yang ditimbulkan oleh karbon tetraklorida dipengaruhi oleh dosis. Menurut Thapa dan Walia 2007 serta didukung dengan pernyataan Poynard dan Imbert-Bismut
2012, perlemakan hati ditandai dengan kenaikan ringan dari aktivitas serum ALT dan AST.
Janakat dan Al-Merie 2002, melaporkan bahwa injeksi CCl
4
yang dicampur dengan olive oil perbandingan 1:1 melalui jalur i.p. dengan dosis 2
mlkgBB merupakan dosis optimum untuk meningkatkan aktivitas serum ALT dan AST pada tikus tanpa menyebabkan kematian. Pada dua penelitian tersebut injeksi
CCl
4
yang dicampur dengan olive oil perbandingan 1:1 melalui i.p. dengan dosis 2 mlkgBB mengakibatkan peningkatan ringan aktivitas serum ALT dan AST yang
meanandakan terjadinya perlemakan hati. Berdasarkan hal tersebut, dosis CCl
4
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 mlkgBB.
2. Hasil penentuan waktu pencuplikan darah
Orientasi waktu pencuplikan darah dilakukan dengan tujuan untuk menentukan waktu pencuplikan darah ketika terjadi perlemakan hati yang ditandai
dengan peningkatan aktivitas serum ALT dan AST yang bermakna pada tikus terinduksi CCl
4
secara i.p. dengan dosis 2 mlkgBB. Menurut Janakat dan Al-Merie
2002 serta Dongare et al. 2013 aktivitas serum ALT dan AST tikus terinduksi CCl
4
mengalami peningkatan tertinggi pada jam ke 24, sedangkan pada jam ke 48 aktivitas serum ALT dan AST cenderung kembali menuju normal.
Berdasarkan dua penelitian tersebut, orientasi dilakukan dengan mengukur aktivitas serum ALT dan
AST pada sampel darah tikus terinduksi CCl
4
yang diambil melalui sinus orbitalis pada jam ke 0, 24, dan 48. Hasil pengujian aktivitas serum ALT tikus pada jam ke
0, 24, dan 48 dapat dilihat pada tabel I dan gambar 19, sedangkan hasil pengujian aktivitas serum AST pada jam ke 0, 24, dan 48 dapat dilihat pada tabel I dan gambar
20.
Aktivitas serum ALT digunakan sebagai parameter utama dalam penelitian ini karena merupakan penanda biokimia kerusakan hati yang spesifik Poynard and
Imbert-Bismut, 2012. Hasil analisis statistik dengan uji Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa aktivitas serum ALT kelompok orientasi terdistribusi normal
p0,050 sehingga dapat dilakukan pengujian dengan uji One-Way ANOVA. Hasil uji One-Way Anova menunjukkan adanya perbedaan bermakna p=0,001 antar
kelompok. Uji Levene menunjukkan bahwa data memiliki variansi yang sama p=0,092 sehingga uji post hoc yang digunakan adalah uji yang mengasumsikan
variansi kelompok sama, yaitu uji Tuckey HSD. Waktu Pencuplikan
Purata Aktivitas Serum ALT ± SE UL
Purata Aktivitas Serum AST ± SE UL
Jam ke 0 66,8 ± 0,84
154,2 ± 2,1 Jam ke 24
184,0 ± 16,5 669,6 ± 8,4
Jam ke 48 62,3 ± 15,6
197,7 ± 9,5
Tabel I.
Aktivitas serum ALT dan AST pada jam ke 0, 24 dan 48 jam setelah induksi CCl
4
ket:
berbeda bermakna pada p0,050 dibandingkan dengan jam ke 0