74
BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan Agustus 2014, tahun ajaran 20142015 di kelas VIIB SMP Negeri 2 Wewewa Timur, Nusa
Tenggara Timur yang berjumlah 30 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran untuk mengajarkan pokok bahasan
bilangan pecahan dengan menggunakan pendekatan saintifik. Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan dua siklus. Siklus 1
sebanyak tiga kali pertemuan, yaitu tanggal 5, 6 dan 12 Agustus 2014, dan siklus 2 sebanyak 1 kali pertemuan yaitu pada tanggal 19 Agustus 2014.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi bilangan pecahan dengan menggunakan pendekatan
saintifik.
1. Observasi Awal
Tahapan awal yang dilakukan oleh peneliti adalah perencanaan. Perencanaan diperlukan peneliti untuk menyusun rencana tindakan yang akan
dilakukan selama penelitian. Adapun tindakan yang peneliti lakukan pertama kali adalah melakukan observasi pra penelitian terhadap proses pembelajaran
di kelas VII. Observasi awal dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2014. Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui keadaan awal siswa
sebelum penelitian. Peneliti memasuki kelas VII pada saat proses pembelajaran matematika dan mengambil posisi duduk di bangku kosong
paling belakang. Peneliti menggunakan lembar observasi kelas sebagai pendoman pengamatan. Awalnya beberapa siswa merasa asing melihat
kedatangan peneliti, tetapi setelah guru memperkenalkan peneliti kepada siswa, mereka sudah tidak bertanya-tanya lagi.
Berdasarkan hasil pengamatan pra penelitian, peneliti menemukan dua masalah yang perlu dibenahi yaitu masalah minat belajar siswa dalam
mengikuti pelajaran matematika dan hasil belajar siswa yang masih banyak di bawah KKM Kriteria Ketuntasan Minimal. Masalah yang ditemukan,
kemudian didiskusikan dengan guru kelas VII. Dari hasil diskusi tersebut, peneliti mengambil keputusan untuk mengatasi masalah tersebut dengan
menggunakan pendekatan saintifik.
2. Penyusunan Istrumen
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti telah lebih dahulu menyusun beberapa istrumen pembelajaran yaitu RPP Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, LKS Lembar Kerja Siswa, Tes Kemampuan Awal, Tes Hasil Belajar, kuesioner dan lembar observasi. Instrumen pembelajaran tersebut
telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru mata pelajaran matematika sebelum digunakan untuk penelitian.
3. Uji Coba Soal Tes Hasil Belajar
Sebelum soal diberikan kepada objek yang akan diteliti, soal tes harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Siswa yang digunakan untuk
uji coba adalah siswa kelas VIIIF, karena sudah mempelajari materi bilangan pecahan sebelumnya. Uji coba Tes Hasil Belajar dilaksanakan pada tanggal 4
dan 5 Agustus 2014. Hasil analisis menunjukkan soal Tes Hasil Belajar dinyatakan valid dan reliabel, sehingga tidak dilakukan revisi terhadap soal-
soal.
a. Uji Validasi Tes Hasil Belajar
Pada uji validasi Tes Hasil Belajar, nilai r
xy
pada tabel r
tab
pada taraf signifikansi 5, dengan jumlah siswa 30 adalah 0,361. Hasil dari analisis
validitas Tes Hasil Belajar:
Table 4.1 Data Interpretasi Validitas Masing Butir Soal Post-Test Siklus 1
No Item
r
xy
Keterangan Interpretasi
1 0,5437
Valid Cukup
2 0,6294
Valid Tinggi
3 0,6381
Valid Tinggi
4 0,4183
Valid Cukup
Tabel 4.2 Data Interpretasi Validitas Masing Butir Soal Post-Test Siklus II
No Item
r
xy
Keterangan Interpretasi
1 0,4932
Valid Cukup
2 0,6219
Valid Tinggi
3 0,6405
Valid Tinggi
4 0,4558
Valid Cukup
b. Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar
Setelah diketahui validasi setiap soal, kemudian dilakukan analisis reliabilitas Tes Hasil Belajar. Untuk menghitung taraf reliabilitas ini
menggunakan rumus koefisien Alpha. Hasil dari analisis reliabilitas Tes Hasil Belajar analisis lengkapnya dapat dilihat pada lampiran adalah
sebagai berikut. r
11
= r
11
= Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien r
11
berada dalam interpretasi 0,60
0,62 0,80. Sehingga dapat dikatakan bahwa
instrumen soal uji coba tersebut reliabel dengan kategori interpretasi tinggi.
4. Tes Kemampuan Awal
Tes Kemampuan Awal TKA dilaksanakan pada selasa, 5 Agustus 2014 dengan 2 JP 2 x 40 menit.
a. Pendahuluan
Pada saat penelitian bersama guru memasuki kelas, beberapa siswa masih berada di luar kelas dan suasana kelas masih gaduh. Namun, guru
segera mengendalikan siswa, sehingga kelas menjadi lebih tenang. Kemudian guru memberi kesempatan kepada peneliti untuk memperkenalkan diri kepada
siswa sekaligus menjelaskan mengenai pendekatan saintifik yang akan digunakan dalam pembelajaran matematika selama penelitian berlangsung.
Setelah peneliti selesai memberikan penjelasan, siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai pendekatan saintifik yaitu pendekatan
yang terpaut dalam kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013. Karena tidak ada siswa yang memberikan pertanyaan, maka peneliti mulai menjelaskan
mengenai Tes Kemampuan Awal TKA yang akan dilaksanakan hari itu. Tes Kemampuan Awal tersebut berisi soal-soal yang berkaitan dengan pengenalan
bilangan pecahan yang sudah dipelajari di bangku Sekolah Dasar. Tes Kemampuan Awal TKA ini bersifat individual
b. Pelaksanaan Tes Kemampuan Awal
Pertama-tama peneliti membagikan lembar soal yang di dalamnya terdapat kotak untuk mengisi jawaban. Kemudian, siswa diberi kesempatan
untuk mengerjakan Tes Kemampuan Awal tersebut selama 30 menit. Suasana kelas tenang, semua siswa terlihat serius mengerjakan soal. Penelitipun
memberikan penjelasan singkat mengenai soal yang ditanyakan tersebut serta memberikan peringatan kepada siswa yang mencoba mencontek jawaban
temannya. Setelah waktu yang diberikan habis, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan hasil dari pekerjaannya masing-masing.
5. Pengisian Kuesioner
Lembar kuesioner dibagikan pada selasa, 5 Agustus 2014 setelah siswa selesai mengikuti Tes Kemampuan Awal TKA. Tujuannya adalah
untuk mengetahui minat siswa pada pembelajaran matematika sebelum menerapkan pendekatan saintifik.
6. Deskripsi Selama Pembelajaran