari dua indikator tersebut.
Berdasarkan hasil tes pada siklus I mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan, ada 20 atau 66,66 siswa dari 30
siswa mendapatkan nilai di atas 68. Maka dari itu, ada 20 siswa atau 66,66 siswa sudah mencapai KKM dan dinyatakan tuntas
dalam belajar matematika. siswa yang tidak tuntas ada 10 atau
33,33 siswa dari 30 siswa. Sedangkan rata-rata kelas yang diperoleh adalah 68,66. Indikator keberhasilan untuk hasil belajar
siswa adalah 70 dari 30 siswa mendapat nilai ulangan harian mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas 70. Pada siklus I hasil
belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan oleh peneliti.
b. Analisi Hasil Belajar Siklus II
Sama halnya pada siklus I, pembelajaran yang diukur adalah hasil belajar siswa pada pelajaran matematika. Hasil belajar siswa
dapat diperoleh dari tes soal evaluasi yang berjumlah empat soal. Soal evaluasi dengan empat soal subyektif atau uraian dikerjakan
siswa pada pertemuan kedua selama 60 menit. KKM pada mata pelajaran matematika kelas VII SMP Negeri 2 Wewewa Timur
adalah 68. Indikator keberhasilan hasil belajar ada 2 yaitu presentase jumlah siswa yang mencapai KKM dan nilai rata-rata
kelas yang dicapai oleh siswa. Berdasarkan hasil tes pada siklus II mengenai penjumlahan dan
pengurangan bilangan pecahan, ada 29 atau 96,67 siswa dari 30 siswa mendapatkan nilai di atas 68. Maka dari itu, ada 29 siswa
atau 96,67 siswa sudah mencapai KKM dan dinyatakan tuntas dalam belajar matematika. siswa yang tidak tuntas ada 1 atau
3,33 siswa dari 30 siswa. Sedangkan rata-rata kelas yang diperoleh adalah 80,83. Indikator keberhasilan untuk hasil belajar
siswa adalah 70 dari 30 siswa mendapat nilai ulangan harian mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas 70. Dapat disimpulkan
bahwa pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa dan sudah mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan
peneliti.
3. Analisis Kuesioner Minat Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II