Setting Penelitian Validitas METODE PENELITIAN

3. Pengamatan Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran. Pengamatan merupakan suatu pengaruh dari pelaksanaan tindakan yang terpilih terhadap kondisi kelas dalam bentuk data atau dapat dikatakan sebagai kegiatan merekam informasi dampak dari pelaksanaan tindakan dengan atau tanpa alat bantu. Data yang dihimpun melalui pengamatan meliputi data kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan. 4. Refleksi Refleksi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukan guru dan tim pengamat dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi dilakukan dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul di dalam kelas. Berdasarkan masalah yang muncul pada refleksi hasil perlakuan tindakan pada siklus pertama, maka akan ditentukan apakah tindakan yang telah dilakukan sudah mencapai target atau belum. Melalui refleksi inilah peneliti menentukan keputusan apakah siklus perlu dilanjutkan atau dihentikan.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas PTK ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Tlogowatu yang beralamat di dukuh Sumberejo, desa Tlogowatu, kecamatan Kemalang, kabupaten Klaten. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 3 Tlogowatu yang berjumlah 28 siswa dengan siswa laki-laki berjumlah 12 dan siswa perempuan berjumlah 16. 3. Objek penelitian Obyek penelitian ini adalah peningkatan minat dan kemampuan menyimak cerita anak, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan standar kompetensi memahami penjelasan tentang petunjuk dan cerita anak yang dilisankan, kompetensi dasar mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan.

C. Rencana Tindakan

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan yang mengajarkan setiap siklusnya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Rencana tindakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.

1. Persiapan

Langkah awal sebelum melakukan penelitian adalah melakukan persiapan. Persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut. a. Meminta ijin kepada kepala sekolah SD Negeri 3 Tlogowatu untuk melakukan penelitian di SD tersebut. b. Melakukan observasi pada kelas III untuk memperoleh gambaran pembelajaran bahasa Indonesia untuk mengetahui karakter siswanya. c. Melakukan wawancara terhadap guru kelas. d. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas. e. Merumuskan masalah. f. Merumuskan hipotesis. g. Menyusun rencana penelitian tiap siklus. h. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pokoknya. i. Membuat silabus, RPP, instrumen penelitian dan lembar kerja siswa. j. Menyiapkan metode dan alat peraga yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

2. Rencana Tindakan

Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Pelaksanaannya menggunakan dua siklus dalam penelitian. Materi yang akan disampaikan adalah mengomentari tokoh- tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan. Adapun tindakan yang akan peneliti lakukan sebagai berikut.

a. Siklus 1

1 Perencanaan Peneliti bersama guru berdiskusi dalam merencanakan tindakan yang akan dilakukan berhubungan dengan masalah yang sudah ditemukan. Adapun rencana yang akan peneliti lakukan sebagai berikut. a Persiapan yang dilakukan peneliti yaitu membuat bahan ajar bahasa Indonesia. b Menyusun RPP, silabus, LKS, cerita anak, dan membuat soal evaluasi. c Menyusun instrumen penelitian. 2 Pelaksanaan a Pertemuan Pertama Pelaksanaan yang akan peneliti lakukan berdasarkan RPP dengan langkah-langkah sebagai berikut. Orientasi a Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b Guru menyiapkan lima cerita anak dengan judul yang berbeda. Pengelompokan c Guru membagi siswa menjadi lima kelompok untuk membuat kelompok asal, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang dikelompokkan secara heterogen. Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Gambar 3.2 Alur Pembagian Kelompok Asal Jigsaw II Siklus I Pertemuan I d Guru membagikan kartu nomor sebagai tanda pengenal siswa. 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 e Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tugas kelompok yang harus dilaksanakan. f Setiap kelompok mendapat materi yang berbeda. Contoh no 1 mendapat cerita berbeda dengan no 2 atau setiap anggota kelompok membahas sub materi yang berbeda. Pembinaan Kelompok Ahli g Siswa yang mendapatkan nomor soal sama berdiskusi dalam satu kelompok kelompok ahli. Kelompok ahli 1 Kelompok ahli 2 Kelompok ahli 3 Kelompok ahli 4 dst Gambar 3.3 Alur Pembagian Kelompok Ahli Jigsaw II Siklus I Pertemuan I Diskusi h Siswa dalam kelompok ahli mendapat waktu ± 20 menit untuk berdiskusi atau memahami cerita anak. i Guru mengkondisikan kelas supaya siswa melakukan diskusi dengan pelan-pelan jangan sampai mengganggu kelompok lain. Pengakuan Kelompok j Selesai berdiskusi kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil diskusi dari kelompok ahli secara bergiliran dan anggota kelompok menyimak. 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 k Guru mengkondisikan kelas supaya anggota kelompok dapat menyimak cerita yang disampaikan oleh temannya. l Siswa mengerjakan soal evaluasi. m Guru dan siswa membuat kesimpulan materi. n Guru bersama siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran hari ini. b Pertemuan Kedua Orientasi a Guru menjelaskan pelajaran yang akan dilakukan Pembinaan Kelompok Ahli b Guru menyuruh siswa untuk kembali ke kelompok ahli yang sudah dibentuk dipertemuan pertama. Kelompok ahli 1 Kelompok ahli 2 Kelompok ahli 3 Kelompok ahli 4 Gambar 3.4 Alur Pembagian Kelompok Ahli Jigsaw II Siklus I Pertemuan II c Guru membagikan kartu nomor sebagai tanda pengenal siswa. d Guru membagikan teks cerita anak yang telah dipelajari sebelumnya. 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 Diskusi e Siswa diminta untuk belajar bersama kelompok ahli ± 15 menit. f Setelah cukup mendapat informasi dari kelompok ahli, setiap anggota kembali ke dalam kelompok asal. Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Gambar 3.5 Alur Pembagian Kelompok Asal Jigsaw II Siklus I Pertemuan II g Siswa mengerjakan lks yang sudah disediakan oleh guru. Pengakuan Kelompok h Setiap kelompok satu persatu presentasi kedepan kelas untuk mengemukakan hasil diskusi yang didapat. 3 Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh peneliti yaitu pengamatan proses pembelajaran dan pengamatan kemampuan menyimak. a Pengamatan Proses Pembelajaran Pengamatan proses pembelajaran dilakukan untuk mengamati penerapan pembelajaan menggunakan Jigsaw II di kelas. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang direncanakan. 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 b Pengamatan Hasil Belajar Pengamatan hasil belajar dibedakan menjadi dua yaitu pengamatan minat belajar siswa dan kemampuan menyimak siswa. 1 Pengamatan Minat Belajar Siswa Pengamatan minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama mengumpulkan data dengan lembar pengamatan rubrik yang telah disiapkan dan dilakukan oleh pengamat. Kedua dengan membagikan angket yang akan diisi oleh siswa. Lembar angket diberikan pada kondisi awal, akhir siklus I, dan akhir siklus II. 2 Kemampuan Menyimak Siswa Kemampuan menyimak dapat dilihat di akhir siklus I dimana siswa mengerjakan soal tertulis yang nantinya menjadi pembanding tingkat kemampuan menyimak pada setiap siklus. 4 Refleksi Refleksi yang dilakukan oleh penulis mencakup dua hal yaitu refleksi proses pembelajaran dan refleksi hasil belajar. a Refleksi Proses Pembelajaran Refleksi proses pembelajaran berguna untuk mengetahui kendala yang terjadi selama melaksanakan proses belajar mengajar pada siklus I. Pencapaian proses belajar pada siklus I dengan menggunakan teknik Jigsaw II juga dapat terlihat untuk selanjutnya direfleksikan. b Refleksi Hasil Belajar Refleksi hasil belajar terbagi menjadi dua yaitu refleksi minat belajar siswa dan refleksi kemampuan menyimak siswa. 1 Minat Belajar Siswa Menganalisa hasil minat belajar siswa yang dicapai pada siklus I dengan kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan. 2 Kemampuan Menyimak Siswa Menganalisa hasil kemampuan menyimak siswa yang dicapai pada siklus I dengan kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan.

b. Siklus II

1 Perencanaan Perencanaan dilakukan atas dasar hasil refleksi pada siklus I. Peneliti bersama dengan guru merencanakan kembali tindakan yang akan dilakukan pada siklus II untuk memperbaiki kesalahan dan aspek-aspek yang belum optimal pada siklus I. Rencana tindakan pada siklus II antara lain. 2 Pelaksanaan a Pertemuan Pertama Orientasi a Guru menyampaikan salam dan tujuan pembelajaran b Guru menyiapkan lima cerita anak dengan judul yang berbeda. Pengelompokan c Guru membagi siswa menjadi lima kelompok untuk membuat kelompok asal, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang dikelompokkan secara heterogen. Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Gambar 3.6 Alur Pembagian Kelompok Asal Jigsaw II Siklus II Pertemuan I d Guru membagikan kartu nomor sebagai tanda pengenal siswa. Pembinaan Kelompok Ahli e Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tugas kelompok yang harus dilaksanakan. f Setiap kelompok mendapat materi yang berbeda. Contoh no 1 mendapat cerita berbeda dengan no 2 atau setiap anggota kelompok membahas sub materi yang berbeda. 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 g Siswa yang mendapatkan nomor soal sama berdiskusi dalam satu kelompok kelompok ahli. Kelompok ahli 1 Kelompok ahli 2 Kelompok ahli 3 Kelompok ahli 4 dst Gambar 3.7 Alur Pembagian Kelompok Ahli Jigsaw II Siklus II Pertemuan I Diskusi h Siswa dalam kelompok ahli mendapat waktu ± 20 menit untuk berdiskusi atau memahami cerita anak. i Guru mengkondisikan kelas supaya siswa melakukan diskusi dengan pelan-pelan jangan sampai mengganggu kelompok lain. j Selesai berdiskusi kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil diskusi dari kelompok ahli secara bergiliran dan anggota kelompok menyimak. Pengakuan Kelompok k Guru mengkondisikan kelas supaya anggota kelompok dapat menyimak cerita yang disampaikan oleh temannya. l Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang hasil pekerjaannya benar. m Kegiatan ditutup dengan salam dan doa. 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 b Pertemuan Kedua Pembentukan Kelompok Ahli a Guru menyuruh siswa untuk kembali ke kelompok ahli yang sudah dibentuk dipertemuan pertama. Kelompok ahli 1 Kelompok ahli 2 Kelompok ahli 3 Kelompok ahli 4 Gambar 3.8 Alur Pembagian Kelompok Ahli Jigsaw II Siklus II Pertemuan II b Guru membagikan kartu nomor sebagai tanda pengenal siswa. c Guru membagikan teks cerita anak yang telah dipelajari sebelumnya. Diskusi d Siswa diminta untuk belajar bersama kelompok ahli ± 15 menit. e Setelah cukup mendapat informasi dari kelompok ahli, setiap anggota kembali ke dalam kelompok asal. Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Gambar 3.9 Alur Pembagian Kelompok Asal Jigsaw II Siklus II Pertemuan II 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 f Siswa mengerjakan lks yang sudah disediakan oleh guru. Pengakuan Kelompok g Kelompok satu persatu presentasi kedepan kelas untuk mengemukakan hasil diskusi yang didapat. 3 Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh peneliti yaitu pengamatan proses pembelajaran dan pengamatan kemampuan menyimak. a Pengamatan Proses Pembelajaran Pengamatan proses pembelajaran dilakukan untuk mengamati penerapan pembelajaan menggunakan Jigsaw II di kelas. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang direncanakan. b Pengamatan Hasil Belajar Pengamatan hasil belajar dibedakan menjadi dua yaitu pengamatan minat belajar siswa dan kemampuan menyimak siswa. 1 Pengamatan Minat Belajar Pengamatan minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama mengumpulkan data dengan lembar pengamatan rubrik yang telah disiapkan dan dilakukan oleh pengamat. Kedua dengan membagikan angket yang akan diisi oleh siswa. Lembar angket diberikan pada kondisi awal, akhir siklus I, dan akhir siklus II. 2 Kemampuan Menyimak Siswa. Kemampuan menyimak dapat dilihat di akhir siklus I dimana siswa mengerjakan soal tertulis yang nantinya menjadi pembanding tingkat kemampuan menyimak pada setiap siklus. 4 Refleksi Refleksi yang dilakukan oleh penulis mencakup dua hal yaitu refleksi proses pembelajaran dan refleksi hasil belajar. a Refleksi Proses Pembelajaran Refleksi proses pembelajaran berguna untuk mengetahui kendala yang terjadi selama melaksanakan proses belajar mengajar pada siklus I. Pencapaian proses belajar pada siklus I dengan menggunakan teknik Jigsaw II juga dapat terlihat untuk selanjutnya direfleksikan. b Refleksi Hasil Belajar Refleksi hasil belajar terbagi menjadi dua yaitu refleksi minat belajar siswa dan refleksi kemampuan menyimak siswa. 1 Minat Belajar Siswa Menganalisa hasil minat belajar siswa yang dicapai pada siklus I dengan kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan. 2 Kemampuan Menyimak Siswa Menganalisa hasil kemampuan menyimak siswa yang dicapai pada siklus I dengan kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti meliputi observasi, wawancara, kuesioner dan tes.

1. Observasi

Observasi merupakan metode atau cara menganalisis dan melakukan pencatatan yang sistematis terhadap tingkah laku individu atau kelompok secara langsung dengan mengamatinya Purwanto, 2009:149. Pendapat yang selaras juga diungkapkan oleh Margono 2007:158 yang mengatakan observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada obyek penelitian. Pencatatan dilakukan menggunakan daftar cek ceklist sebagai pedoman. Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas pada saat pelajaran bahasa Indonesia. Peneliti menggunakan lembar pengamatan untuk mengamati pelajaran di kelas selama diterapkannya metode Jigsaw II.

2. Wawancara

Wawancara disusun untuk menanyakan dan mengetahui hal-hal yang tidak dapatkurang jelas diamati pada saat observasi. Menurut Hopkins dalam Kunandar, 2009:157 wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas yang dilihat dari sudut pandang lain.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2012:199. Angket diberikan tiga kali, yaitu sebelum kegiatan penelitian dan pada setiap akhir penelitian tindakan yang berguna untuk mengetahui perubahan sikap yang terjadi setelah tindakan.

4. Tes

Tes adalah suatu alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dalam situasi yang distandarisasikan, dan dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar individu ataupun kelompok.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua instrumen penelitian, yaitu instrumen untuk mengukur minat dan instrumen untuk mengukur kemampuan menyimak cerita anak. Minat diukur menggunakan lembar observasi dan angket, sedangkan untuk mengukur kemampuan menyimak cerita anak menggunakan tes. Variabel dan instrumen pengumpulan data dapat dilihat pada tabel di halaman 52. Table 3.1 Peubah, Indikator, Data, teknik pengumpulan, instrument minat. No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen

1 Minat

a. Perasaan senang b. Perhatian c. Ketertarikan pada materi d. Ketertarikan pada metode Skor rata- rata observasi dan kuesioner Observasi dan kuesioner a. Lembar observasi minat b. Lembar kuesioner minat 2 Kemampuan Menyimak a. Rata-rata skor kemampuan menyimak siswa b. Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM Skor rata-rata nilai menyimak siswa Tes a. Lembar soal evaluasi 1. Rubrik Observasi Minat Observasi minat belajar dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan rubrik penelitian yang sudah disiapkan oleh peneliti. Peneliti memberikan skror 1, 2, 3, dan 4 di setiap pertanyaan yang muncul pada siswa dalam proses pembelajaran. Skor 1 jika siswa tidak merespon tindakan yang termasuk dalam kriteria, skor 2 jika tindakan siswa sering tidak sesuai dengan kriteria, skor 3 jika tindakan siswa sering sesuai dengan kriteria, skor 4 jika tindakan siswa sesuai dengan kriteria. Penelitian ini tidak menggunakan alternatif jawaban netral N karena menurut peneliti jika disediakan pilihan jawaban tengah N maka cenderung responden memilihnya sehingga data mengenai perbedaan di antara responden tersebut kurang memberikan informasi yang sebenarnya. Kisi-kisi panduan pengamatan minat dapat dilihat pada tabel. Tabel 3.2. Rubrik Observasi Minat Belajar Siswa No Indikator Pernyataan Skor 1 2 3 4 1 Ekspresi perasaan senang. a. Siswa mengikuti pembelajaran dengan antusias. b. Siswa bersemangat jika mendapatkan tugas dari guru. c. Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai. d. Siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai. e. Siswa duduk dengan tenang untuk belajar. 2 Perhatian dalam mengikuti pelajaran a. Siswa aktif bertanya di dalam kelas. b. Siswa aktif menjawab pertanyaan. c. Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama. d. Siswa tidak melamun di dalam kelas. e. Siswa tidak mengganggu teman lain ketika belajar. 3 Ketertarikan siswa pada materi a. Siswa giat membaca buku pelajaran. b. Siswa membaca materi terlebih dahulu sebelum diajarkan oleh guru. c. Siswa membuat catatan mengenai materi yang dipelajari. No Indikator Pernyataan Skor 1 2 3 4 d. Siswa serius menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. e. Siswa mencari tahu berdasarkan sumber lain. 4 Ketertarikan siswa pada metode guru a. Siswa menanyakan kepada guru hal yang bisa dibantu. b. Siswa antusias dengan metode pembelajaran yang diajarkan guru. c. Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan pelajaran di dalam kelas. d. Siswa aktif mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir. e. Siswa memperhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang disampaikan guru. 5 Keterlibatan siswa dalam pembelajaran a. Siswa aktif menyampaikan pendapat saat diskusi. b. Siswa mau membantu teman lain yang mengalami kesulitan dalam belajar. c. Siswa bekerjasama dengan kelompok. d. Siswa maju mengerjakan tugas. e. Siswa mengajukan diri untuk menjawab spotan pertanyaan yang diajukan guru. Jumlah skor

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk menanyakan dan mengetahui hal- hal yang tidak dapatkurang jelas diamati pada saat observasi. Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa. Peneliti menggunakan wawancara terstruktur untuk mempermudah peneliti dalam melakukan tanya jawab tentang bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Wawancara terstuktur adalah pewawancara telah menyiapkan atau menyusun serentetan pertanyaan yang akan diajukan dan mengendalikan percakapan sesuai dengan arah pertanyaan Madya, 2009:83. Peneliti melakukan wawancara dengan guru dan siswa di setap akhir siklus, dengan mengisi lembar wawancara. Kisi-kisi atau panduan wawancara dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.3 Kisi-kisi Panduan Wawancara Guru Kelas No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah siswa antusias saat pelajaran berlangsung? 2 Apakah siswa membuat kegaduhan saat pembelajaran berlangsung? 3 Apakah siswa fokus saat keguatan menyimak? 4 Apakah siswa aktif dalam menjawab setiap pertanyaan? 5 Kesulitan apa yang dihadapi ketika pembelajaran menyimak? 6 Metode pembelajaran apa yang digunakan pada saat pembelajaran menyimak? 7 Kesulitan apa yang ditemukan saat menggunakan metode tersebut? 8 Kesulitan apa yang ditemukan saat menggunakan metode tersebut? 9 Bagaimana nilai pada kemampuan menyimak siswa? Tabel 3.4 Kisi-kisi Panduan Wawancara Siswa No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah kamu senang saat pembelajaran menyimak cerita pada pelajaran bahasa Indonesia? 2 Apakah kamu selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurumu? No Pernyataan Jawaban 3 Apakah kamu suka mendengarkan cerita anak? 4 Apakah kamu bisa menceritakan kembali apa yang sudah dijelaskan oleh gurumu bila salah satu temanmu bertanya? 5 Apakah gurumu sering membacakan materi dari buku paket? 6 Mana yang lebih senang, mendengarkan cerita yang dibacakan guru apa temanmu?

3. Angketkuesioner

Angket atau kuesioner diberikan kepada seluruh siswa kelas III, dengan waktu yang disediakan yaitu 20 menit dengan 25 pertanyaan. Kisi-kisi kuesionerangket dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Minat Menyimak Indikator Soal Item Positif Soal Item Negatif a. Ekspresi perasaan senang. 1, 3, 5 2, 4 b. Perhatian dalam mengikuti pelajaran. 1, 2, 3 4,5 c. Ketertarikan siswa pada materi. 2, 3, 4 1,5 d. Ketertarikan siswa pada metode guru. 2, 4 1, 3, 5 e. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran 1, 4,5 2, 3 Tabel 3.6 Penskoran Lembar Angket Alternatif Jawaban Skor Item Positif Item Negatif Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4 Peneliti tidak menggunakan pilihan tengah 3 karena kekhawatiran orang yang berpendapat bahwa pilihan tengah disediakan, maka responden akan cenderung memilihnya sehingga data mengenai perbedaan di antara responden menjadi kurang informatif Azwar, 2009:34.

4. Menyimak Cerita Anak

Data mengenai kemampuan menyimak cerita anak siswa diperoleh dengan dilaksanakannya tes tertulis pada akhir setiap siklus. Tes dirancang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

F. Validitas

Masidjo 2010:242 mengemukakan bahwa validitas adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Hal ini sejalan dengan pemikiran Surapranata, 2009:50 yang menyebutkan bahwa validitas merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan apakah tes mengukur apa yang mesti diukur dan seberapa baik dia melakukannya Anastasia dan Urbina dalam Purwanto 2009: 114. Suatu tes atau instrumen dikatakan valid selain dilihat langsung dari keadaan dirinya juga dapat dilihat setelah diperbandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid. Apabila setelah diperbandingkan menunjukkan kesesuaian mengenai hal atau apa yang mau diukur, dikatakan tes tersebut memiliki taraf validitas tertentu. Sudjana 2009:12 menyatakan bahwa validitas ada empat macam yaitu: 1. Validitas isi content validity Validitas ini berkenaan dengan kesambungan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. 2. Validitas Konstruk construct vaidity Validitas bangun pengertian berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. 3. Validitas ramalan predictive validity Dalam validitas ini yang diutamakan bukan isi tes, melainkan kriterianya, apakah alat penilai tersebut dapat digunakan untuk meramalkan suatu ciri, perilaku tertentu, atau kriteria tertentu yang diinginkan. 4. Validitas kesamaan countcurrent validity Validitas kesamaan suatu tes artinya membuat tes yang memiliki persamaan dengan tes sejenis yang telah ada atau yang telah dibakukan. Penelitian ini menggunakan jenis validasi isi yang ditempuh dengan expert judgement. a. Uji Validasi Instrumen Minat Belajar Validasi instrumen yang akan digunakan peneliti untuk mengukur minat menyimak yaitu berupa kisi-kisi observasi minat belajar beserta lembar observasi, panduan wawancara murid dan kisi- kisi angket minat menyimak beserta lembar angketnya. Validasi instrumen minat menyimak tersebut dilakukan dengan cara berkonsultasi kepada yang lebih ahli expert judgement yaitu dosen. Tujuan dari validasi tersebut supaya instrumen minat menyimak yang dibuat peneliti benar-benar sesuai dengan indikator minat. Kisi-kisi pengamatan minat menyimak berdasarkan pada 5 indikator minat, kemudian setiap indikator dijabarkan dalam 5 diskripsi, sehingga jumlah semua diskripsi indikator minat ada 25 item. b. Validitas Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, bahan ajar, dan soal evaluasi. Peneliti perlu gambaran kriteria yang tepat dalam sebuah penelitian, maka diperlukan validasi perangkat pembelajaran. Kriteria perangkat pembelajaran akan dihitung menggunakan Pedoman Acuan Pembelajaran II PAP II. Tabel 3.7 Penilaian Skor Minat Siswa Menggunakan PAP II Masidjo, 1995:157 Tingkat Penguasaan Materi Rentang Skor Nilai Huruf Kriteria 81 - 100 4,05 – 5,00 A Sangat tinggi 66 - 80 3,30 – 4,04 B Tinggi 56 - 65 2,80 – 3,20 C Cukup 46 - 55 2,30 – 2,70 D Rendah Dibawah 46 0,00 – 2,20 E Sangat rendah Sumber: Masidjo 1995:157 Dalam penelitian ini perangkat tersebut divalidasi oleh dosen Universitas Sanata Dharma, Kepala Sekolah SD Negeri 3 Tlogowatu, dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia SD Negeri 3 Tlogowatu. Adapun hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran sebagai berikut. Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran No Perangkat Pembelajaran Expert Judgement Hasil Penilaian Rata-rata 1 Silabus Dosen Universitas Sanata Dharma 4,42 Kepala Sekolah SD Negeri 3 Tlogowatu 4,00 Guru Bahasa Indonesia Kelas III SD Negeri 3 Tlogowatu 4,71 Rata-rata 4,38 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dosen Universitas Sanata Dharma. 4,45 Kepala Sekolah SD Negeri 3 Tlogowatu 3,90 Guru Bahasa Indonesia Kelas 3 III SD Negeri Tlogowatu 4,60 Rata-rata 4,33 3 Lembar Kerja Siswa Dosen Universitas Sanata Dharma. 5,00 Kepala Sekolah SD Negeri 3 Tlogowatu 4,25 Guru Bahasa Indonesia Kelas III SD Negeri 3 Tlogowatu 4,75 Rata-rata 4,67 4 Soal Evaluasi Dosen Universitas Sanata Dharma. 5,00 Kepala Sekolah SD Negeri Tlogowatu 3. 4,60 Guru Bahasa Indonesia Kelas III SD Negeri Tlogowatu. 4,60 Rata-rata 4,73 5 Bahan Ajar Dosen Universitas Sanata Dharma. 5,00 Kepala Sekolah SD Negeri Tlogowatu 3. 4,45 Guru Bahasa Indonesia Kelas III SD Negeri Tlogowatu. 4,75 Rata-rata 4,75 Hasil penghitungan rata-rata validasi perangkat pembelajaran silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa LKS, soal evaluasi, dan bahan ajar memperoleh rata rata silabus 4,38 dengan kriteria sangat baik. Rata-rata Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah 4,33 dengan kriteria sangat baik. Rata-rata Lembar Kerja Siswa LKS adalah 4,67 dengan kriteria sangat baik. Rata rata soal evaluasi adalah 4,73 dengan kriteria sangat baik. Rata- rata bahan ajar adalah 4,75 dengan kriteria sangat baik. Hasil perhitungan memperoleh rata-rata keseluruhan perangkat pembelajaran 4,56 hasil tersebut termasuk dalam kriteria.sangat baik, maka perangkat pembelajaran ini layak digunakan dalam penelitian. Instrumen validasi desain pembelajaran dapat dilihat pada tabel hasil pengisian pada lampiran.

G. Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Efektivitas penggunaan tape recorder dalam pembelajaran menyimak cerita pendek siswa kelas X SMA Negeri I PakuHaji Tahun pelajaran 2010/2011

0 6 15

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 7