Pembuatan FHEMM Tata Cara Penelitian

memastikan bahwa pelarut sudah teruapkan semua. Dari proses pembuatan FHEMM dari serbuk diperoleh rendemen sebesar 3,51.

7. Pembuatan agen suspensi CMC-Na 1

Agen suspensi CMC-Na 1 dibuat dengan cara menimbang sebanyak 5,0 gram CMC-Na. CMC-Na yang telah ditimbang, kemudian ditaburkan kepermukaan aquadest 200,0 mL. Setelah itu ditambahkan lagi 200,0 mL aquadest sehingga serbuk CMC-Na terbasahi. CMC-Na tersebut didiamkan selama 24 jam hingga mengembang. Agen suspensi tersebut kemudian ditambahkan dengan aquadest hingga 500,0 mL pada labu ukur 500,0 mL.

8. Pembuatan suspensi FHEMM

Suspensi FHEMM tiap harinya dibuat dengan konsentrasi 2,4 sebagai stok. Sebanyak 0,6 g FHEMM ditimbang kemudian dicampurkan dengan agen suspensi CMC-Na 1. Setelah tersuspensi dengan baik, suspensi tersebut ditambahkan hingga volumenya mencapai 25 ml di dalam labu ukur, lalu digojog kembali. 9. Pembuatan CCl 4 dalam olive oil 1:1 Janakat dan Al-Merie 2002, serta Dongare, et al. 2013, melakukan optimasi dosis, rute injeksi, dan waktu pencuplikan CCl 4 yang dilarutkan didalam olive oil dengan perbandingan 1:1, sehingga dalam penelitian ini CCl 4 dilarutkan didalam olive oil Bertoli® dengan konsentrasi yang sama.

10. Penetapan rute injeksi CCl

4 Janakat dan Al-Merie 2002, menguji efek rute injeksi CCl 4 dengan dosis 2 mlkgBB yang dilarutkan didalam olive oil dengan perbandingan 1:1 melalui i.p.dan subkutan s.c.. Peningkatan aktivitas ALT dan AST diperoleh dengan rute pemberian i.p., sehingga dalam penelitian ini rute pemberian CCl 4 secara i.p. dipilih. 11. Penetapan dosis CCl 4 Janakat dan Al-Merie 2002, serta Dongare et al. 2013 melaporkan bahwa injeksi CCl 4 yang dicampur dengan olive oil perbandingan 1:1 melalui i.p.dengan dosis 2 mlkgBB merupakan dosis optimum untuk meningkatkan aktivitas serum ALT dan AST pada tikus tanpa menyebabkan kematian. Berdasarkan hal tersebut, dosis CCl 4 yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 mlkgBB.

12. Penetapan waktu pencuplikan darah

Janakat dan Al-Merie 2002, serta Dongare et al. 2013 melaporkan bahwa pada tikus yang diinduksi CCl 4 dalam olive oil perbandingan 1:1 melalui i.p.dengan dosis 2 mlkgBB peningkatan aktivitas serum ALT dan AST mencapai puncaknya pada jam ke-24 dan mengalami penurunan pada jam ke-48. Uji pendahuluan juga dilakukan untuk menetapkan waktu pencuplikan darah. Dengan didasarkan penelitian yang dilakukan oleh Janakat dan Al-Merie 2002 serta Dongare et al. 2013, uji pendahuluan dilakukan menggunakan 3 ekor tikus betina galur Wistar yang diinduksi CCl 4 dalam olive oil perbandingan 1:1 secara i.p. dengan dosis 2 mlkgBB. Tikus tersebut diambil darahnya melalui sinus orbitalis pada jam ke-0, jam ke-24 dan jam ke-48 setelah induksi untuk membuktikan aktivitas serum ALT dan AST mencapai puncaknya pada jam ke- 24 dan mengalami penurunan pada jam ke-48.

13. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji

Sejumlah tiga puluh ekor tikus dipilih dan dibagi secara acak ke dalam enam kelompok perlakuan dengan masing-masing kelompok berisi lima ekor tikus. Pembagian kelompok pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kelompok I atau kelompok kontrol CMC diberi pensuspensi CMC-Na 1 secara p.o.satu kali sehari selama enam hari berturut-turut. b. Kelompok II atau kelompok kontrol CCl 4 diberi larutan CCl 4 – olive oil dengan perbandingan 1:1 secara i.p. dengan dosis 2 mlkgBB. c. Kelompok III atau kelompok kontrol FHEMM diberi FHEMM dosis tertinggi yaitu 137,14 mgkgBB secara p.o. satu kali sehari selama enam hari berturut- turut. d. Kelompok IV atau kelompok perlakuan dosis I diberi FHEMM dosis 34,28 mgkgBB secara p.o. satu kali sehari selama enam hari berturut-turut kemudian pada hari ketujuh diberi larutan CCl 4 – olive oil dengan perbandingan 1:1 dengan secara i.p. dosis 2 mlkgBB. e. Kelompok V atau kelompok perlakuan dosis II diberi FHEMM dosis 68,57 mgkgBB secara p.o. satu kali sehari selama enam hari berturut-turut kemudian pada hari ketujuh diberi larutan CCl 4 – olive oil dengan perbandingan 1:1 secara i.p. dengan dosis 2 mlkgBB. f. Kelompok VI atau kelompok perlakuan dosis III diberi FHEMM dosis 137,14 mgkgBB secara p.o. satu kali sehari selama enam hari berturut-turut kemudian pada hari ketujuh diberi larutan CCl 4 – olive oil dengan perbandingan 1:1 secara i.p. dengan dosis 2 mlkgBB.

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. jangka panjang 6 hari terhadap aktivitas alkaline phosphatase pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 118

Pengaruh pemberian jangka panjang fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (L) Müll. Arg. terhadap kadar albumin pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 125

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar alt-ast pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 139

Pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar albumin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 123

Pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap aktivitas alkaline phosphatase pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 7 136

Pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap aktivitas alkaline phosphatase pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 135

Pengaruh pemberian jangka panjang fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar bilirubin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 133

Efek hepatoprotektif jangka panjang fraksi heksan-etanol ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. terhadap aktivitas laktat dehidrogenase pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 132

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol:air (50:50) daun macaranga tanarius L. terhadap kadar ALT-AST serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 123

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol:air (50:50) daun macaranga tanarius L. terhadap kadar ALT-AST serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 121