Literature Map Kerangka Berpikir

C. Literature Map

Gambar 2.1 Bagan Penelitian Yang Relevan Penelitian Rine Pertiwi, dkk. yang berjudul “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 97 Pekanbaru ”. Penelitian Fransisca Ajeng Lestari 2013 dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw Pada Kelas IV SD Kalongan Depok Tahun Ajaran 20122013. Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Intan Kartika Dewi Pertiwi 2012 yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menyimak cerita Anak dengan Menggunakan Media Audio visual dalam pembelajaran Menyimak Siswa Kelas V SD Kanisius Kembaran Bantul Tahun Ajaran 20112012”. Yang Diteliti Peningkatan Minat dan Kemampuan Menyimak Cerita Anak Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Siswa Kelas III SD Negeri 3 Tlogowatu

D. Kerangka Berpikir

Minat adalah suatu perasaan suka atau tertarik pada suatu hal atau aktifitas berdasarkan kemauan sendiri, tanpa ada paksaan maupun dorongan. Minat dapat dilihat dari aktivitas siswa yang dilakukan siswa. Siswa yang mempunyai minat terhadap obyek tertentu akan memberikan perhatian yang lebih. Menyimak adalah kegiatan mendengarkan untuk memperoleh informasi secara lisan dengan penuh perhatian yang telah disampaikan sang pembicara melalui alat dan bahasa. Menyimak tidak bisa datang dengan alami, melainkan perlu adanya usaha untuk mendapatkannya. Proses menyimak dituntut untuk mendapatkan informasi, menangkap isi pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pengirim pesan melalui ujaran atau bahasa lisan. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang berarti siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen, model pembelajaran kooperatif biasa disebut dengan model pembelajaran gotong royong, yang mendasari model pembelajaran gotong royong dalam pendidikan adalah fasafah. Proses pembelajaran tidak pernah lepas dari penggunaan model pembelajaran. Berbagai macam model pembelajaran salah satunya model Jigsaw. Metode Jigsaw tersebut masih digolongkan dalam berbagai jenis yaitu Jigsaw I dan Jigsaw II. Hal yang membedakan Jigsaw I dan Jigsaw II adalah pada Jigsaw II diawali dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mempelajari konsep secara keseluruhan, sehingga siswa sudah mengetahui keseluruhan materi yang akan dipelajari. Kegiatan ini bisa guru lakukan dengan cara memberikan penjelasan garis besar materi yang akan dipelajari, kemudian baru dilakukan dengan mempelajari sub bab materi yang akan didalami pada kelompok ahli. Siswa yang sudah mengetahui garis besar materi maka akan lebih mudah dalam memahami dan menyatukan potongan bab materi yang akan mereka dapatkan saat berdiskusi dalam kelompok asal. Model Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I, siswa akan mendapatkan keseluruhan materi dari penjelasan teman kelompk asal. Hal ini sangan mengkhawatirkan karena bisa saja siswa tersebut belum memahami materi dengan baik. Jigsaw II merupakan model pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa beraktivitas dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi maksimal. Jigsaw terdiri dari berbagai langkah pembelajaran antara lain orientasi, pengelompokan, pembentukan kelompok ahli, pembinaan kelompok ahli, diskusi kelompok ahli tes serta pengakuan kelompok. Model pembelajaran ini dapat meningkatkan minat dalam belajar karena siswa dapat menyimak teman yang sedang bercerita. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II jika diterapkan di SD Negeri 3 Tlogowatu kelas III pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan materi mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan, maka minat dan kemampuan menyimak siswa SD Negeri 3 Tlogowatu kelas III pada materi pelajaran bahasa Indonesia dengan materi mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan akan meningkat. Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

E. Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

Efektivitas penggunaan tape recorder dalam pembelajaran menyimak cerita pendek siswa kelas X SMA Negeri I PakuHaji Tahun pelajaran 2010/2011

0 6 15

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 7