Analisis Pemetaan IV Pembahasan

85 Selanjutnya, ada 8 dari 15 informan dengan status pinjam yang menyatakan bahwa selama tahun 2015, saldo pinjaman mereka meningkat. Sayangnya, 5 dari 8 informan yang pinjamannya meningkat menerangkan bahwa mereka mengakses pinjaman bukan ditujukan untuk pengembangan usaha atau hal-hal yang memang memerlukan dana besar, seperti renovasi rumah, pembelian aset, pembelian kendaraan. Artinya, pinjaman yang diakses merupakan pinjaman konsumtif yang dimaknai tidak mampu menghasilkan manfaat karena sifatnya bukan untuk perputaran usaha. Merujuk pada pembahasan data-data dalam analisis IV, informan sebanyak 40-70 menunjukkan performa yang cukup baik dalam pengelolaan keuangannya, terutama dilihat dari peningkatan simpanan dan pengendalian pengeluaran. Sayangnya, masih ada 26,7 informan yang masih mengakses pinjaman di luar pinjaman produktif. Artinya, ada kebutuhan yang belum mampu mereka penuhi lewat simpanannya. Hal ini perlu menjadi catatan khusus bagi CUTM untuk mencari tahu pos-pos tujuan pinjaman konsumtif mereka supaya CUTM dapat merancang lebih baik lagi program pendidikan yang terkait dengan perencanaan kebutuhan. Dengan demikian, implementasi pengetahuan finansial, keterampilan finansial, dan sikap finansial anggota terhadap pengelolaan keuangannya dinilai cukup efektif.

4.2.5 Analisis Pemetaan V

Pada analisis V ini, peneliti akan menjawab pertanyaan penelitian kelima yang berkaitan dengan efektivitas pengelolaan keuangan anggota memberikan dampak pada kesejahteraan hidupnya. Guna menjawab pertanyaan penelitian yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 kelima, ada 3 unit analisis yang akan dianalisis, yaitu pertambahan aset, kecukupan kebutuhan, dan kepemilikan usaha. Sama seperti sebagian besar koperasi lainnya, CUTM pun memiliki tujuan menyejahterakan anggota-anggotanya. Kesejahteraan ini tidak diukur hanya dari pertambahan finansial, tetapi ada ukuran-ukuran nonfinansial lainnya untuk mengukur sejauh mana kesejahteraan itu hadir di tengah-tengah anggota dan keluarganya. Tabel 4.23 Jawaban Informan Terkait Pertambahan Aset Jawaban Frekuensi Persentase Ya 20 66,7 Tidak 10 33,3 Total 30 100,0 Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner Selama bergabung dengan CUTM, ada 20 informan yang menyatakan bahwa asetnya telah bertambah. Aset yang paling banyak bertambah berupa kendaraan, yakni sepeda motor. Kemudian disusul dengan 4 informan yang memiliki aset tambahan berupa alat-alat usaha, seperti mesin gilingan jagung dan peralatan salon. Berbicara tentang aset, saat dikonfirmasi, informan mengetahui bahwa rumah, sawah, motor, perhiasan, dan alat-alat usaha merupakan aset. Namun, sebagian besar dari mereka tidak menghitung taksiran aset tersebut dan memasukkannya ke pengelolaan keuangan. Padahal, perhitungan taksiran pada aset yang bukan berbentuk uang perlu dilakukan guna mengetahui posisi keuangan saat ini dan merancang pertumbuhannya. Menurut peneliti, anggota perlu mengetahui bahwa perhitungan taksiran aset tidak selalu harus dalam bentuk nominal uang, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 tetapi juga bisa secara kasat mata yang lebih praktis. Misalnya, pertambahan jumlah petak sawah atau berkurangnya mesin gilingan yang masih produktif digunakan. Dengan demikian, aset anggota perlu dimaknai dari sisi lokalitasnya. Tabel 4.24 Jawaban Informan Terkait Kecukupan Kebutuhan Jawaban Kebutuhan Primer Kebutuhan Sekolah Fr. Fr. Ya 27 90,0 24 80,0 Tidak 3 10,0 6 20,0 Total 30 100,0 30 100,0 Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner Fr.: frekuensi : persentase Tabel 4.25 Jawaban Informan Terkait Kepemilikan Usaha Jawaban Frekuensi Persentase Ya 12 40,0 Tidak 18 60,0 Total 30 100,0 Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner Sementara itu, peneliti menemukan bahwa lebih dari 80 informan telah berhasil memenuhi kecukupan kebutuhan primer dan kebutuhan sekolah atau pendidikan. Di sisi lain, sayangnya, tidak sampai 50 informan yang memiliki sumber pendapatan tambahan. Padahal, salah satu fokus yang sudah lama direncanakan oleh CUTM adalah setiap anggota didorong untuk memiliki sumber pendapatan baru demi meningkatkan kesejahteraan mereka. CUTM, dengan berbagai latar belakang anggotanya, memang memiliki perhatian cukup besar di bidang kewirausahaan.