Sumber Pembelajaran Penilaian KESIMPULAN DAN SARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Siklus II pertemuan II Satuan Pendidikan : SD N 3 Tlogowatu Kelas Semester : III I Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 2 x 35 menit 2 jp

A. Standar Kompetensi

1. Memahami penjelasan tentang petunjuk dan cerita anak yang dilisankan.

B. Kompetensi Dasar

1.2. Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan.

C. Indikator

Kognitif - Menyebutkan nama tokoh dalam cerita. - Menyebutkan sifat tokoh dalam cerita. Afektif - Menunjukan minat dalam pembelajaran. Psikomotor Proses - Bekerjasama dengan siswa yang lain. Produk - Memberikan tanggapan dan alasan tentang tokoh dalam cerita.

D. Tujuan Pembelajaran

- Siswa dapat menyebutkan nama tokoh dalam cerita yang dibacakan. - Siswa dapat menyeutkan masing-masing sifat tokoh dalam cerita yang dibacakan. - Siswa mampu memberikan tanggapan dan alasan tentang tokoh dalam cerita. - Siswa dapat menunjukan minat dalam mengikuti pembelajaran. - Siswa mampu bekerja dalam kelompok.

E. Materi Pokok

Cerita anak

F. ModelMetode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Kooperatif Jigsaw II Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

G. Nilai Kemanusiaan

- Disiplin - Kejujuran - Kerjasama - Tanggung jawab

H. Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Waktu Kegiatan Awal - Salam pembuka, doa dan apersepsi. Apersepsi - Guru bertanya mengenai cerita anak yang pernah didengar atau dibaca. Motivasi - Siswa bersama guru melakukan yel-yel semangat. Orientasi - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit Kegiatan Inti Explorasi - Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cerita anak yang pernah didengarnya Tahap 1 model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Elaborasi - Guru menyuruh siswa untuk kembali ke kelompok ahli yang sudah dibentuk dipertemuan pertama. 40 Menit Kelompok ahli 1 Kelompok ahli 2 Kelompok ahli 3 Kelompok ahli 4 - Guru membagikan kartu nomor sebagai tanda pengenal siswa. - Guru membagikan teks cerita anak yang telah dipelajari sebelumnya. - Siswa diminta untuk belajar bersama kelompok ahli ± 15 menit. - Setelah cukup mendapat informasi dari kelompok ahli, setiap anggota kembali ke dalam kelompok asal. Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 - Siswa mengerjakan lks yang sudah disediakan oleh guru - Kelompok satu persatu presentasi kedepan kelas untuk mengemukakan hasil diskusi yang didapat. Konfirmasi - Siswa mengerjakan soal evaluasi - Siswa mengumpulkan soal dan jawaban di meja guru. - Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang belum jelas. Kegiatan Akhir Kesimpulan dan penguatan - Guru dan siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari. Refleksi - Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah 15 Menit 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 dilakukan dengan bimbingan guru. Tindak Lanjut - Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya. Salam dan doa penutup

I. Media Pembelajaran

- Teks cerita anak

J. Sumber Pembelajaran

- Damadi, Kaswan. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. - Ismoyo dan Romiyatun. 2008. Aku Bangga Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. - Warsid, Edi dan Farika. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

K. Penilaian

No Ranah Jenis Teknik Instrumen Pedoman Skoring 1 Kognitif Tes Tertulis Soal dan kunci jawaban Terlampir 2 Afektif Non Tes Observasi Lembar Observasi Terlampir 3 Psikomotorik Non Tes Unjuk Kerja Lembar Penilaian Obserfasi Terlampir Klaten, 4 Mei 2015 Peneliti Irwansyah Cerita Evaluasi Siklus II Cerita Pertama Pada suatu hari, ada sebuah hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Kreak Terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya, kecuali si semut yang berlindung di dalam tanah. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya. Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah. Ketika sedang berjalan, ia melihat kepompong yang tergeletak di dahan daun yang patah. Si semut bergumam, ”Hmm.. alangkah tidak enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana- mana”. Menjadi kepompong memang memalukan”. “Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja ku mau”, ejek semut pada kepompong. Semut terus mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya. Beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan yang berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya menghisap dirinya semakin dalam. Tolong, tolong,” teriak si semut. “Wah.. sepertinya kamu sedang kesulitan ya?” Si semut terheran mendengar suara itu. Ia memandang kesekelilingnya mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang indah terbang mendekatinya. “Hai semut, aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang aku sudah menjadi kupu-kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku. Lihat Sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu kan?” jawab kupu-kupu. “Yah. Aku sadar. Aku mohon maaf telah mengejekmu. Maukan kamu menolongku sekarang?” ujar semut. Akhirnya kupu-kupu menolong semut. Setelah terbebas, semut mengucapkan terima kasih dan meminta maaf kepada kupu-kupu. Dengan senang hati, kupu-kupu menerima perminta maaf dan ucapan terima kasihnya. Dan saat itu, semut sadar bahwa setiap makhluk pasti diberikan kelebihan dan kekurangan oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Sejak saat itu, semut dan kupu-kupu menjadi sahabat karib. Cerita kedua Disebuah taman yang sangat luas dan indah, hiduplah sekawanan burung merak. Betapa menakjubkan, dimana-mana terlihat ekor merak jantan yang indah mengembang. Burung-burung merak itu senang sekali tinggal di taman ini karena di samping banyak buah juga banyak biji- bijian yang mereka gemari. Namun, keindahan bulu mereka tidak membuat mereka sombong, mereka tetap rendah hati. Suatu hari, saat burung-burung merak bermain, tiba-tiba seekor burung gagak betina datang dan sangat iri melihat kecantikan Burung Merak. Setelah terbang kian-kemari, akhirnya Burung Gagak ini bisa mencuri sehalai bulu ekor Burung Merak yang indah, lalu ia tancapkan ke ekornya. K emudian Burung Gagak berkata, “Hai Merak, bukankah aku sekarang yang tercantik di antara kalian?” Burung Merak pun terkejut melihat Burung Gagak dengan bulunya yang menancap di ekornya. Ia pun menjawab dengan rendah hati, “Oh, iya. Burung Gagak. Kamu memang yang tercantik di antara kami.” Setelah mereka berbincang beberapa saat, kemudian Burung Gagak terbang berputar-putar mengelilingi taman itu. Tanpa disadari, bulu ekor Burung Merak yang ditancapkan di ekornya terjatuh. Burung Merak yang ada dibawah pun memanggil Burung Gagak, “Hai Gagak, tahukah engkau kalau bulu merak yang engkau tancapkan di ekormu terjatuh? Burung Gagak terkejut dan sangat malu. Tapi justru Burung Merak iba melihat burung gagak yang buruk rupa ini ingin menjadi burung yang cantik. Kenudian Burung Merak berkata, “ Gagak temanku. Maukah kau ku beri beberapa ekor lembar bulu ekorku dan aku akan bantu memasangkannya pada ekormu?” Akhirnya Burung G agak menyadari apa yang telah dilakukannya. “Oh Merak, betapa baiknya dirimu. Sekarang aku sadar bahwa Tuhan pasti memberikan yang terbaik bagi umat-Nya. Akupun harus mensyukurinya dan menerima apa adanya. Kedua burung itupun saling berpelukan dan burung Gagak pun berjanji akan selalu rendah hati, karena Tuhan tidak membedakan perbedaan fisik makhluknya. Amal dan perbuatanlah yang menentukan baik buruknya seorang makhluk di hadapan-Nya. Setelah itu Burung Gagak terbang Jauh-jauh entah kemana, namun dalam be naknya ia berkata, “Suatu saat nanti aku akan membawa keluarga dan teman-temanku ketaman indah yang penghuninya cantik, ramah, dan rendah hati ini.” Cerita Ketiga Saat itu anak – anak kelas III SD Cempaka Putih baru pulang dari sekolah, begitu juga dengan Tina. Tina menunggu ayahnya di depan pintu gerbang sekolah. Ia mengamati lalu lintas yang sangat padat. Mobil pribadi, bis, truk, motor, dan becak berbaur menjadi satu saling berkejaran dan mendahului, seakan – akan takut tidak mendapat bagian. Tiba-tiba ....., ”Brak.........aduh ” Terdengar suara dua benda saling berbenturan dan diiringi dengan jeritan ngeri dari orang – orang disekitarnya. Tina terkejut, ternyata terjadi kecelakaan lalu lintas. Tanpa pikir panjang Tina segera menuju telepon umum untuk menghubungi polisi. Sekembalinya da ri telepon umum, ayahnya telah berada di dekatnya. ” Ada apa , Tina, wajahmu pucat sekali ?” tanya ayahnya. ” Saya melihat kecelakaan, Yah,” jawab Tina dengan terbata – bata. ” Bagaimana korbannya ? Apakah kamu sudah menghubungi polisi ?”tanya ayahnya. ” Sudah, Yah Korbannya luka parah,”jawabnya. ” Ayo kita antar ke rumah sakit ” ” Tapi ...., Yah Bagaimana dengan Pak Polisi. Dia kan perlu menanyai korban ?” kata Tina. ” Tina ......., nyawa lebih berharga dari apa pun. Kita selamatkan korban kecelakaan itu. Urusan Pak Polisi nanti saja. Apa kamu mau kalau korbannya meninggal karena tidak cepat mendapat pertolongan ? Apa juga kamu tidak merasa bersalah jika hal itu terjadi ?” tandas ayahnya. Tina dan ayahnya segera membawa korban kecelakaan itu ke rumah sakit dengan mobil mereka. Sesampainya di rumah sakit, ayah Tina menyerahkan korban kepada perawat dan dokter jaga di rumah sakit itu. Dokter pun segera menanganinya. Tak beberapa lama kemudian, dokter menghampiri ayah T ina. ” Untung Bapak segera membawa korban kesini. Terlambat lima menit saja, nyawanya mungkin tidak akan tertolong ” jelas dokter itu.

Dokumen yang terkait

Efektivitas penggunaan tape recorder dalam pembelajaran menyimak cerita pendek siswa kelas X SMA Negeri I PakuHaji Tahun pelajaran 2010/2011

0 6 15

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 7