Batasan Penelitian Sistematika Penulisan

17

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Literasi Keuangan dan Pendidikan Keuangan

Berdasarkan bab sebelumnya, pendidikan adalah salah satu sarana penting dalam membentuk kesadaran individu untuk merencanakan masa depan ekonominya. Guna mendukung proses penelitian, subbab ini memuat teori-teori yang dapat menjadi acuan untuk memahami konsep literasi keuangan dan pendidikan keuangan.

2.1.1 Literasi Keuangan

Organisation for Economic Cooperation and Development OECD, 2009, hal. 4-6 menyatakan, tingkat kemampuan dan literasi keuangan individu yang rendah adalah dua faktor dominan yang berpengaruh buruk terhadap kondisi ekonomi seseorang, khususnya pada masa krisis. OECD menyoroti tiga hal pokok yang mendasari pernyataan di atas. Pertama, seseorang cenderung menilai pengetahuan dan keterampilan finansial adalah sesuatu yang terlalu tinggi atau terlalu sulit untuk dipahami. Kedua, kurangnya kepercayaan diri untuk mengakses institusi keuangan. Ketiga, dampak krisis sangat besar terjadi pada kelompok- kelompok yang rentan. Lusardi 2008, hal. 1-4 menyoroti bahwa ada banyak bukti yang menyatakan banyak orang tidak dibekali pengetahuan yang cukup untuk membuat keputusan finansial. Padahal, literasi keuangan berdampak pada pembuatan keputusan finansial. Pada penelitian berikutnya, Lusardi, Mitchell, Curto 2010, hal. 3-7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 menemukan bahwa tingkat literasi keuangan yang rendah cenderung terkait erat dengan karakteristik sosio-demografi dan pengalaman finansial di dalam keluarga. Lusardi mengemukakan pula bahwa individu dengan tingkat literasi keuangan yang minim cenderung memiliki masalah terkait utang dan perencanaan masa depan ekonominya. Huston 2010, hal. 296-297 memaparkan bahwa pengetahuan finansial merupakan dimensi tidak terpisahkan dari literasi keuangan, meskipun hal tersebut belum dapat menggambarkan literasi keuangan seseorang. Remund 2010, hal. 284 menuliskan pengertian literasi keuangan sebagai berikut: Financial literacy is a measure of the degree to which one understands key financial concepts and possesses the ability and confidence to manage personal finances through appropriate short- term decision-making and sound, long-range financial planning, while mindful of life events and changing economic conditions. Literasi keuangan mengukur kedalaman seseorang memahami konsep-konsep kunci tentang keuangan, memiliki kemampuan dan kepercayaan diri untuk mengelola keuangan pribadinya melalui pengambilan keputusan jangka pendek yang tepat dan baik, perencanaan keuangan jangka panjang, sambil menyadari peristiwa kehidupan dan perubahan kondisi ekonomi. Lebih lanjut, Remund menjelaskan bahwa meskipun literasi keuangan, secara konseptual, merujuk pada keterampilan, ukuran literasi keuangan yang ada saat ini lebih didominasi dengan ukuran kecukupan pengetahuan. Zait Bertea 2014, hal. 38-39 mengemukakan lima dimensi literasi keuangan. Pertama, pengetahuan tentang konsep dan produk finansial. Kedua, kecerdasan komunikasi terkait konsep finansial. Ketiga, kemampuan menggunakan pengetahuan untuk membuat keputusan finansial. Keempat, pemanfaatan berbagai instrumen keuangan. Kelima, kepercayaan diri seseorang terhadap aktivitas dan 19 keputusan finansial sebelumnya. Lebih dalam lagi, istilah literasi keuangan menggabungkan pengetahuan, pendidikan, kemampuan, kompetensi, dan tanggung jawab pada saat bersamaan.

2.1.2 Pendidikan Keuangan

Lingkungan finansial yang dihadapi saat ini memiliki tingkat kompleksitas yang lebih berbahaya bagi individu dalam membuat keputusan finansialnya Boshara, Gannon, Mandell, Phillips, Sass, 2010, hal. 5. Ketidakcukupan pemahaman konsep finansial pada individu diidentifikasi sebagai penghalang potensial dari setiap upaya pengembangan kebijakan lembaga. Hal tersebut juga menjadi pertanyaan penting untuk lembaga keuangan mengenai efektivitas usaha penyelenggaraan pendidikan keuangan selama ini terutama bagi konsumen yang rentan Moore, 2003, hal. 28. OECD 2005b, hal. 13, 26 menuliskan pengertian pendidikan keuangan sebagai berikut: Financial education is the process by which financial consumersinvestors improve their understanding of financial products and concepts and through information, instruction andor objective advice, develop the skills and confidence to become aware of financial risks and opportunities, to make informed choices, to know where to go for help and to take other effective actions to improve their financial well-being. Pendidikan keuangan adalah proses bagi konsumeninvestor keuangan guna meningkatkan pemahaman tentang konsep, produk keuangan, instruksi danatau saran objektif melalui informasi, guna mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri untuk menjadi sadar terhadap peluang dan risiko keuangan, guna menetapkan pilihan, guna mengetahui tempat mencari bantuan, dan guna mengambil tindakan efektif lainnya dalam rangka mengembangkan kesejahteraan finansial mereka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI