13. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji
Sejumlah tiga puluh ekor tikus dipilih dan dibagi secara acak ke dalam enam kelompok perlakuan dengan masing-masing kelompok berisi lima ekor tikus.
Pembagian kelompok pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kelompok I atau kelompok kontrol CMC diberi pensuspensi CMC-Na 1
secara p.o.satu kali sehari selama enam hari berturut-turut. b. Kelompok II atau kelompok kontrol CCl
4
diberi larutan CCl
4
– olive oil dengan perbandingan 1:1 secara i.p. dengan dosis 2 mlkgBB.
c. Kelompok III atau kelompok kontrol FHEMM diberi FHEMM dosis tertinggi yaitu 137,14 mgkgBB secara p.o. satu kali sehari selama enam hari berturut-
turut. d. Kelompok IV atau kelompok perlakuan dosis I diberi FHEMM dosis 34,28
mgkgBB secara p.o. satu kali sehari selama enam hari berturut-turut kemudian pada hari ketujuh diberi larutan CCl
4
– olive oil dengan perbandingan 1:1 dengan secara i.p. dosis 2 mlkgBB.
e. Kelompok V atau kelompok perlakuan dosis II diberi FHEMM dosis 68,57 mgkgBB secara p.o. satu kali sehari selama enam hari berturut-turut kemudian
pada hari ketujuh diberi larutan CCl
4
– olive oil dengan perbandingan 1:1 secara i.p. dengan dosis 2 mlkgBB.
f. Kelompok VI atau kelompok perlakuan dosis III diberi FHEMM dosis 137,14 mgkgBB secara p.o. satu kali sehari selama enam hari berturut-turut kemudian
pada hari ketujuh diberi larutan CCl
4
– olive oil dengan perbandingan 1:1 secara i.p. dengan dosis 2 mlkgBB.
Pencuplikan darah tiap kelompok dilakukan sesuai dengan hasil uji pendahuluan yaitu pada jam ke-24 setelah masing-masing perlakuan melalui sinus orbitalis,
untuk diukur aktivitas serum ALT dan AST-nya.
14. Pengukuran aktivitas serum ALT dan AST
Pemeriksaan sampel darah dan penetapan aktivitas serum ALT dan AST dilakukan di Laboratorium Pusat Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
F. Tata Cara Analisis Hasil
Hasil pengukuran aktivitas serum ALT dan AST diuji dengan analisis One-Way ANOVA
untuk melihat ada tidaknya perbedaan bermakna antar kelompok. Analisis One-Way ANOVA mengasumsikan data terdistribusi normal,
sehingga normalitas data diuji terlebih dahulu dengan uji Shapiro-Wilk. Jika data terbukti terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan analisis One-Way ANOVA
dengan taraf kepercayaan 95 untuk mengetahui adanya perbedaan bermakna antar kelompok. Analisis dilanjutkan dengan uji post hoc untuk melihat masing-masing
perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya, berbeda bermakna p0,050 atau berbeda tidak bermakna p0,050. Jika diasumsikan memiliki
variansi kelompok sama maka uji post hoc yang digunakan adalah uji Tukey’s
honestly significant difference Tukey’s HSD, sedangkan jika tidak diasumsikan
variansi kelompok sama maka uji post hoc yang digunakan adalah uji Games- Howell
. Uji yang digunakan untuk menguji kesamaan variansi kelompok adalah uji Levene
. Pada data yang memiliki distribusi tidak normal maka dilakukan analisis
nonparametrik dengan uji Kruskal-Wallis untuk mengetahui perbedaan antar