Berdasarkan hasil pembelajaran siklus I, hasil belajar dan minat belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan, maka
peneliti mengadakan pembelajaran siklus II. Peneliti akan bekerjsama dengan guru untuk melaksanakan pembelajaran siklus
II dengan menggunakan pendekatan saintifik. Upaya perbaikan pada siklus II adalah melibatkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran yang berlangsung dengan mampu berinteraksi dengan teman satu kelompoknya sehingga memperoleh hasil yang
memenuhi KKM.
b. Deskripsi Pembelajaran Siklus II
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I, peneliti melakukan refleksi. Hasil refleksinya hampir semua siswa pada siklus I belum
mencapai KKM. Oleh karena itu peneliti mengadakan satu kali pertemuan lagi untuk membahas materi yang sama yaitu operasi penjumlahan dan
pengurangan pada bilangan pecahan. Pada pertemuan ini, diharapkan siswa mampu mencapai KKM.
1 Pertemuan 1
Pertemuan 1 dilaksanakan pada Selasa, 19 Agustus 2014 dengan 2 JP 2 x 40 menit. Materi yang dibahas pada pertemuan 1
siklus II ini masih berkaitan dengan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan. Guru membuka pembelajaran
dengan doa yang dipimpin oleh siswa dengan nomor urut absen 7. Doa selesai, guru mulai melakukan apersepsi dengan membahas
Hasil Tes Evaluasi siklus I. Guru menanyakan kepada siswa apakah soal yang diberikan sebagai tes itu terlalu sukar atau tidak,
dan bagaimanacara mereka mengerjakannya. Ada beberapa siswa menjawab kalau soalnya cukup susah dan hampir semua tidak bisa
mengerjakan. Setelah itu siswa dibagi menjadi 7 kelompok, dan dibagikan LKS 3.
Setelah LKS 3 dibagikan, masing-masing kelompok mulai sibuk memperhatikan soal-soal yang tertera pada LKS. Pada siklus
ini, beberapa siswa sudah mulai mengerjakan sendiri dengan berdiskusi bersama teman kelompok, namun ada juga kelompok
lain yang hanya melihat soalnya tapi tidak mencoba mengerjakan. Guru mendatangi kelompok tersebut dan menanyakan letak
kesulitan yang dialami, setelah kelompok itu menjelaskan letak ketidakpahamannya, guru berusaha membimbing mereka kembali
ke permasalahan-permasalahan yang sudah dibahas sebelumnya. Guru membiarkan siswa tersebut berpikir sesuai apa yang mereka
pahami. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan LKS 3 sudah habis
dan siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil
kerjanya di papan tulis. Siswa menyuruh salah satu perwakilan untuk menuliskan hasilnya di depan kelas, kegiatan ini dapat
mengembangkan sikap teliti, dan mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas serta mampu mengembangkan
kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Siswa mengumpulkan LKS 3 yang sudah berisi jawaban di
meja guru dengan cara tertib dan tenang. Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan secara lisan.
Kemudian, siswa melakukan refleksi bersama-sama serta guru memotivasi agar memperbanyak latihan soal di rumah karena
pertemuan selanjutnya akan ada tes evaluasi siklus II. Siswa dengan nomor absen 8 menutup pertemuan dengan doa.
2 Pertemuan 2
Pada pertemuan ke-3 ini, guru sudah mempersiapkan soal evaluasi siklus II yang akan dikerjakan oleh siswa secara mandiri
dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan masing-masing siswa. Pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Agustus
2014 selama 3 JP 3 x 40 menit. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
meminta siswa dengan nomor urut absen 9 untuk memimpin doa pembuka. Guru menyampaikan alasan mengapa diadakan tes
siklus II yaitu karena nilai-nilai mereka yang belum mencapai KKM dan mengharapkan pada tes ini, siswa sudah mendapat nilai
yang mencapai KKM. Guru juga menyampaikan peraturan selama mengerjakan soal evaluasi, sebelum membagikan soal evaluasi
siklus II yang di dalamnya sudah terdapat kolom jawaban. Siswa menyelesaikan soal evaluasi siklus II yang berkaitan dengan
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan dengan mandiri dan tenang. Siswa mempunyai kesempatan untuk
bertanya apabila soal kurang jelas dengan mengancungkan jari terlebih dahulu.
Dua jam pelajaran digunakan untuk menyelesaikan soal evaluasi siklus II sedangkan satu jam terakhir digunakan untuk
mengisi kuesioner siklus II. Setelah siswa mengumpulkan hasil evaluasi dan lembar kuesioner, guru mengakhiri pembelajaran
dengan melakukan refleksi bersama-sama serta memberi motivasi agar terus berlatih soal walaupun tidak diberikan tugas atau
Pekerjaan Rumah PR. Siswa dengan nomor absen 10 menutup pertemuan dengan doa.
3 Refleksi Pembelajaran Siklus II
Refleksi dari keseluruhan siklus II yang sudah dilakukan, peneliti menemukan beberapa kelemahan dan kelebihan.
Kelemahan itu antara lain, dalam diskusi kelompok, siswa masih susah diatur, masih ada siswa yang usil mengganggu temannya
Gbr 4.2 Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II
Gbr 4.3 Siswa mengisi lembar kuesioner Siklus II
pada saat mengerjakan soal di LKS. Sedangkan kelebihannya adalah hampir sebagian siswa dalam proses pembelajaran
matematika sudah bisa berinteraksi secara aktif pada saat diskusi kelompok. siswa juga mengikuti pembelajaran dengan antusias
terlihat ketika sejumlah kelompok bertanya kepada guru mengenai hal yang belum jelas dan hasil pembelajaran siswa yang sudah
mencapai KKM. Salah satu yang menunjukkan minat siswa adalah siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru dan
mereka mencoba mengerjakan setiap LKS yang diberikan. Berdasarkan hasil analisis tersebut indikator keberhasilan dari
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan sudah tercapai. Maka dari itu penelitian berhenti pada siklus II.
B. Tabulasi Data
1. Data keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Pengamatan keterlaksaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dilakukan oleh peneliti dibantu oleh 3 orang observer selama
proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik di kelas VIIB tahun ajaran 20142015 SMP Negeri 2 Wewewa Timur.
Perhitungan keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan memberi skor 1 pada pernyataan yang diberi tanda cek
ko lom „ya‟ untuk kegiatan yang terlaksana dan skor 0 apabila yang