2. Pengumpulan bahan uji
Bahan uji yang digunakan adalah daun Macaranga tanarius L. segar yang dipetik pada pagi hari di bulan Juni dari pohon Macaranga tanarius L. di daerah
Paingan, Maguwoharjo, Sleman. Daun Macaranga tanarius L. segar dipetik pada musim kemarau karena kandungan senyawa antioksidan dan metabolit sekunder
lainnya mengalami peningkatan sebagai bentuk pertahanan tanaman terhadap kondisi stres lingkungan radiasi sinar UV, intensitas cahaya tinggi, temperatur,
persediaan air Gechev, Breusegem, Stone, Denev, and Laloi, 2006; Ramakrishna and Ravishankar, 2011; Bartwal, Mall, Lohani, Guru, and Arora, 2013. Waktu
panen dilakukan pada pagi hari karena kandungan metabolit sekunder cenderung lebih stabil dan lebih banyak pada pagi hari, sedangkan pada siang hari metabolit
sekunder seperti antioksidan banyak digunakan untuk detoksifikasi ROS hasil metabolisme tanaman dan stres lingkungan Gechev et al., 2006.
Daun Macaranga tanarius L. yang dipilih adalah daun yang dirasa sudah matang dan proses diferensiasi tanaman telah selesai, hal ini dilihat dari ukuran
batang tanaman yang memiliki diameter lebih dari 5 cm dan batangnya sudah tidak berwarna hijau, sehingga tanaman lebih banyak melakukan pertumbuhan sekunder
dan diharapkan kandungan metabolit sekunder yang diperoleh lebih banyak Plas, Eijkelboom, and Hagendoorn, 1995.
Daun yang sudah dipanen dicuci dengan air mengalir untuk memisahkan pengotor lain yang terbawa seperti debu, semut, ataupun bahan asing lainnya, lalu
di angin-anginkan. Ketika sudah tidak terlalu basah langkah selanjutnya dilakukan perajangan dengan mengiris daun karena ukuran daun cukup lebar. Fungsi
dilakukanya perajangan adalah untuk mempercepat proses pengeringan. Untuk menurunkan kadar air bahan sampai ke tingkat yang dipersyaratkan maka dilakukan
pengeringan dengan menggunakan oven pada suhu 29ºC selama 3-4 hari.
3. Pembuatan serbuk daun Macaranga tanarius L.
Daun Macaranga tanarius L. dicuci bersih dibawah air mengalir, setelah bersih daun diangin-anginkan hingga tidak tampak basah lagi kemudian untuk
mengoptimalkan pengeringan daun dipotong menjadi ukuran yang lebih kecil kemudian dimasukkan kedalam oven dengan suhu 29
o
C. Daun yang telah kering disortasi kering dan diserbuk dengan blender Miyako® dan diayak dengan ayakan
nomor 50 Electric Sieve Shaker Indotest Multi Lab® menggunakan Electric Sieve Shaker
Indotest Multi Lab®. Daun yang sudah kering diserbuk dengan menggunakan blender setelah
disortasi kering untuk memisahkan daun dari benda asing lain dan bagian tanaman yang tidak diinginkan. Tujuan penyerbukan daun Macaranga tanarius L. adalah
untuk memperpendek jalur yang harus ditempuh oleh pelarut untuk menarik keluar fitokimia dari matriks tanaman sehingga akan menurunkan waktu yang dibutuhkan
untuk mengekstraksi kandungan fitokimia secara maksimal Harbourne et al., 2013. Serbuk yang diperoleh diayak dengan ayakan nomor 50 Electric Sieve
Shaker Indotest Multi Lab® menggunakan Electric Sieve Shaker Indotest Multi
Lab®. Hasil yang diperoleh dari proses ini adalah serbuk daun Macaranga tanarius L. dengan ukuran partikel lebih kecil dari 300 µm.