9
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab II ini peneliti akan membahas tentang kajian pustaka atau teori- teori yang mendukung, hasil penelitian yang mendukung, kerangka berpikir, dan
hipotesis tindakan.
A. Kajian Pustaka
1. Minat
a. Pengertian Minat
Minat merupakan
kecenderungan yang
menetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas Djamarah, 2011:166. Pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran Slamento
2010:57 yang mengemukakan bahwa minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa tertarik pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu yang di luar diri. Semakin
dekat hubungan tesebut, maka semakin kuat pula minat yang muncul.
Minat mampu mempengaruhi siswa baik itu dalam aspek kognitif, afektif ataupun psikomotoriknya. Dalam belajar perlu adanya suatu
pemusatan perhatian supaya apa yang dipelajari dapat dipahami. Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
minat adalah kekuatan pendorong untuk memperhatikan pada suatu hal atau aktivitas yang akan memunculkan rasa lebih suka atau
tertarik, tanpa adanya unsur paksaan atau tanpa ada yang menyuruh.
b. Ciri-ciri Minat
Seseorang mempunyai ciri-ciri minat adalah cenderung tertarik dan senang pada materi atau topik yang telah dipelajarinya Winkel,
2004:212. Minat yang dimiliki siswa akan berpengaruh besar terhadap kemauan siswa untuk belajar, maka akan berpengaruh pula
pada kemampuan belajar siswa. Pendapat yang serupa dikemukakan juga oleh Slamento 2010:57 yang berpendapat bahwa siswa yang
berminat mempunyai kecenderung yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenang berupa kegiatan. Iskandar 2012:14-15 menyebutkan ada empat indikator minat.
1 Ekspresi perasaan senang, yang meliputi: siswa mengikuti
pembelajaran dengan antusias, siswa tidak mengeluh jika mendapatkan tugas dari guru, siswa datang tepat waktu sebelum
pelajaran dimulai, siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum
pelajaran dimulai, dan siswa duduk dengan tenang untuk belajar.
2 Perhatian dalam mengikuti pelajaran, yang meliputi: siswa aktif
bertanya di dalam kelas, siswa aktif menjawab pertanyaan, siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama, siswa tidak melamun
di dalam kelas, dan siswa tidak mengobrol atau mengganggu teman
lain ketika belajar.
3 Ketertarikan siswa pada materi yang meliputi: siswa giat membaca
buku pelajaran, siswa membaca materi terlebih dahulu sebelum diajarkan oleh guru, siswa membuat catatan, siswa serius
menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
4 Ketertarikan siswa pada metode guru, yang meliputi: siswa
menanyakan kesulitan yang dialami guru, siswa antusias dengan metode pembelajaran yang diajarkan guru, siswa memperhatikan
saat guru menjelaskan pelajaran di dalam kelas, siswa memperhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
disampaikan guru.
Djamarah 2008:166 mengungkapkan bahwa minat dapat
diekspresikan anak didik melalui kegiatan sebagai berikut.
1
Pernyataan lebih menyukai sesuatu dari pada yang lainnya,
2
Partisipasi aktif dalam suatu kegiatan, dan
3 Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang
diminatinya tanpa menghiraukan yang lain fokus.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa peneliti
akan menggunakan indikator dalam penelitian sebagai berikut.
1
Perasaan senang mengikuti pembelajaran.
2
Perhatian dalam mengikuti pembelajaran.
3
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran. c.
Cara Mengukur Minat
Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik observasi, angket dan wawancara yang dilakukan kepada guru kelas III SD
Negeri 3 Tlogowatu. Minat tersebut akan penulis teliti dengan non tes seperti yang tertulis di atas. Observasi merupakan metode atau cara
menganalisis dan melakukan pencatatan yang sistematis terhadap tingkah laku individu atau kelompok secara langsung dengan
mengamatinya Purwanto,
2009:149. Pencatatan
dilakukan menggunakan daftar cek cheklist sebagai pedoman. Angket adalah
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden.
Pertanyaan yang digunakan dalam wawancara adalah bentuk campuran, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban campuran
Arifin, 2013:158. Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas peneliti akan menggunakan observasi, angket dan wawancara sebagai alat
pengukur minat.
2. Menyimak