Analisis Pemetaan III Pembahasan
80
b. Kondisi B:
Mendapatkan catatan hitam apabila tidak mampu mengangsur pinjaman dengan disipilin yang berdampak pada kesulitan mengakses
pinjaman di masa mendatang. c.
Kondisi C: Kehilangan jaminan karena tidak mampu mengembalikan pinjaman.
d. Kondisi D:
Dikenakan sanksi sosial dari anggota lain.
Tabel 4.18 Jawaban Informan
Terkait Kondisi Paling Dihindari Saat Mengakses Pinjaman
Jawaban
Kondisi A Kondisi B Kondisi C Kondisi D
Fr. Fr.
Fr. Fr.
Paling dihindari 18
15 16
7 Dihindari
8 14
11 17
Cukup dihindari 4
1 3
6 Total
30 30
30 30
Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner Fr.: frekuensi
Berdasarkan data di atas, ada 18 informan yang menyatakan bahwa “mengakses pinjaman melebihi kapasitas mengembalikan” merupakan kondisi
paling dihindari saat mengakses pinjaman. Kemudian, kondisi kedua paling dihindari adalah “kehilangan jaminan karena tidak mampu mengembalikan
pinjaman”. Dari data ini, peneliti menyimpulkan bahwa lebih dari 50 informan memahami arti tanggung jawab terhadap pengembalian pinjaman. Hal ini ditandai
81
dengan mereka berupaya menghindari betul mengakses pinjaman melebihi kapasitas yang dimilikinya. Sementara itu, perasaan ketakutan terhadap hilangnya
jaminan akibat tidak mampu mengembalikan pinjaman juga mendominasi pemikiran mereka sehingga muncul hasrat untuk bertanggung jawab di dalam diri
mereka. Padahal, jumlah jaminan yang dimaksud dalam konteks mengakses pinjaman di CUTM hanya sebesar satu per tiga dari jumlah pinjaman yang diakses.
Artinya, anggota yang menabung Rp 1 juta dapat mengakses pinjaman maksimal hingga Rp 3 juta.
Kemudian, peneliti mempertanyakan sikap informan terhadap 5 kondisi terkait pengelolaan pinjaman. Berikut adalah kondisi-kondisi yang diberikan
kepada informan. a.
Kondisi A: Sebelum saya memutuskan untuk meminjam uang, saya benar-benar
mempertimbangkan apakah pinjaman tersebut sungguh saya perlukan. b.
Kondisi B: Sebelum saya memutuskan untuk meminjam uang, saya benar-benar
mempertimbangkan apakah pinjaman tersebut tidak akan mengganggu ekonomi rumah tangga selama minimal 12 bulan.
c. Kondisi C:
Saya selalu merasa kekurangan uang sehingga harus meminjam uang. d.
Kondisi D: Saya merasa lebih puas saat meminjam uang daripada menabung.
82
e. Kondisi E:
Saya selalu memiliki kenalankeluarga yang dapat memberikan pinjaman kepada saya apabila saya tidak dapat mengangsur pinjaman
saya di CUTM.
Tabel 4.19 Jawaban Informan
Terkait Sikap Mengelola Pinjaman
Jawaban
Kondisi A
Kondisi B
Kondisi C
Kondisi D
Kondisi E
Fr. Fr.
Fr. Fr.
Fr.
Sangat setuju 23
17 2
- 2
Setuju 7
12 4
2 5
Tidak setuju -
1 13
11 11
Sangat tidak setuju -
- 8
16 10
Tidak tahu -
- 3
1 2
Total 30
30 30
30 30
Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner Fr.: frekuensi
Berdasarkan data di atas, ada 23 informan yang menyatakan “sangat setuju” untuk mempertimbangkan betul keperluan pinjaman. Pernyataan itu disusul oleh 17
informan yang menempatkan kondisi ekonomi rumah tangga sebagai salah satu hal yang perlu dipikirkan secara bijak sebelum mengakses pinjaman. Dari data di atas,
peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar informan sudah cukup baik dalam memikirkan
matang-matang alasan
meminjam. Ditambah,
mereka mampu
memproyeksikan kondisi ekonomi rumah tangga minimal selama 12 bulan. Berdasarkan deskripsi data, peneliti menyimpulkan bahwa sebanyak 40-
80 informan menyatakan telah menerima materi kunci Pendidikan Dasar dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Pendidikan Literasi Keuangan. Namun, merujuk pada pembahasan data-data dalam analisis III, hanya 50-70 informan yang perubahan sikap finansialnya sudah
tampak dari pemikiran dan tindakan mereka terhadap pengelolaan keuangannya. Dengan demikian, program pendidikan CUTM dalam upaya perubahan sikap
finansial anggota dinilai cukup efektif.